Saat membuka mata, Yerin tidak terkejut lagi dengan kamar ini. Ya semalam, ia menangis di pelukan Taehyung, mengingatnya saja membuat nya sedikit malu. Tanpa sengaja ia pun menoleh ke samping, wajah tampan yang damai itu masih tertidur pulas. Hanya melihatnya saja mampu membuatnya berdebar, katakanlah Yerin munafik, ia tidak akan menampiknya. Tapi siapapun yang melihat wajah damai Taehyung yang tertidur seperti ini pasti akan lupa dengan segalanya. Tidak salah kan, mengagumi ciptaan Tuhan?.Melihat sedikit pergerakan Taehyung, buru-buru Yerin memejamkan matanya ber-akting tidur.
"Ku pikir sudah bangun. Tapi kalau bangun , dia akan langsung pergi. Hm. Kau semakin..."
Tring~~~
Dering ponselnya
Kang Haneul memanggil~
"Halo?"
"Halo Sajang-nim, maaf mengganggu, saya hanya memberitahukan bahwa rapat untuk perusahan Zach di undur jadi Minggu depan, katanya pihak sana sedang ada masalah. Jadi hari ini Sajangnim tidak punya jadwal rapat."
"Oh begitu, baiklah terimakasih Haneul-ssi. Jangan telpon kalau tidak penting. Hari ini saya tidak ke kantor."
"Oh ye, saya mengerti sajangnim. Tuan Kim juga sedang ada di Rumah kan, sampaikan salam saya buat tuan Kim. Semoga hari Kalian menyenangkan sajangnim."
"Hm."
Taehyung pun memutuskan sambungan nya.
Saat itu juga Yerin hendak bangun dari kasurnya dan ingin segera keluar dari kamarnya
"Kau mau kemana?" Tanya Taehyung dimana membuat Yerin mengernyit heran.
"A-aku akan keluar.." balas Yerin sedikit gugup
"Dimana sopan santun mu? Langsung keluar tanpa ijin begitu?"
Yerin menghela napas sesaat lalu menghembuskan dengan malas.
"Baiklah, aku ijin keluar, terimakasih untuk yang semalam.
"Kau tidak boleh keluar begitu saja."
"Lalu? Mau mu apa?"
"Kiss me.."
Yerin membelalakkan matanya tidak percaya, apa Taehyung terbentur sesuatu sampai mengatakan itu.
Sedangkan Taehyung, menikmati raut keterkejutan Yerin. Menurutnya wanita itu menggemaskan.
"Ka-kau bercanda kan?"
"Apa aku terlihat bercanda." Ucapnya sambil berjalan mendekati Yerin dan tanpa sadar Yerin mundur perlahan sampai mentok di dinding dekat pintu kamarnya.
"Jangan macam-macam Kim Taehyung." Tegas Yerin
Taehyung tersenyum menanggapinya.
" Sepertinya Sudah saatnya Yeonjun punya adik, bagaimana menurutmu?"
Yerin menatap sengit Taehyung yang masih tersenyum mengejek menurutnya.
"Kau---"
"Harusnya semalam kita melakukan nya lagi ya, sayang sekali kesempatan itu sia-sia."
"Brengsek!"
"Kau ingin aku menunjukan brengsek itu seperti apa?"
Yerin jadi tidak nyaman ditambah Taehyung semakin mempersempit jarak antara kedua nya, dan aura mengintimidasi pria itu sangat dominan. Ia berharap ada yang menolongnya untuk bisa cepat keluar dari kamar Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA
FanfictionSebelum baca ini, lebih baik baca dulu Stigma di akun @RentiHandayani. biar lebih paham oke.