Bab 2 Alang-alang

40 1 0
                                    

"Bu, mau beli Capsicum frutescens sama Allium sativum ada ndak?" tanya Axel

Suasana sangat panas, bikin panas dalam, luar panas, dalam panas, rasanya pengen masuk kulkas, tutup pintu, lanjut berendam dalam air di bath up, atau dengerin musik yang bikin hati adem, eh ini malah sariawan.

Toko sudah tutup jam segini, kalau pun buka hanya beberapa penjual nasi goreng yang lewat depan rumah.

Axel kembali ke kamar, mendapati dirinya masih terkulai lemah, entah apa yang membuat dirinya harus segera mungkin untuk meneguk segelas air putih. Apa yang membuat Axel harus melepas seluruh pakaiannya dan menanggalkan satu kaos oblong lantas menggantungkannya di dekat pintu.

Suasana sepi, Axel menyalakan leptop, dirinya hanya bertelanjang dada, dan masih mengenakan celana pendek, mungkin ada beberapa tugas kuliah yang belum kelar.

Axel kembali meneguk air putih, kenapa harus banyak minum air putih? Padahal seharian dirinya belum berkeringat, sehingga agar udara malam yang dingin segera hilang dirinya harus menggerakkan anggota tubuhnya agar tidak kedinginan.

"Haus, tidak ada nasi ya?" Axel mendapati perutnya mulai beranjak protes untuk minta makan.

Padahal besok, dirinya harus memberikan arahan kepada Mahasiswa baru, juga masuk ke BEM juga UKM Klinik musik agar segera menghandel seluruh acara persiapan malam inagurasi Mahasiswa baru.

"Ndak terasa ya, sudah satu tahun jadi kakak kelas, eh besok sudah ada Maba lagi" gumam Axel dalam hati

Sebagai agent of change yang harus rela berteriak menyuarakan aspirasinya, dan menyalurkan aspirasi Mahasiswa lagi kini Axel bersama sahabatnya membuat semacam band klinik musik.

"Kenapa namanya Tortois?" Tanya Axel

"Tortois itu kan artinya kura-kura berisik. Suara kamu cocok" kata Udin

"Ndak mau, suaraku loh ambyar!" Kata Axel

"Coba minta ajarin Fikri latihan suara death growel!" Kata Udin

"Kemarin katanya suruh latihan sendiri di kamar mandi, suruh teriak-teriak. Habis lah suaraku. Mana fals lagi" kata Axel

"Besok ada acara #ngoro bangkit. Kalau mau ikut nanti kamu yang jadi vokalis" tawar Udin

"Wah, ndak bisa mas, suaraku ambyar" kata Axel

"Nanti Zulmi yang jadi drumernya" kata Udin

"Emang mau pakai lagu apa? Aku bisa lagunuya Om Didi kempot" canda Axel

"Suaramu bagus, nanti kamu saja yang jadi vokal" Kata Udin

"Suaraku sumbang, mana masuk dalam not nada, chord saja aku masih perlu belajar" kata Axel

"Ambil gitar itu, nanti aku ajari"

"Oke, siap" kata Axel

"Nah, ini gitarnya aku drop E biar makin garang mainnya" kata Udin

🎵🎵🎵

Hari mulai siang, Axel masih belajar bermain gitar bersama Udin. Axel kemudian bertanya kepada Udin, "Musik yang bagus itu genre apa sih?"

Lantas Udin menjawab, "Musik yang enak didengerin dan dinikmati sambil joget" papar Udin sederhana.

"Berarti musik dangdut dong" kata Axel

"Kalau penyanyi atau biduannya cantik, goyangnya juga makin asyik" kata Udin

"Tariik Sis..." Ucap Axel

MENALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang