───〔Status : DISCONTINUED〕
──────────〔KnY x Reader〕
Siapa sangka rasa penasaran membawanya ke sisi kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan? Rasanya bagaikan mimpi yang menjadi nyata.
***
"Siapa Kau? Mengapa pakaianmu sangat aneh? Dan benda apa yang...
Ano, sebelum mulai bagian sebenarnya Author mo nanya...
Kalian tau ngga caranya biar WP author itu bisa kek dulu lagi:(
Jadi gini, dulu tuh WP Author bisa; bikin pengumuman dan bales pesan di wall ataupun Dm. Tapi semenjak iseng ganti email dah ngga bisa lagi:((
Trus belum lama ini, Author dah ngga bisa comment atau bales komenan:(
Kalian tau ngga caranya? Kalau tau Dm Author lewat sosmed Author, nama akunnya ada di random book. Akun baru kemaren jadi ngga ada isinya.
Dah lah terimakasih atas perhatiannya. Silahkan lanjut membaca
[Lagi2 chap yang PANJANGGGGG Buat Readers, saking panjangnya pasti kalian bosen.
Kalau bosen lanjut lagi nanti, Author aja sampe pegel nge-scroll nya:P]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua bulan telah berlalu sejak pertama pelatihan akhir (y/n). Kini musim dingin telah usai digantikan oleh musim semi.
Udara musim semi telah menggantikan udara musim dingin yang telah menemani bumi selama 3 bulan lamanya.
Bunga-bunga mulai bermekaran menggantikan salju-salju yang mencair. Hewan-hewan bangun dari tidur panjangnya dan pergi keluar guna mencari makan.
Dan seleksi akhir sebentar lagi akan dibuka. (Y/N) harus cepat-cepat lulus dari latihannya, jika tidak mungkin ia akan mengikuti seleksi akhir selanjutnya dan (y/n) tak mau itu.
"Aturannya sama seperti sebelumnya, kau boleh bertarung menggunakan semua yang kau bisa kecuali kemampuanmu." Jelas Airi dengan posisinya sudah berhadapan dengan (y/n).
"Entah sudah berapa kali kita latihan lawan tanding seperti ini, kuharap kali ini yang terakhir (y/n)." Tambahnya.
"Akan kupastikan ini yang terakhir."
"Jika kau menyerah, aku yang menang. Jika kau bisa membuat katanaku lepas dari genggaman tanganku, kau menang."
Keduanya sudah dalam posisi kuda-kuda siap menyerang. Dalam beberapa detik mereka diam sesaat sambil mengatur pernapasan mereka sebelum menyerang.
Wush~
Keduanya dalam sekejap sudah menghilang dan tiba-tiba sudah berada ditengah-tengah area sambil beradu katana.
Saling menarik katana masing-masing, Airi membalikan pedangnya menghadap atas dan mengarahkannya ke genggaman (y/n), membuat katana (y/n) terlempar jauh kesamping.
(Y/N) menengok sebentar kesamping tepat jatuh katana miliknya, tapi dengan segera Airi menyerang (y/n) sebelum (y/n) memikirkan cara mengambil kembali katananya.
Untuk menghindari serangan dadakan Airi, (y/n) melompat mundur beberapa kali. Tapi Airi dengan mudahnya mengejar (y/n) dan terus menyerang.