Sesuai rencana, mereka bertiga berkumpul di apartemen Taehyung, membahas penangkapan tuan Hwang sekalian ingin mengetahui anaknya Taehyung juga.Seperti tidak ada kerjaan pagi-pagi Jimin dan Jungkook sudah didepan pintu apartemennya, disertai dengan menekan bel pintu. Sebelum sampai disini, keduanya memutuskan untuk akur terlebih dahulu atas kejadian semalam.
Akibat suara berisik bel tersebut, terpaksa Taehyung membuka matanya dengan sedikit kesal pastinya. Dia melihat Yeonjun masih pulas, daripada anaknya ikut terbangun juga lebih baik melihat siapa yang pagi-pagi berkunjung ke Apartemen nya.
Saat pintu sudah terbuka, sapaan Jungkook membuat nya sepenuhnya membuka mata.
"Pagi Hyung..."
"Morning Taehyung-ah..."
Taehyung berdecak kesal dibuatnya.
"Kenapa pagi-pagi sudah bertamu ke rumah orang."
"Salahmu sendiri ponselmu tidak aktif. Kami ada berita bagus." Ujar Jimin.
"Oh iya hyung, Anakmu mana?"
"Huh?"
"Jimin memberitahuku, kalau anakmu liburan ke sini."
"Masih tidur. Berita bagus apaan."
"Penangkapan tuan Hwang. Pihak kepolisian sudah mengonfirmasikan nya. Malam ini."
"Kita tidak akan gagal lagi kan?"
"Tenang saja. Orang yang bekerja sama dengan Paman Kim adalah orang yang mempunyai bukti yang kuat, dan beliau sudah punya track record yang tidak diragukan lagi. Dan orang yang selama ini membantu tuan Hwang lolos dari hukum juga sudah dikasih ganjaran, jadi tidak akan ada yang membantunya lepas kali ini."
"Kalian berdua memang bisa diandalkan."
"Jungkook tidak banyak membantu, dia hanya terima beres saja."
"Yak!!! Aku juga ikut membantumu menelusuri web Hwang grup itu."
"Jangan berisik, anakku masih tidur. Pokoknya aku berterimakasih pada kalian berdua."
"Dengarin tuh, berdua.."
"Appa?!"
"Eh Yeonjun-ie, kau sudah bangun. Kesini."
Yeonjun pun mendekat ke arahnya, lalu duduk disampingnya.
"Kau lapar?"
"Hm."
"Yeonjun mau makan apa?"
"Nasi Goreng."
"Oh-- oke."
"Tae, kami tidak ditawari juga?"
"Aish... Kalian sudah mengganggu minta sarapan lagi."
"Kami datang kan, karena ingin menyampaikan informasi penting."
"Benar. Harusnya kita tidak datang."
"Fine... Aku sudah pesan, puas."
Jimin dan Jungkook pun ber-tos.
Yeonjun yang melihatnya sedikit terkekeh kecil.
Selagi Taehyung memesan makanannya, Yeonjun memerhatikan Jimin dan Jungkook bergantian.
Jungkook yang sadar diperhatikan menoleh ke Yeonjun lalu tersenyum.
"Oh iya, kita belum berkenalan. Salam kenal anak manis. Kenalkan nama paman Jungkook." Ucap Jungkook sambil mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA
FanfictionSebelum baca ini, lebih baik baca dulu Stigma di akun @RentiHandayani. biar lebih paham oke.