Membantu

160 31 32
                                    



"Hei"

Naraya membuka mata nya perlahan karena mendengar suara seseorang diikuti oleh elusan pelan di kedua pipinya secara bergantian. Hampir saja Naraya kembali tertidur saat menyadari seseorang di hadapan nya ini lelaki yang bahkan belum dia tau namanya.

"Hei pelan-pelan gapapa" kata Mark pelan dan berusaha membantu Naraya untuk duduk bersandar ke kepala ranjang.

Naraya ngerasa malu banget waktu inget kelibatan kejadian di kampus. Lelaki di depan nya ini harus tau apa yang selama ini dia sembunyikan. Ditambah kayaknya Naraya pingsan sekalian tidur deh bisa diliat dari cahaya matahari yang mulai masuk melalui jendela kamar ini.

"Hemm gue gatau harus bawa lo kemana, jadinya gue bawa ke apart gue." Jelas Mark sambil menggaruk belakang kepala nya. "Oh dan gue ga ngapa-ngapain" Lanjut Mark seakan sangat takut menimbulkan ke salah pahaman.

Naraya hanya berdehem lalu mencoba mengambil minum di nakas samping tempat tidur, dan berakhir dengan Mark yang membantu nya untuk meraih gelas. Setelah minum Naraya kembali berdehem,

"Gapapa gue gak kepikiran lo macem-macem kok. Gue makasih banget karena lo sampe mau repot-repot bantuin gue" kata Naraya sambil menatap Mark sedikit malu, karena sumpah bahkan Naraya tidak tau pria di depan nya ini siapa.

"Oh kita juga belum kenalan. Gue Mark, jurusan hukum" kata Mark sambil mengulurkan tangan nya, yang langsung dijabat oleh Naraya. Hanya sebentar.

"Gue Naraya, komunikasi." balas Naraya, membuat Mark melotot kaget.

"Oh wow gue punya temen juga sih di ilkom" kata Mark.

"Oh ya siapa?" Tanya Naraya.

"Gue gatau sih lo bakal kenal atau engga, tapi anak nya rame gitu. Lucas namanya" jawab Mark.

"LAH TEMEN NYA LUCAS L- aww" Seru Naraya lalu meringis karena perih di kedua pipinya.

"Ow ow calm down. Gue bawain es batu dulu ya buat lo kompres" kata Mark sambil berlalu keluar kamar dan tak lama dia kembali dengan kompresan es batu.

"Nih lo kompres. Kalo udah kompres lo bisa mandi, peralatan nya udah gue siapin, lo bisa pake baju yang udah gue siapin. Untuk underware gue gatau uk- tentu gue gatau, tapi ada underware baru di kamar mandi" jelas Mark sambil menunjuk kamar mandi dan menggaruk kepalanya yang tak gatal terlihat salah tingkah.

Setelah menjelaskan Mark langsung berjalan menuju keluar kamar, tetapi lalu berhenti di depan pintu tapi kemudian melanjutkan lagi langkah nya keluar kamar.

Naraya memperhatikan Mark sejak tadi. Naraya jadi mikir bisa-bisa nya si babon Lucas punya temen gentle banget macem Mark, walau kayaknya sedikit brengsek karena mana ada cowo nyimpen baju cewe plus underware nya kalo bukan dia suka 'main'. Naraya menggelengkan kepala nya, sayang banget Mark padahal dia lucu.

Nayara kemudian mulai mengompres pipi serta ujung bibirnya.

—————————

"Jadi lo temen Lucas?" Tanya Nayara yang saat ini sedang mencuci piring bekas sarapan nya dan Mark. Bukan, bukan Mark yang memasak. Katanya dia gofood.

"Yap temen dari SMA. Bareng Dery sama Dejun juga, lo kenal?" Tanya Mark

Nayara yang kini sedang mencuci tangan lantas mengangguk mantap. "Udah pasti gue kenal. kasian banget si Dejun kudu gabung sama manusia geblek macem si Lucas Dery" jawab Nayara.

Mark tertawa puas, "lap tangan disana btw." Tunjuk Mark pada lap yang menggantung tak jauh dari tempat cuci piring.

"Tapi kita emang klop banget gitu sih. Walau emang kadang Lucas sama Dery kalo gila gak bisa di kontrol." Kata Mark sambil mengajak Nayara untuk duduk di sofa ruang tv.

SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang