Mereka diam membeku, tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Badan Jungwon yang sudah tak bergerak dengan penuh darah.
"Apa apaan ini..." Kata Jay yang masih shock.
Mereka tidak membayangkan malah akan jadi seperti ini, ini sudah kelewat parah. Mana bisa teman membunuh teman sendiri, walaupun mereka dalam masalah setidaknya bicarakan dengan baik baik.
Sunoo menangis, baru tadi siang dia berbicara dengan Jungwon. Kenapa begitu cepat ia kehilangan Jungwon?
"Bawa soobin ke kamarnya" Ujar Jay kepada Sunghoon, setelah melihat keadaan Soobin yang sudah sesak nafas. Tapi kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya mereka terfokus kepada Jungwon.
"Yang lain kemana?" Tanya Kai memeriksa sekelilingnya tapi tak mendapati keberadaan temannya yang lain.
Mereka baru sadar banyak yang belum mengetahui keadaan Jungwon sekarang.
"Kayaknya masih tidur" Jawab Heeseung dengan tenang.
"Apa ini ribut malem mal-" Kalimat Ni-Ki terputus dengan sendirinya, setelah melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat.
Ia langsung menjatuhkan dirinya karena kaget.
"J-jungwon" Ni-Ki tak dapat lagi membendung air matanya.
Heeseung dan Jay juga ingin menangis sebenarnya tapi mereka tahan, mereka harus kuat mereka tak boleh lemah sekarang.
Kai menenangkan beberapa temannya dan menjauhkan mereka dari sana, dan membawanya menuju ruang tamu.
"Terus ini gimana mayat jungwonnya?" Tanya Heeseung pada Jay.
"Suruh kumpul semua dulu." Katanya kemudian meningalkan Heeseung yang masih terdiam di tempat menatap Jungwon dengan penuh kesedihan dan penyesalan.
Mereka semua berkumpul di ruang tamu, tidak semua. Tersisa Yeonjun yang entah kemana dan Heeseung yang masih menjaga tubuh Jungwon.
"Kak Yeonjun kemana?" Tanya Jay mencari cari dimana kakak kelas nya itu.
"Tadi waktu gue bangun, Kak Yeonjun ga ada di kamar. Tapi kasurnya kayak habis dipake tidur gitu." Jelas Sunghoon sebagai teman sekamar Yeonjun.
"Hyun temenin gue nyari Kak Yeonjun" Ajak Jay, kemudian ia berdiri menuju halaman depan rumah.
Sepi, tentu saja sekarang masih pukul 00.13. Dan rumah ini memiliki halaman yang sangat luas, tetangga pun tak ada disini.
Jay beranjak pergi ke arah lorong belakang dekat kamar mandi belakang, gelap tak ada apapun disana hanya ada satu lampu kecil yang sudah tidak terlalu terang.
"Dimana sih dia?!" Jay mulai frustasi, situasi saat ini membuat emosi nya tidak stabil.
Taehyun hanya bungkam sedari tadi, ia hanya mengikuti kemana arah kaki Jay melangkah.
Hampir saja Jay kembali ke ruang tamu untuk berkumpul lagi bersama teman temannya, tapi matanya menangkap sebuah jejak kaki di lorong itu.
Ia mendekati jejak kaki itu.
'Deg
Itu darah, jejak kaki itu berasal dari pintu yang menuju ke halaman belakang. Dengan was was ia berjalan mendekati pintu itu.
Ia sekarang sudah memegang knop pintu dan hendak membukanya.
"Lama" Ujar Taehyun yang melihat dari jauh.
"Gue takut kalo ada sesuatu disana njir" Protes Jay.
"Ga bakal ada siapa siapa juga" Taehyun melangkah kan kakinya menghampiri Jay dengan cepat. Dan kemudian membuka pintu itu tanpa aba aba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)s || TXT & Enhypen [✓]
Mystery / Thriller[SUDAH TERBIT] 𝘨𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘣𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮, 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩𝘮𝘶. - .... .-. . . 𝗧𝗫𝗧 & 𝗘𝗻𝗵𝘆𝗽𝗲𝗻.