19. Cie

673 69 64
                                    

Vote dulu biar ga lupa




Charles membuang nafas berat menatap kedua insan yang sekarang berada dihadapannya "kalian tadi tau yang kalian lakuin?!" Tanya Charles.

"Bukan Cia Daddy" Cia menggeleng kecil, dengan bibir mengerucut "salahin Alvin" cia menunjuk Alvin, Charles langsung menatap Alvin.

Charles mendekat ke arah Alvin sambil menggulung lengan kemejanya "tuan Alvin bisa anda jelaskan, mengapa anda ingin berciuman dengan putri saya tepat di hadapan jomblo seperti saya"

Alvin menggaruk belakang kepalanya "gue gak ada niatan cium putri lu, gue cuman mau merapikan kepangan rambutnya" Charles menaikan sebelah alisnya kembali melihat putri nya memang benar kepangan rambut putrinya berantakan, tapi charles tetap tak menerima! Kedekatan Alvin dan putrinya membuatnya iri.

"Apakah harus sedekat itu?" Tanya Charles.

Alvin sedikit gelagapan, mangalihkan pandangannya ke cia, menggodenya "Daddy ngapain pulang?" Cia paham dan langsung mengalihkan topik.

Charles terdiam, berusaha mengingat akan tujuannya.

Drrrt...

Charles mengambil ponsel di sakunya "halo"

"Tuan dimana"

"Gue dirumah"

"Apakah tuan sudah mengambil berkasnya? Klien sudah menunggu" Charles menepuk jidat "baik tunggu dalam 15 menit gue sampai" Charles memutuskan panggilan sekretarisnya.

Mata elang Charles kembali menatap Cia dan Alvin "gue belum selesai sama lo berdua, awas aja" setelah mengatakan itu Charles berlari menuju ruang kerjanya, tak lama ia kembali membawa berkas ditangannya "awas lo berdua, gue pamit BAY!" Alvin geleng-geleng melihat tingkah Charles.

"Kalo Alvin udah gede kaya Daddy jangan jadi kaya Daddy yah" pesan Cia yang melamun menatap ke arah pintu masih syok akibat tingkah Daddynya. Alvin hanya mengganguk dirinya juga tak minat memiliki kelakuan seperti Charles.

"Tadi Alvin mau rapiin rambut cia?" Alvin dengan kaku mengganguk.

"Kirain beneran mau cium" gumam Cia dapat di denger Alvin.

Alvin tersenyum menggoda "pengen banget gue cium?"

Cia terdiam pipinya bersemu "ih apaansih ngak"

"Cie yang blushing"

"Cie yang mau dicium"

"Cie kang geer"

"Cie malu" Alvin terus menggoda Cia, pipi cia memanas.

Cup

Alvin membeku, Cia berlari menaiki tangga menuju kamar, untung saja Cia sudah pergi, perlahan ia memegang pipi kirinya yang di cium "wow dia curang" rasa hangat menjalar diseluruh tubuh alvin.

Dari atas ternyata cia belum masuk kamar "Cie yang baper" setelah itu ia berlari masuk.

Alvin mendengus "sial"

ʕ•ᴥ•ʔ

"Alvin hati-hati di jalan, kalo ada semut berhenti biarin dulu dia nyebrang ntar semutnya mati, kelo semutnya mati Alvin bisa masuk penjara tersangka pembunuhan" Alvin terkekeh, lalu mengacak rambut Cia.

"Iya Cia, ntar kalo semut lewat pasti gue berhenti"

"Nah bagus, Alvin emang the best" pekik Cia "sekalian besok jadikan jemput Cia kesekolah?"

"Jadi"

"Pulang sekolah jadikan diantar?"

"Jadi"

"Jadikan beli es krim"

"Jadi"

"Jadikan beli coklat"

"Jadi"

"Janjikan cium cia"

"Jad-- eh ngelantur lu" Alvin menoyor pelan kepala Cia.

"Hehe ngak kok cia bercanda, janjikan bakal setia?"

"Iya sayang janji" setelah mengatakan itu Alvin menerima lemparan kulit kacang di kepalanya, Alvin dan Cia menoleh ke sang pelaku.

"Cinta monyet aja belagu" sewotnya, dengan posisi tubuh bersender pada pintu.

"Wajah kea monyet aja belagu" mendengar perkataan Alvin Charles geram marah, Alvin yang tau charles akan marah segera melajukan motornya "babay Daddy mertua" Alvin melambai ke arah Charles dan langsung melajukan mobilnya.

Dada Charles naik turun menahan emosi "perasaan Daddy waktu ketemu papanya mommy kamu ga kaya gini deh, daddy itu orangnya sopan sekali" ujar Daddy.

"Masa? Bukannya Daddy dulu takut sama opa?" Cia tertawa.

Charles mendengus "tau aja lu bocil"

"Cia kangen sama mommy" lirih Cia, Charles mengelus puncak kepala Cia, sebenarnya ada yang ingin ia bicarakan, dan mungkin ini saatnya.

"Cia pengen ketemu mommy?"

Cia menggangguk.

"Ganti bajunya kita ketemu mommy" ajak Charles, cia tersenyum bahagia.

ʕ•ᴥ•ʔ

Charles berjongkok di makam 'juleha binti junaidi' sementara cia diam memandang aneh Daddynya, dengan air mata yang keluar deras charles memeluk nisan itu.

Awal masuk pemakaman charles berlari dan langsung memeluk nisan Di depannya.

"Daddy?"

"Diam dulu hiks.. daddy lagi kangen sama bunda kamu hikss..." Tangisnya makin kencang "chidya saya rindu padamu" teriaknya.

Cia menyengir kala orang-orang melihat ke arahnya dan daddynya "hehehe bukan daddy saya" setelah orang-orang itu pergi, cia berjongkok dan membisiki daddynya "dad sejak kapan daddy punya istri namanya juleha?" Sontak charles menghentikan tangisnya membuka matanya lebar, memandang nisan didepannya "omg!! Istri gue hilang!" Teriaknya.

"Heh ngadi-ngadi tuh istri daddy di belakang" charles membalikkan badannya, disitu ada nisan tertulis chidya.

Charles langsung memeluk batu nisan itu menangis dalam diam, kemudian mengajak cia untuk berdoa bersama.

Usai mendoakan Chidya, Charles mengelus batu nisan di hadapannya "apa kabar hm? pasti baikkan, lihat nih anak kamu udah gede, pintar kaya kamu, tapi dia cengeng ga kaya kamu"

Buk!

"Ssh" charles mendesis sakit di kepalanya ditimpuk dengan buket bunga "cia ga cengeng yahh" enak saja dirinya dijelek-jelekkan depan mommynya.

"Iya-iya lu ga cengeng. PUAS!" Cia tersenyum senang.

Beralih cia menatap nisan di depannya "haloww mommy, nih cia bawa bunga mawar Mommy's favorite flower" cia menaruh buket itu di gundukan tanah.

"Cia ga tau mau ngomong apa sama mommy, mommy dari atas tau apa aja yg cia buat" keluh cia.

Charles tersenyum mengelus rambut putrinya "kayanya kamu sangat membutuhkan sosok ibu"

Dahi cia berkerut "maksudnya?"

Charles membuang nafas berat "didepan kamu dan chidya daddy minta ijin, boleh daddy nikah lagi?"

🦋 Thotor 🦋

Hi✌🏻
Maapkeun setelah sekian abad baru up😚

Saya marah sekali😡😡😡
Kalian membaca tanpa menghargai🥵

Comment 30
Vote 50
Kalo gua minta segini bisa?🙂

Pembaca nya 100 lhoo🙂

~selasa, 27 April 2021
Ga mau tau vote😡😡💗

My Bobrok GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang