Hermione bangun dari tidurnya. Kepalanya masih sedikit sakit. Ia memutuskan untuk duduk di sofa depan perapian, padahal jam sudah menunjukkan pukul 01 dini hari. Hermione membawa buku tebal yang sepertinya baru setengah bab ia baca. Saat ia ingin duduk, ternyata ada seseorang yang sedang tertidur di sana. Siapa lagi kalau bukan Draco.
Hermione menghampiri Draco yang sedang tertidur pulas. Nampaknya ia lelah karena sudah setengah hari menjaga Hermione. Pemuda berambut blonde itu tidur dengan posisi buku tebal yang menutupi wajahnya. Hermione tak sampai hati untuk membangunkan Draco dari tidur lelapnya. Hermione mengambil selimut di kamar Draco, kemudian menyelimutinya.
Gadis itu duduk di lantai dengan beralaskan karpet tebal. Hermione menutup buku tebalnya sejenak, kemudian berganti memandangi wajah Draco, hingga tanpa ia sadari, ia tertidur dengan posisi tangan yang menelungkup di tepian sofa tempat Draco tidur.
Sinar mentari yang minim itu menembus kaca jendela. Draco mengerjapkan matanya. Ia terkejut karena mendapati Hermione yang tertidur di hadapannya. Hermione yang setengah sadar, sontak beranjak dari posisinya. Hermione langsung berdiri dan memutuskan untuk pergi ke kamar dan mengambil handuk dan seragamnya. Gadis itu masih sempoyongan, namun ia terpaksa, karena ia sudah terlalu malu. Draco yang mengetahui tingkah konyol Hermione hanya bisa tertawa kecil. Setelah beberapa menit lamanya, Hermione keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sudah rapih. Ia memakai seragamnya hari ini.
"Hei, kau akan pergi kemana, Granger?"
"Aku???"
"Iya Granger.." Draco terkekeh.
"Kita harus sekolah kan?" Nada bicara Hermione terdengar sangat gugup.
"Ah Granger, apa kau lupa?"
"Lupa apa?"
"Ini hari Minggu, Granger.."
Hermione langsung berlari ke kamarnya, kemudian mengganti seragam yang ia pakai dengan pakaian pribadi miliknya.
Hermione POV:
Apa apaan ini? Kenapa aku bisa tertidur di hadapan wajahnya? Astaga, Hermione mengapa kau bodoh sekali? Ini sangat memalukan. Rasanya aku ingin teriak sekarang juga.
Back to stories:
Hermione memutuskan untuk pergi menemui kedua sahabatnya. Draco yang sudah rapih dan wangi itu keluar dari kamarnya.
"Granger, kau mau kemana?"
"Menemui Harry dan Ron." Nada bicaranya masih sedikit gugup.
"Apa aku boleh pergi bersamamu? Aku akan pergi ke Black Lake."
"B..bole..h!"
Di sepanjang perjalanan, mereka saling diam. Hermione masih terlalu malu untuk membuka percakapan. Draco masih terkekeh melihat tingkah gugup Hermione. Hermione sejenak melirik ke arah Draco, kemudian menghentikan langkahnya, yang diikuti oleh Draco.
"Mengapa kau tertawa?!" Nada bicara Granger terdengar sangat kesal.
"Granger..Granger. Kau ini lucu sekali ya. Kegugupanmu terlalu mudah untuk ku sadari." Kali ini Draco tertawa.
"Diamlah Malfoy! Jangan membuatku semakin gugup!" Hermione tersipu malu.
Draco tak bisa menahan tawanya. "Sudahlah Granger, memangnya kenapa kau malu? Kau menyukaiku ya?" Goda Draco.
"Diamlah Malfoy!!!" Hermione menyikut lengan Draco, kemudian berlalu pergi mendahului Draco.
Hermione POV:
Tak apa bila hal memalukan itu bisa membuat ia tertawa. Perlahan ia pasti bisa melupakan masalahnya. Hermione tersenyum.
Back to stories:
Hermione berjalan menuju Gryffindor Common room. Sementara Draco berjalan menuju danau hitam.
Draco memutuskan untuk duduk di tepian danau hitam itu. Cuaca pagi hari ini masih sedikit bersalju. Angin semilir berhembus, merasuk ke dalam pori pori kulit putih Draco.
Ia memejamkan mata, kemudian tersenyum.
"Ah Granger, kau benar. Aku harus bangkit dan melupakan kejadian itu. Maaf bila aku harus menjatuhkan hatiku padamu." Draco mengerjapkan matanya, kemudian memandang ke arah danau hitam yang sedang membeku.
Hermione berjalan sendirian menuju rumah Hagrid. Hermione melihat Draco yang sedang termenung di tepian danau hitam. Ia memutuskan untuk menghampiri Draco.
"Kau kenapa lagi, Malfoy?"
"Duduklah dulu, Granger.." Draco tersenyum.
"Kau tak jadi menemui Harry dan Ron?" Sambung Draco.
"Mereka ada di rumah Hagrid ternyata. Lalu, ketika aku sedang melintas, aku melihatmu sedang termenung disini."
"Granger, kau benar, aku harus bangkit dan melupakan kejadian kejadian itu."
Mata Hermione membelalak. Gadis itu tersenyum bahagia, kemudian mendekap tubuh Draco erat erat. Rasanya hangat. Gadis itu sangat menyukai bau parfum Draco. Gadis itu menangis bahagia, karena orang yang ia sayangi sudah menyadari bahwa ia harus bangkit dari keterpurukannya.
Draco membalas pelukan Hermione.
"Granger, aku tak tahu harus mengucapkan apalagi selain kata terimakasih banyak atas segala kebaikanmu."
"Sama sama Malfoy.."
"Sudahlah Granger, jangan menangis lagi, maka kau akan membuatku menangis juga."
"Ya Malfoy.."
Mereka melepas pelukannya.
"Granger, apa kau menyukaiku?"
Jantung Hermione sudah dibuat copot oleh Draco.
"Tidak kok.." Alibi Hermione.
Draco hanya tersenyum. Ia tahu betul bahwa gadis yang paling pintar di Hogwarts itu menyukainya. Namun, Draco tahu, Hermione butuh waktu untuk mengakuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Patronous
FanficSemua nama tokoh, tempat, dan yang lainnya berasal dari JK.ROWLING