e n d.

12.3K 2.7K 1.8K
                                    

"G-gimana bisa lo masih hidup?!" Beomgyu mengambil palu yang jatuh tadi dan mendekat ke arah Jungwon.

"Bisa lah anjir, gue udah tau kalo ini bakal terjadi!" Jungwon sudah bersiap siap dengan posisi nya untuk melawan Beomgyu.

"YA GIMANA LO BISA TAU?!" Saking marahnya Beomgyu melemparkan benda yang ada digenggamannya kearah Jungwon. Jelas ia menghindar dari serangan itu.

"Eitss tidakk kenaa!" Ejekan Jungwon membuat emosi Beomgyu semakin membara, ia hampir saja menghajar Jungwon tapi sebelumnya adik kelasnya itu sudah melayangkan tendangan taekwondo nya sehingga Beomgyu tersungkur dilantai sekarang.

Kesempatan ini digunakan untuk melepaskan ikatan Soobin, walaupun Soobin masih tidak mengerti dengan situasi saat ini. Dia hanya menganga lebar takut bila didepannya ini bukan Jungwon tapi setan.

"Gue bukan setan anjir." Sarkas Jungwon yang sekarang sudah melepas ikatan ditangan dan kaki Soobin.

"Kok lo-"

"Lo kira disini yang pinter cuman Jake doang? Cepet hape lo mana kita harus telpon polisi!" Beomgyu sudah mulai bangun dari posisinya, tapi ia tidak melakukan apa apa ia hanya diam menatap dua orang yang sibuk berdebat mencari handphone.

"Taehyun, bunuh Soobin." Ucap Beomgyu lirih.

"Hah?"

"GUE BILANG BUNUH SOOBIN!" Teriakan Beomgyu mendapat perhatian dari Soobin dan Jungwon. Keduanya bergerak berlari ke kamar Soobin.

"CEPETAN TAEHYUN!" Yang disuruh hanya mengangguk ketakutan, dia mengejar dua orang tadi.

Jungwon dan Soobin berhasil masuk ke kamar itu, ia segera mengunci pintu tersebut dan menyusul Soobin yang mencari cari handphonenya.

"Lo taruh mana hapenya?!" Teriak Jungwon panik ke arah Soobin.

"G-gue lupa taruh mana" Lirih Soobin yamg masih mengacak acak kamarnya itu.

Jungwon pun membantu kakak kelasnya tersebut mencari hingga ke lemari baju tetapi benda itu masih tak kunjung menampakkan dirinya.

'Brak brak brak!

"Buka pintunya!" Taehyun menggedor gedor pintu tersebut berusaha untuk membukanya.

Dua orang tadi masih sibuk mencari handphone dan akhirnya menemukannya di kolong kasur. Entah bagaimana bisa tiba tiba berada disana.

"Cepet telpon!" Panik Soobin.

"bentar sabar!" Balas Jungwon yang tak kalah paniknya.

Taehyun masih menggedor gedor pintu itu sambil berusaha mendobraknya.

"Buka pintunya!!" Seru Taehyun di balik pintu, Jungwon sekarang sudah dalam panggilan yang terhubung langsung ke polisi.

"Pak tolongin pak! Ada yang mau bunuh kita!" Ujar Jungwon. Ia menjelaskan keadaannya sekarang, dan memberikan alamat.

Tanpa mereka sadari Taehyun tidak lagi berusaha mendobrak pintu itu. Merasa hening tak ada gangguan suara lagi, Soobin berniat untuk mengecek pintu dengan menempelkan daun telinganya.

Tidak ada suara, ia menjauhkan dirinya dari pintu dan mendekati Jungwon untuk memberi tau kepada adik kelasnya itu.

"Won-"

'BRAK!

Dua orang yang ada dikamar tadi menolehkan pandangannya kearah pintu, ternyata sudah ada kapak yang menancap disana. Berusaha untuk menghancurkannya.

"Minggir kak!" Jungwon menarik tangan Soobin kebelakangnya untuk melindungi sang kakak kelas bila ada serangan nanti.

Pintu mulai berlubang dan menampakkan wajah Beomgyu yang penuh dengan cipratan cairan berwarna merah. Sudah jelas itu darah Taehyun, siapa lagi?

Fri(end)s || TXT & Enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang