Suasana kelas sedang rusuh, terutama jenot dan Cia yang saling adu bacot, dan bertengkar.
"Hesss jenot turunin tas Ciaaa!!" Teriak Cia.
"Gak mau wlee"
"Jessie jenot gantung tas Cia di atas" adu Cia pada Jessie.
"Aduh jenoooot turunin dong tas Cia" ujar Jessie.
"Ambil aja sendiri"
Dan detik itu pula tangis Cia meledak.
"Aduh Cia jangan nangis dong" ujar Jessie.
Dan teman-teman yang lain pun ikut panik, melihat Cia mereka menangis kencang.
"Woii jenot, cepet ambil tas Cia"
"Eh Cia jangan nangis dong, yodah ni ci, jenot ambilin yah tasnya" ujar jenot panik dan mengambil tas Cia yang di sangkutkannya.
Setelah Cia mendapatkan tasnya, tangisnya makin besar.
"Aduh kenapa lagi ci?!!!"
"Tas Cici robek gara-gara nyangkut tadi" dan sekarang makin banyak yang menenangkan Cia.
"Cia... Cia.. Cici.. mau gak Andi beliin gula-gula, tapi Cici berhenti nangisnya yah" ujar Andi
"Ci mau Boba gak? Ayok sama Dimas, Dimas mau beli Boba lho, Cici gak mau minum Boba?" Dimas sang ketua kelas ikut mendiamkan cia
"Cia mau bakso gak? Nih tadi Dina beli dikantin" Dina yang baru masuk kelas dari kantinpun ikut menenangkan Cia.
Banyak yang menghibur Cia, namun tak satu pun yang berhasil hingga "Cia?!"
Mendengar suara itu Cia menggangkat kepalanya melihat Daddy nya bersama dengan Bu Jennie, dan siapa dibelakang Bu Jennie? Alvin? What! Alvin masuk di kelas ini?
Tanpa menunggu lama lagi Cia langsung menuju kedepan ke arah Daddy nya.
Sementara yang lain memandang binggung Charles.
"Daddy" renggek Cia.
Dan terjawab sudah, pria muda dengan umur kisaran 35 tahun itu adalah ayah dari teman mereka.
"Kenapa ci?!" Tanya Charles.
Sementara jenot sudah berkeringat dingin, melihat Daddy Cia yang berbadan kekar, bertumbuh tinggi, dan berwajah kokoh. ~ ngeri kali bokapnya Cia.
Cia menunjuk jenot, mata Charles pun menatap Jenot.
"Kamu diapain Sama dia?!" Tanya marah Charles.
Cia menunjuk tasnya yang robek "tas Cia robek gara-gara jenot" adu Cia, dan jenot jadi panas dingin.
Charles menatap Jenot dengan datar, kemudian menggulung lengan kemejanya, perlahan dia mendekat jenot.
Jantung jenot maraton ini. ~ wes ni bapak-bapak ngapa makin Deket, Woi jauh dikit, gua deg-degan njirr.
Bu Jennie pun ikut panik melihat Charles yang mendekat Jenot "pak mohon jangan menggunakan kekerasan, selesaikan masalah ini dengan baik-baik" ujar Bu Jennie.
Charles tak peduli dia semakin mendekat, hingga dirinya berada di depan jenot, Charles sedikit menunduk menjajarkan wajahnya dengan jenot hingga wajahnya tepat di depan wajah jenot "hei anak muda, karena lu udah rusakin tas anak gue, lu harus ganti, pulang sekolah beliin dia es krim sebanyak yang dia mau!"
Jenot binggung.
Tapi aman dirinya menjadi sedikit rileks, tapi apa ini? Tolonglah dia, dia tau sebanyak apa Cia makan es krim,bisa sampe lima ratus ribu uang nya habis hanya gara-gara es krim Cia.
Charles tersenyum miring "atau lu mau ganti tasnya yang harganya 10 juta?"
Sontak jenot langsung menggeleng, lebih baik 500 ribu melayang dari pada 10 juta.
Charles tersenyum, sebenarnya dirinya sudah ingin tertawa melihat wajah pucat jenot. ~Dasar anak muda.
Sementara para siswi termasuk Bu Jennie terpesona dengan ketampanan Charles.
Suasana masih sunyi.
"Hmm... Ekhem...." Bu Jennie mulai mencairkan suasana "baik anak-anak kembali ketempat duduk nya masing-masing ibu ingin memperkenalkan kalian pada Alvin, anak baru di kelas ini" ujar Jennie, ibu menoleh ke arah Alvin, mempersilahkan dirinya namanya.
Sementara Charles sudah membawa Cia keluar, menenangkan anaknya yang tak berhenti menangis.
"Nama gue Alvin Angelino Adnan gio panggilan Alvin" ucap Alvin dengan suara baritonnya.
🦋Thotor🦋
Cia nangis Mulu, kan Thotor ikut sedih
Jangan lupa vote guys~ Kamis, 10 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bobrok Girl
Teen Fiction- Kisah seorang cewe bobrok, ceroboh, gila kadang, polos lugu, cengeng, dan itu intinya sang cewe. Lo plagiat gua santet. okey happy Reading. Slow up guys Kalo mau baca cerita jangan cuman berpatokkan sama deskripsi! hes gua bacot!🙃 intinya bacalah...