"Hancurin temboknya bareng bareng!" Perintah Yeonjun yang sudah berancang ancang akan mendorongnya.
"Emang bisa? ini tembok loh kak" Kata Sunoo menatap Yeonjun.
"Bisa aja kan, ni tembok rapuh. Ini bukan semen sun..." Sambung Yeonjun sambil mengetuk ngetuk tembok tersebut.
"Yaudah kita coba. Satu, dua, tiga!!" Teriak Jay yang kemudian semuanya serentak mendorong tembok tersebut.
"Ah! Sakit njir, keras nih tembok" Protes Jake karena lengannya mulai sakit.
"Dinding ini sebenarnya mudah dihancurin cuman tebel! Yang lengannya sakit tendang aja tendang anggap ae nih tembok mantan!" Jelas Heeseung, ia juga sedang menendang tembok itu dengan penuh amarah.
"Kak! Ini udah mulai hancur!" Panggil Ni-Ki setelah melihat kerja kerasnya ternyata berhasil.
"Haduh gimana nih apinya kek mau makan gue" Panik Kai, sepatu nya hampir saja terbakar.
"Kita pasti bisa keluar dari sini, kita hancurin bagian yang udah mulai lubang aja disini" Yakin Sunghoon menghampiri area Ni-Ki.
Semuanya berusaha untuk menghancurkannya dengan pikiran yang tidak tenang, pasalnya api sudah semakin mendekat kepada mereka.
Penyebarannya begitu cepat karena api terus menerus berkobar. Jantung mereka berdetak lebih kencang, mereka takut kalau tidak bisa keluar dari sini.
Taehyun memaksakan dirinya untuk menghancurkan dinding itu, tanpa tau bila diatasnya akan ada dahan yang jatuh menimpanya.
"Kak Taehyun awas!!!"
'Brakk!
Semuanya menatap kearah Taehyun berada, dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Fyuhh, untung aja gak kena." Iya Beomgyu menyelamatkan Taehyun dengan cara mendorong nya.
Yang lain pun menghela nafas lega, untung saja diantara mereka tidak ada yang terluka.
"Hey! Jangan lupa sama kegiatan awal kita!" Kata Jay menyadarkan mereka semua.
Mereka lagi lagi berusaha menghancurkan nya dan usaha mereka berhasil.
Semuanya berkat kekuatan Sunghoon yang mendorong dengan sekuat tenaga hingga ia terluka.
"Sunghoon lo gapapa?!" Panik Soobin menghampiri Sunghoon yang sedang meringis memegangi lengannya.
"Tahan bentar lagi kita balik ke basecamp." Ucap Yeonjun sambil memapah Sunghoon.
Tidak hanya lengan nya yang menjadi korban, tapi pergelangan kaki nya pun ikut cedera akibat tersandung sesuatu didalam sana saat mencoba menghancurkan dinding.
"Ayo cepet lari!" Ajak Heeseung mendahului mereka.
"Akh! Rencana gue gagal!" Katanya sambil menghentakkan kaki ketanah tanda ia marah besar.
┈┈┈┈┈◦•✩•◦┈┈┈┈┈
"Tadi nyari gerbang, sekarang nyari jalan keluar. Gini amat ya hidup gue" Lagi dan lagi Ni-Ki kerjaannya cuman mengeluh saja.
"Huwee gue juga capek, mau bobokk" Balas Jungwon yang mendukung keluhan Ni-Ki.
"Ga lo doang won yang cape hiks." Kata Sunoo sambil berpura pura menangis.
Harusnya yang paling muda yang paling semangat, ini engga. Malah mereka bertiga yang paling banyak bilang 'capek' 'aduh' dan lain lainnya.
Sedangkan kakak kelas mereka hanya menggeleng geleng melihat kelakuan mereka.
Jadi, setelah mereka keluar dari ruangan yang udah kebakar itu mereka tersesat digedung nya. Gedung ini begitu besar sekali, jadi agak susah untuk menemukan jalan keluar.
"Ini gedung apaan sih sebenernya?" Tanya kai memecah keheningan.
"Kurang tau gue." Jawab Jake singkat. Dia sudah tidak mood untuk berbicara, dan segera cepat cepat keluar dari tempat ini lalu tidur.
"Setiap gedung pasti punya tangga darurat kan." Ujar Taehyun datar.
"Ih! Kok gak kepikiran dari tadi sih. Lo dabest emang hyun." Jay memberikan acungan jempol untuk Taehyun.
"Tapi masalahnya disini banyak ruangan, gimana mau nyari nya?" Timpal Yeonjun, sekarang ia menggendong Sunghoon yang masih kesakitan.
Sepertinya cedera Sunghoon lumayan parah, dia saja sangat kesusahan untuk berjalan.
"Biasanya ada di ujung, kita jalan ke ujung lorong aja. Harusnya dari tadi bukan belok kanan belok kiri" Kata Soobin, ia hari ini jarang sekali berbicara. Ia hanya akan membuka mulutnya ketika perlu saja.
Semua membalas perkataan Soobin dengan anggukan, tenaga mereka sudah hampir habis. Mau berbicara saja rasanya malas sekali.
Mereka semua akhirnya berjalan lurus terus hingga sampai keujung lorong, Soobin benar. Tangga darurat nya ada diujung.
Beberapa diantara mereka ada yang berbahagia karena menemukan jalan keluar, dan ada pula yang dalam hatinya kesal sedari tadi.
Tanpa basa basi mereka langsung menuruni tangga dengan cepat agar sampai ke lantai paling dasar.
Dan akhirnya sampailah di tempat awal mereka menapakkan kaki digedung ini. Berbagai helaan nafas lega muncul dari diri mereka masing masing.
Rasanya begitu menegangkan, padahal awalnya mereka berpikir tidak akan bisa keluar dari sini.
"Okay cepet ke mobil, kita balik ke basecamp. Sekarang udah jam 4 pagi, pasti kalian capek." Kata Jay.
Mereka memasuki mobil masing masing dan pergi meninggalkan tempat misterius 'itu'.
-To Be Continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)s || TXT & Enhypen [✓]
Mystère / Thriller[SUDAH TERBIT] 𝘨𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘣𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮, 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩𝘮𝘶. - .... .-. . . 𝗧𝗫𝗧 & 𝗘𝗻𝗵𝘆𝗽𝗲𝗻.