Part 44

2.6K 280 18
                                    

"Lo mau kemana? katanya gak ada kelas hari ini?" Tanya Jeno saat melihat Haechan keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi.

"Jemput Quinza dong hehe."

"Loh lo tau dari mana jam keluarnya Quinza?"

Haechan tersenyum, "Dari Jaemin lah." yang dijawab 'oh' oleh Jeno

"Semangat ya bro, kejar terus pokoknya." Ucap Jaemin tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop.

Haechan pun mengiyakan dan berjalan keluar menuju basement apartemen mereka.

~~~

Mobil Haechan berhenti didekat lobby kampus Quinza.

"Anjir gue deg-degan." Kata Haechan sambil memegang dadanya yang berdegup kencang membayangkan dirinya akan menjemput Quinza.

Ia pun merapikan rambutnya di kaca mobilnya sembari menunggu Quinza. Ia kemudian melihat jam tangannya. "Oke bentar lagi dia bakal keluar."

Beberapa menit kemudian, ia bisa melihat Quinza yang berjalan keluar sambil memainkan handphonenya. Ia pun segera keluar dari pintu mobilnya untuk menghampiri Quinza.

Baru saja ia berjalan beberapa langkah, Haechan pun tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Didepan sana, ia bisa melihat Mark yang lari kearah Quinza dan langsung merangkulnya. Quinza terlihat kaget tapi kemudian mereka berbincang dan tertawa.

Haechan yang melihat kejadian itu langsung kembali ke arah mobilnya dan melajukan mobilnya dari situ.

~~~

"Lah? kok cepat? Katanya Jeno lo jemput Quinza."

Haechan yang tadinya berniat langsung ke kamarnya, mau tidak mau berhenti karena Renjun yang mengajaknya berbicara.

"Lo anak kedokteran tapi kenapa kek pengangguran sih? dirumah terus."

Ucapan Haechan membuat Renjun mengernyit bingung. "Loh, kok nyolot? Gue baru kelar kuliah anjrit."

"Udahlah anjir. Gue lagi gak mood."

"Stop." Suruh Renjun yang membuat Haechan berhenti.

"Duduk sini, cepet gak lo cerita. Marah-marah sendiri dikamar gak bakal dapat jalan keluar."

Haechan pun menghela napasnya tetapi tetap melaksanakan perintah Renjun. Ia pun duduk disamping Renjun.

"Jadi lo kenapa gak jadi jemput Quinza?"

Baru saja Haechan mau membuka mulutnya, tiba-tiba pintu apartemen mereka terbuka, menunjukan kehadiran Jeno dan Jaemin yang baru datang dengan membawa plastik indomaret.

"Loh? lo kok cepet datangnya? baru aja keluar tadi?" Ucap Jeno sambil menunjuk Haechan.

Renjun hanya menunjukkan muka kesalnya, karena kedatangan Jeno dan Jaemin membuat Haechan tidak jadi berbicara.

"Kalian kenapa kek pengangguran sih? dirumah mulu anjir!" Kata Renjun dengan muka kesalnya.

Jeno dan Jaemin pun menunjukkan muka bingung. "Lah, kenapa lo ngegas sih?" Kata Jaemin sambil ikut duduk.

"Eh, jawab pertanyaan gue dong. Lo kenapa cepet baliknya? jangan bilang lo salah jadwal. Wah, bangsat nih Jaemin. Lo boongin teman gue ya." Tanya Jeno sambil tertawa.

"Hah? Ngapain gue boongin dia sih anjir."

"Diem gak? ini tadi Haechan mau cerita bangke." Ucap Renjun yang membuat Jeno dan Jaemin diam karena ingin mendengar cerita Haechan juga.

Haechan yang sedari tadi diam pun akhirnya mulai membuka mulutnya. "Tadi gue sudah dateng ke kampusnya si Quinza. Gue udah mau datangin Quinza pas liat dia keluar, tapi tiba-tiba bang Mark dateng terus rangkul dia."

"Lah? Terus?" potong Renjun.

"Diem dulu anjing. Dia belum selesai." Ucap Jeno

"Udah selesai itu anjir.Lo pasti balik karena liat bang Mark rangkul dia kan?"

Haechan pun mengangguk.

"Anjir. Serius Chan? Cemen banget." Kata Jeno

"Serius, Chan? Lo puter balik cuman karena itu. Gila, LO CUPU BANGET SIH! MALU GUE JADI TEMAN LO SUMPAH!!" Kata Jaemin ikut menghina Haechan.

Haechan yang dihina seperti itu hanya diam aja. Ia juga bingung, kenapa dia langsung pergi tadi.

"Jadi lo kenapa langsung balik pas liat bang Mark sama Quinza?" Tanya Renjun

"Gatau. Gue juga bingung anjir. Gue pas liat tiba-tiba males aja."

"Yaelah, belum pacaran aja udah posesif. Kan bang Mark dulu pernah ngomong kalau dia udah nganggep Quinza adeknya. Ya biasa aja lah liat mereka dekat kek gitu." Ucap Renjun

"Baru bang Mark, lo udah nyerah gitu? lo serius ga sih sama Quinza? Kalau lo memang serius, lo ga bakal nyerah cuman karena hal sepele kek gini sih Chan. Masa sama bang Mark aja lo langsung nyerah, padahal mereka memang dekat dari dulu." Kata Jaemin

"Gue bukan nyerah karena cemburu liat bang Mark rangkul Quinza. Tadi gue liat dia bahagia sama bang Mark. Dia senyum pas liat bang Mark. Gue cuman ngerasa brengsek banget kalau minta dia balikan sama gue. Kerjaan gue dulu cuman buat dia sedih doang."

"Dia gak mungkin mau balikan sama gue. Dia dikelilingin orang-orang baik kek bang Mark, dan gue sudah terlalu jahat buat dia. Dia gak mungkin mau jalin hubungan lagi sama gue."

"Lo tau dari mana? Lo gak bakal tau jawaban Quinza kalau lo belum nanya ke dia. Lo udah brengsek dari awal lo pacaran sama dia Chan. Lo gak nganggep perasaan dia. Tapi, liat? Quinza tetap ngejar dan berusaha dapetin hati lo selama 3 bulan." Balas Renjun

Jeno pun merangkul dan menepuk bahu Haechan. "Gini ya bro, ini waktunya lo yang berjuang. Kemaren- kemaren Quinza yang udah berjuang buat lo. Sekarang waktunya lo yang berjuang buat dia."

"Mau ada hambatan kek, ya terobos aja lah kalau lo memang cinta sama dia. Kemaren dia lama loh berjuang buat lo nya. Masa lo baru sehari udah mau nyerah?" Lanjut Jeno

"Bener kata Jeno." Sahut Jaemin. "Mau nanti dia nolak lo kek, suruh lo pergi kek. Perjuangin. Gue yakin dia belum sepenuhnya move on dari lo. Kalaupun dia nolak lo, itu pasti cuman karena dia kecewa dan takut buat sakit hati lagi."

"Dan tugas lo sekarang, buat rasa kecewa dan takutnya dia itu hilang. Yakinin dia kalo lo bener-bener cinta dia dan gak bakal ngulang kesalahan lo yang dulu. Lo jelasin semua yang terjadi."

Haechan tersenyum kearah teman-temannya. "Makasih ya udah nyadarin gue dengan saran kalian. Untung aja ada lo pada."

"Alah ga usah sok mellow gitu lo. Cepet traktir kita pizza. Udah dikasi nasehat juga." Ucap Renjun sambil melempar bantal sofa ke arah Haechan.

"Kita gak mau pelukan lagi nih? Suasananya mendukung banget buat pelukan." Tanya Jeno yang membuatnya dirinya dilempari bantal sofa oleh yang lain.

VOTE KOMEN JANGAN LUPA YA HEHE❤️❤️

Backstreet | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang