🌙Bab Kedua Puluh Delapan - Kenyataan

96 43 6
                                    

Galang mengetuk pintu rumah Angelo, raut wajahnya sedikit sendu mungkin karena kelelahan atau dililit oleh belas kasihan dan teringat akan keadaan Angelo. Saat ini ia sedang memakai baju hitam, celana hitam pakai sabuk kain kafan.

Angelo melihatnya melalui jendela kaca disertai rasa aneh dan ketertarikan. Seketika, Angelo bergerak cepat dengan menggunakan baju yang sangat menarik kaum Adam. Dalam hatinya berharap bahwa ayahnya belum pulang sebelum ia kembali ke rumah.

'Aku harus pakai baju hitam sepertinya, sekaligus celana Jogger, sekaligus rambut yang panjang ini aku jepit dengan jepitan,' batin Angelo bersorak ria seraya mencari sesuatu yang akan ia kenakan.

🌺 Beberapa menit kemudian 🌺

Dring! 💫💫

Suara panggilan masuk dari ponsel Angelo. Meskipun demikian, Angelo sudah melakukan persiapan dengan Galang. Kedua mata Angelo melirik layar ponselnya, tertera jelas nama "Galang" lah yang menghubunginya.

Telepon 📞

"Angelo, aku sudah sampai di depan pintu rumah kamu. Kamu harus segera ke sini, kalau tidak aku akan mendobraknya," ketus Galang dalam panggilan.

"Ya, tunggu sebentar," sahut Angelo segera mematikan panggilan.

🍃 Selang beberapa detik 🍃

Angelo lari untuk membuka pintu rumahnya. Setelah itu, Galang langsung menarik tangan Angelo dan mendudukkannya di samping dirinya menyetir. Kemudian, Galang menampilkan senyuman manis ke arah Angelo. Angelo berusaha tersenyum untuknya.

"Kamu kenapa pakai baju dan celana hitam? Lalu, apakah yang kamu ikatkan di pinggang adalah kain ka-" tanya Angelo memberanikan diri untuk bicara panjang namun jari Galang langsung mendarat di bibir merahnya.

"Karena aku menyukainya. Sudah, jangan banyak bicara," singkat Galang yang membuat Angelo kesal sebab masih penasaran. Kemudian melepaskan jari-jarinya dari mulut Angelo.

Angelo sedikit bernafas lega. Ia memilih untuk diam dan tidak ingin melanjutkan pembicaraannya. Sementara hatinya diombang-ambingkan oleh rasa ingin tahu. Apakah Galang ikut perguruan? Jika iya, mungkin aku lebih beruntung jika dijaga olehnya. Suara hati Angelo yang dipenuhi angan dan harapan.

Galang mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata seperti biasa. Hatinya seperti gugup apabila dekat dengan Angelo. Galang akan membawa Angelo ke cafe agar otak Angelo fresh dan tidak merasakan ketakutan yang tinggi kepada kejadian tadi. Ia tidak ingin melihat teman perempuannya seperti ini.

"Kamu terlihatnya ketakutan, maaf ya sudah membuatmu lama untuk menunggu. Aku mau mengajakmu makan malam di sebuah cafe. Jangan mengelak apalagi menolak permintaanku ini. Aku tidak akan membuatmu terluka, sekalian aku minta maaf kejadian tadi pagi yang menebar kegundahan di hatimu saat aku masuk ke ruangan kuliah. Sudah itu aja," kata Galang dengan nada rendah diukir penyesalan.

"Enggak papa, oh iya aku tidak akan baper sama kamu, tenang saja. Karena, kamu sudah terlalu sayang kepada kakak ipar kamu. Kalau boleh tahu, bukannya cintamu dengan kakak ipar termasuk cinta terlarang?" tanya Angelo seketika membuat Galang tersedak.

"Ma-maaf kalau aku ikut campur," lanjut Angelo sedikit gugup.

"Seharusnya, aku adalah pasangan yang tepat untuk Clara. Clara harusnya milikku bukan Gilang, Kakak kandungku sendiri! Aku akan melakukan apa pun demi Clara. Sebenarnya aku sudah mempunyai rencana untuk memisahkan Clara dan Gilang. Tapi, aku harus nunggu Gilang sadar dulu. Rencana yang bisa saja memiliki hasil sangat memuaskan. Aku juga mempunyai bukti yang kuat," sahut Galang dengan senyum sinisnya.

"Galang, bukti apa yang kau maksud?" tanya Angelo mengerutkan keningnya.

"Aku pernah memotret Gilang dengan seorang perempuan di taman waktu itu lebih tepatnya dengan Valen, mantannya. Bisa saja itu aku jadikan alasan untuk merenggangkan hubungan Gilang dan Valen. Valen aku minta untuk memegang tangan Gilang, aku membayarnya seharga satu juta untuk bukti yang nyata. Aku tidak akan melakukan kejahatan kecuali atas percintaan. Aku sudah terlanjur cinta mati kepada Clara, Angelo. Andaikata, Clara tidak lupa ingatan saat itu. Pasti aku bisa bersamanya, dan ia bakal menolak perjodohan itu. Ia pernah janji bakal cinta mati sama aku, Angelo. Love Exchanged telah hadir dan menghancurkan semuanya." Air mata Galang menetas saat menyetir.

"Gilang dan kamu itu kembar? Kok bisa ketukar sih? Loh, ingatan Clara apakah sudah pulih?" tanya Angelo dengan mengangkat alisnya.

"Iya kami kembar. Ingatan Clara belum pulih, aku bisa menunjukkan bukti kuat seperti surat, lalu foto kemesraan Gilang dan Valen. Serta seterusnya, aku akan menghalalkan segala cara untuk membuat Clara kembali ke dekapanku," sahut Galang dipenuhi rasa amarah.

"Sebenarnya aku ingin curhat juga di sini, kamu mau enggak mendengar curahan hati kecilku ini?" tanya Angelo kepada Galang.

"Sekarang kita sahabatan, boleh curhatan," lugas Galang dengan senyuman.

"Aku anak broken home yang sejak kecil ditinggal oleh ibu kandungku entah sekarang aku belum tahu ia kemana. Mungkin ia sudah punya suami baru sekaligus anak. Saat aku pikir-pikir, dan aku mendapatkan gosip bahwa ibuku sudah pergi ke luar kota. Ayahku marah-marah sampai sekarang. Hampir setiap hari aku merindukannya dan ingat akan nostalgia kebersamaan ku dengannya." Angelo tidak bisa membendung tangisnya, salah satu tangan Galang menyeka air mata yang mengalir dari pipi Galang.

Romantis banget sih, Galang. Hua, jantungku tidak bisa berdetak normal saat dekat dengan, Galang. Ingat kata "Galang" aku tidak boleh bawa perasaan segala untuknya. Batin Angelo yang belum bisa mengontrol detak jantungnya.

"Bagaimana kalau kamu membantuku tentang hal ini, kemudian aku membalas kamu agar dipertemukan oleh ibu kandungmu. Nanti kita pecahkan masalah ini bersama-sama!" ajak Galang melepas tangannya dari wajah Angelo.

"Boleh saja, tapi jika ini tidak berhasil. Jangan dipaksakan, Galang! Soalnya bisa berakibat fatal untuk kedepannya nanti!" tegas Angelo dengan nada tinggi.

"Hm, kamu pernah menjalin hubungan dengan Clara? Eh, kakak kandungmu bukannya sudah tahu?" lanjut Angelo dengan mengerutkan keningnya.

"Iya, sebenarnya Gilang sudah tahu. Tapi ia tetap saja menerima perjodohan demi bisnis. Aku pernah berantem dengannya hanya karena masalah ini. Ia bilang bahwa aslinya ia tidak suka dengan Clara, ia menerima perjodohan karena bisnis dan keterpaksaan. Saat aku melemparkan pertanyaan, ' Kenapa kamu tidak memutuskan hubunganmu dengan Clara?' kamu tahu jawabannya? Ia hanya menjawab 'Maaf, aku sudah terlanjur cinta sama Clara, istriku' jawaban itulah yang membuatku kesal bukan main," celetuk Galang yang mengepalkan kedua tangannya.

"Aku tahu ini kenyataan berat untukmu, tapi apakah kau tahu? Apa yang akan terjadi jika misalnya kamu memaksa Kakakmu memutus hubungan dengan Si Clara. Apa yang akan terjadi dengan reputasi dan bisnisnya, bisa-bisa hancur," ucap Angelo sambil menundukkan kepalanya.

 Apa yang akan terjadi dengan reputasi dan bisnisnya, bisa-bisa hancur,"  ucap Angelo sambil menundukkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💐Jika kalian suka, jangan lupa meninggalkan jejak dengan cara vote dan komentar.
🌸Aku sayang kalian!

Love Exchanged (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang