Hati hati ya disini bakal ada Jumpscare hihihi
┈┈┈┈┈◦•✩•◦┈┈┈┈┈
Pagi telah tiba, tentu saja mereka semua sudah bangun. Bukan bangun sebenarnya, mereka bahkan tidak bisa tidur.
Kai terlihat lelah matanya penat, ingin sekali tidur tapi takut akan terjadi sesuatu bila ia menutup matanya.
Dimana temannya yang lain? Kenapa hanya dirinya yang ada di ruang tamu yang besar ini sendirian.
Ia memutuskan untuk ke dapur mencari makan, tapi kejadian semalam tiba tiba terlintas dipikirannya. Mayat Yeonjun dan Jungwon yang mengenaskan itu masih terbayang bayang.
"Kai?Ngapain?" Yang dipanggil tersentak kaget.
"H-hah? Kenapa?" Ternyata Jake.
Tunggu, kenapa muka Jake penuh dengan lebam? Apakah dia habis berkelahi? Tapi dengan siapa?
"Muka-"
"Gapapa." Jake meninggalkan Kai begitu saja dan melewatinya. Dia sangat santai, padahal tujuannya ke dapur.
Kai hanya menatap punggung temannya itu pergi menjauh, dia sungguh bingung apa yang akan ia lakukan setelah ini. Ia memutuskan untuk kembali lagi ke ruang tamu.
Tapi mendapati ada Heeseung yang sedang berada di dekat rak sepatu, mengecek satu persatu sepatu tersebut.
Kai tertarik untuk mendekati Heeseung hendak bertanya.
"Ngapain kak?" Kai yang ada dibelakang Heeseung bertanya.
"Kata Jay kemarin ada jejak kaki di lorong belakang." Jelas Heeseung yang masih serius membolak-balikan sepatu teman temannya yang lumayan banyak.
Tapi nihil tak ada yang memiliki kotoran atau noda di sepatu mereka. Heeseung mendecak kesal dan menghela nafas panjang.
Lagi lagi Kai ditinggalkan begitu saja oleh temannya. Kai hanya tersenyum palsu sambil mengelus dada.
"Kai ganteng, kai sabar." Katanya pada diri sendiri dan menyusul mengikuti Heeseung.
┈┈┈┈┈◦•✩•◦┈┈┈┈┈
Jay melamun dikamarnya sendirian, menatap kosong tembok putih di depannya. Ia kesal, kenapa teman nya yang lain seperti tidak sedih bahwa Jungwon dan Yeonjun sudah tiada.
Seakan akan mereka tidak pernah menganggap kedua temannya itu ada. Tapi Jay juga menyalahkan dirinya, sesungguhnya ia ingin sekali melapor sekarang juga.
Tapi bagaimana dengan keluarganya? Walaupun misal dia dinyatakan tidak bersalah nantinya, citra perusahaan atau bahkan Jay sendiri ternodai.
Air mata Jay membendung dipelupuknya, dalam hatinya dia sekarang sedang merutuki diri sendiri karena tidak bisa menjadi teman yang baik.
Ia merasa sangat bersalah, dosanya tidak pantas diampuni. Pikirnya.
'Ceklek
Ada yang membuka pintu kamar Jay, sontak ia langsung menghapus air mata nya dan berpura pura melihat kearah sekitar.
"Nangis aja gapapa Jay, gue tau ini berat buat lo. Apalagi Jungwon itu yang paling deket sama lo." Kata Sunghoon mendekati Jay, yang membuat tangisan Jay semakin pecah.
Jay terlebih dahulu mengenal Jungwon daripada yang lainnya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Jay sambil sesenggukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/253016103-288-k60190.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)s || TXT & Enhypen [✓]
Mystery / Thriller[SUDAH TERBIT] 𝘨𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘣𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮, 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩𝘮𝘶. - .... .-. . . 𝗧𝗫𝗧 & 𝗘𝗻𝗵𝘆𝗽𝗲𝗻.