13. turunnya jabatan jomblo

952 77 5
                                    

"jika fisik digunakan untuk mencintai
Lantas apa gunanya hati"

"tembak Cia"

Deon langsung bertepuk tangan "nah gua setuju"

Darrel hanya mengangguk setuju.

Alvin terdiam "mana bisa di tembak mati dong dia"

"bukan tembak mati jamilahhh....." Geram Erik "tembak itu loh, tembak.." Erik menggantung ucapannya, dirinya membuat bentuk love melalui jarinya.

"Tembak gimana sih?! Ga jelas Lo pada" ujarnya. ~pura-pura begok aja gua, biar di ganti darenya.

Darrel menatap Alvin, membuat Alvin meneguk salivanya, yah cukup sebulan berteman dengan Darrel membuat Alvin tau bahwa lelaki di depannya ini terkenal dingin, namun sekali bicara dapat menusuk "ngajak pacaran" kata nya singkat.

"Nah itu maksud gua" sambung Erik.

Alvin terdiam, dirinya dari awal tau maksud Erik tapi "gua gak suka sama dia, emang gak ada yang lain?"

"Yang lain maksudnya cewe lain?" Tanya Deon polos.

"Bukan lah" tukas Alvin.

Erik menatap lekat Alvin " Vin, cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, dan gua yakin sehari aja sama dia Lo langsung jatuh cinta" tukas Erik "bahkan gua kayanya bisa nebak kalo Lo sekarang ini suka sama dia, cuman Lo belum sadar aja"

Alvin mendengus "Lo pada ngapain sih suruh gua pacaran sama dia"

Deon langsung mengambil tindakan, dirinya berteriak memanggil nama mbak sum "mbak sum!"

Mbak Sum langsung "kenapa? Batagor nya kurang?"

"Ini mbak, si Alvin kalah, gak mau jalanin dare nya, seperti biasa mau" mendengar penjelasan Deon, mbak sum langsung duduk di samping Alvin, kemudian mengarahkan pipinya ke Alvin.

Alvin terkejut, terlebih lagi hukumannya mencium Mbak Sum, Alvin melihat pipi Mbak Sum, tampak berminyak dan kotor karena tepung, Alvin membayangkan jika ia cium tepung itu akan nempel di mulutnya, iyiuuw memikirkannya saja membuat Alvin mual, dan tanpa menunggu lama lagi, Alvin berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju meja Cia.

Brak!

"Ayam, ayamm" kejut Cia "Alvin apaan sih! Untung aja Cia gak keselek batagor" marah Cia.

Alvin menahan tawa saat melihat hidung Cia hitam yang terkena bumbu batagor.

"Cia pacaran sama Alvin" dengan cepat Alvin mengucapkan kalimat itu.

"Ha?"

"Cia sama Alvin sekarang pacaran" ujar Alvin sekali lagi.

Seketika suasana kantin menjadi hening.

Cia mengedipkan matanya beberapa kali. Alvin melihat Cia, sangat lucu, wajahnya yang merah serta hidungnya yang masih kotor, matanya mengerjab lucu. ~bener kata Erik, Cia gampang buat orang jatuh cinta.

"Gak romantis" satu kalimat itu membuat seluruh kantin melonggo terutama Alvin, dirinya mengira Cia akan menolak.

"Alvin nembaknya gak kaya novel-novel yang Cia baca" jelasnya lagi.

Alvin gelagapan "gua bukan cowo romantis" logis Alvin.

"Tapi humoris" sahut Deon. Dan kantin pun kembali ramai, menyoraki Cia.

"Udah ci terima aja" Dimas.

"Cia dah gede, udah cocok pacaran tuh" Dina.

"Cieeeee Ciaaa" Dino.

"Terima.... Terima... Terima..." Ujar semua orang di kantin.

Alvin menaik turun kan alisnya.

Cia menatap Jessie, Jessie yang di tatap menampilkan wajah yang sama dengan, muka binggung.

"Cia gak mau pacaran, kalau Jessie juga gak pacaran" Cia menatap Alvin.

Baru saja Alvin ingin menjawab Erik sudah duluan angkat bicara "siapa bilang Jessie gak punya pacar?"

"Emang gak kok" tukas Cia.

Erik datang ke meja Cia langsung duduk di sebelah Jessie "pacarnya Jessie tuh gua" bangga Erik.

Cia kaget, sementara Jessie gelagapan "se-sejak kapan lu pacar gua?"

"Lima detik yang lalu"

"Ta-tapikan lu gak nembak gua" gagap Jessie.

"yang pentingkan lu senang" goda Erik.

"Emang Lo suka sama gu-gue?" Tanya Jessie.

"Suka" singkat Erik.

"Kenapa Lo suka sama gue? Bukannya Lo suka sama Cia?" Kali ini Jessie berusaha tidak gagap walaupun dia gugup.

"Kenapa gua bisa suka sama Cia?"

"Mana gue tau maybe, dia lebih cantik"

"Gua gak mikir cantiknya, gua mikir hatinya, kecantikan suatu saat akan lenyap di telan waktu, sementara hati akan tetap kokoh" bijak Erik, kemudian dirinya menoleh ke arah Cia.

"Jadi gak ada alasan Lo buat nolak Alvin lagi" timpalnya, matanya terarah pada Cia.

Semua orang bertepuk tangan menyoraki Erik.

"I-iya udah Cia jadi pacar Alvin" pasrah Cia.

Bertepatan dengan itu terlihat jenot yang baru saja memasuki kantin "wihhhh, apaan nih! Kagak gua kagak setujuuu!" Serunya.

Darrel melihat ke arah jenot "atas dasar apa Lo kagak setuju"

"Ponakan gue tuh"

🦋 Thotor 🦋
Hai👋🏻
Up jam berapa nich🤣🤣

Sori malem²
Feelnya dapet gak? Kalau belum Thotor belajar lagi deh, buat baperin kalian, pantang mundur sebelum menang🤣

Dah lah bnyk bacot gua
Bye, Jan lupa vote, lu kagak vote Thotor kagak up.

25 vote
5 komen

Baru next
Cukup mudah kan😚

~ Rabu, 6 Januari 2021

My Bobrok GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang