Mulai

106 19 0
                                    



"Ayo dah kuy in Bali"

Tak!

"AWWW!"

"Ya lagian lo ngomong enak bener." Timpal Doyeon sambil menatap sebal Lucas.

Mereka kini sedang berkumpul di salah satu coffe shop di Bandung. Setelah membahas banyak hal, kini Lucas mengarahkan yang lain untuk membahas liburan. Berhubung libur kuliah masih ada sekitar 2 minggu lagi, Lucas menyarankan untuk berlibur bersama ke Bali.

"Iya gabisa ngedadak" tambah Yeri.

"YEEEE! Emang kenapa? Bisa aja kali!" Sahut Lucas kesal sambil mengelus kepala nya.

"Ye lu gak bakal mikirin duit nya? Belum booking ini itu" kata Dejun.

"HEH! Lo tuh punya temen namanya Lucas. Gampang udah idup lo temenan sama gua"

Semuanya tertawa dan bersorak mendengar ucapan Lucas. Kecuali Naraya dan Mark.

Naraya dan Mark sedari tadi hanya diam dan hanya menanggapi teman-teman nya dengan senyuman kecil. Sedangkan mata keduanya mencuri-curi untuk memandang satu sama lain.

Tidak ada yang sadar pasti nya karena riuh. Namun Dery mau tak mau sadar karena dia duduk di antara Mark dan Naraya. Kayak mau acuh pun kagak bisa, orang keliatan ni dua orang curi-curi pandang.

Dery sebenernya udah di ceritain sama Dejun, Lucas tentang Mark dan Naraya waktu itu. Memang bakal ada 2 kemungkinan setelah peristiwa itu, yaitu canggung atau jadian. Dan kayaknya mereka lebih kearah canggung. Tapi ya ga nyangka bakal secanggung ini.

Dery kemudian ber inisiatif mengajak Naraya berinteraksi. "Diem aja lo" sambil menepuk tangan Naraya yang berada di atas meja.

Naraya tersadar dan tersenyum memandang Dery. "Diem aja lah, diabisin sama Lucas" sambil tertawa.

Sedangkan Mark kini semakin terang-terangan menatap Naraya. Membuat Naraya agak risih.

"Gue ke toilet bentar." Naraya berlalu dengan gugup.

Di toilet Naraya mencuci tangan sambil menatap wajah nya di kaca.

Gugup banget. Naraya sebenernya ga nyangka bakalan ngadepin Mark secepat ini. Karena malu bangettt. Naraya bahkan bingung kok bisa-bisa nya dia kebawa suasana sampe bisa nyium Mark gitu aja.

Tapi dia ga nyesel, karena jujur aja Naraya tertarik sama mark. Sama semua sikap nya pas sama Naraya. Naraya ngerasa dihargain dan di jaga banget sama mark.

Tapi disisi lain Naraya malu banget karena nyium Mark disaat dia tau Mark punya cewe. Jadi dia bingung, awalnya dia bakal bersikap kayak biasa seolah itu ga pernah terjadi. Tapi....... susah jugaa.

Setelah selesai mengatasi gugup nya, Naraya segera keluar dari toilet. Tapi baru aja nenangin diri, oknum yang ngebuat dia gugup malah lagi nyandar di tembok lorong menuju toilet.

Mark menegakkan tubuh nya, dan perlahan jalan kearah Naraya. Naraya makin gugup, degdegan pula. Tapi milih diem dan berusaha ga menunjukan kalau dia lagi gugup.

"Ke toilet juga?"

Mark mendengar itu otomatis langsung mengubah raut wajah nya yang semula datar menjadi lemas dan cemberut.

"Nungguin lo"

"O-oh? G-gue ga perlu di tungguin kali hahaha" Naraya kini tertawa kaku berusaha mencairkan suasana.

"Pulang kapan?" Mark kini menatap wajah Naraya dengan seksama.

"Besok atau Lusa?" Jawab Naraya tak yakin.

SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang