0 5.

11.8K 2.9K 1.2K
                                    

Setelah kejadian pintu yang tiba tiba terbakar, mereka memutuskan untuk menelusuri tempat itu hendak mencari jalan keluar.

Heeseung sangat yakin, pasti ada jalan keluar yang lain. Tapi ia juga berpikir, kenapa pintu itu terbakar? Apakah ada yang sengaja membakarnya? Atau penjaga tadi yang membakarnya?

Sepanjang perjalanan ia hanya memikirkan hal tersebut sambil melamun dan hampir saja ia tersandung akar pohon besar.

"Hati hati seung." Kata Taehyun datar sebagai partner Heeseung.

"I-iya, Hyun.." Panggil Heeseung.

"Hm?" Taehyun ini memang jarang banget ngomong, sekalinya ngomong tuh nusuk banget. Ngejleb ampe ginjal.g

"Menurut lo kenapa pintunya kebakar?" Tanya Heeseung tanpa menoleh sedikit pun kearah Taehyun.

"Gatau." Heeseung yang mendengar itu menghentikan langkahnya, shock dia. Sesimpel itu kah jawabannya?

Dia menghela nafas, lelah juga ya. Mereka sudah berjalan kaki kira kira hampir satu jam, tapi tak kunjung juga menemukan jalan keluar.

Heeseung ingin beristirahat sebentar, sehingga ia sedikit tertinggal. Engga juga sih, dibelakang masih ada Jungwon, Soobin, dengan Yeonjun, Sunghoon.

"Heeseung, cepetan ntar ketinggalan." Ternyata Taehyun sadar bila partner nya tertinggal, syukurlah dia masih peduli dengan temannya.

Ia pun berdiri untuk menyusul Taehyun, sebelumnya ia melihat kearah belakang terlebih dahulu untuk mengecek temannya.

Ah ternyata gak jauh jauh amat, batin Heeseung yang kemudian ia berlari kecil kearah Taehyun.

"Maaf bin, gue gatau keadaan lo yang sebenernya..." Lirih Yeonjun. Ia sangat merasa bersalah karena tidak tau apa apa tentang keadaan sahabatnya sendiri.

"Gapapa, gue juga gak bilang kalian kan." Ucap Soobin dengan lemas, ia masih merasa pusing.

Sunghoon pula, dia merasa bersalah karena tidak terlalu peduli dengan sahabat nya.

"Kak lo hebat banget, bisa nahan hal itu sampai sekarang. Mulai sekarang gue bakal jagain lo." Kata Sunghoon sambil merangkul Soobin yang hanya tersenyum tipis.

"Won, lo tau dari mana kalo Soobin punya anxiety disorder?" Tanya Yeonjun penasaran.

"A-anu, eumm ah iya! w-waktu itu gue pernah liat kak Soobin kayak... sesak napas gitu terus dia minum obat." Jelas Jungwon sedikit terbata bata.

Hmm... mencurigakan.

"Oalahhh gituu" Balas Yeonjun.

"Tolong kalian bertiga rahasiain hal ini ya, gue gamau mereka khawatir." Nada bicara Soobin masih terdengar rendah.

"Tap-"

"Gue mohon.." Soobin menatap mata masing masing temannya dengan memelas.

"Okay kak, tapi lo kalo udah gak kuat bilang ke kita ya. Kita bakal selalu ada buat lo." Kata Jungwon sambil tersenyum manis.

Sepanjang perjalanan mereka bercanda tawa saling melempar senyum yang sangat bahagia. Mereka berempat menghabiskan waktu bersama dengan saling bercerita.

Tapi untungnya mereka tidak terpisah dengan yang lainnya, jaraknya juga tidak terlalu jauh jadi aman aman saja.

Soobin merasa hatinya semakin tenang, dan serangan panik itu sudah mulai menghilang karena melihat teman temannya yang menghibur dirinya.

Dia sangat bersyukur, walaupun hanya tiga orang yang mengerti keadaannya. Setidaknya masih ada orang yang peduli kepadanya.

Jauh didepan sana, sepertinya ada yang cemburu melihat mereka berempat tertawa lepas.

Fri(end)s || TXT & Enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang