Part 42

2.6K 292 4
                                    

Sudah seminggu terhitung setelah Haechan dan Quinza putus. Seminggu itu juga Haechan tidak keluar dari kamarnya. Ia bahkan mengabaikan semua chat dari Keyla.

Seminggu itu juga Renjun marah-marah di kamar Haechan karena Haechan yang sangat susah untuk makan. Bahkan Haechan sempat demam tiga hari yang ngebuat Renjun dan Jeno bergantian menjaga Haechan. Jangan tanyakan keberadaan Jaemin. ia sedang masa perang dingin dengan Haechan.

"Lo kalau sakit, balik kek kerumah lo! Lo yang sakit, gue yang repot nih." Ucap Renjun dihari ke tiga Haechan sakit.

Haechan cemberut mendengar perkataan Renjun. "Kok lo jahat juga sih sama gue, Njun?" Jawab Haechan yang membuat Renjun terperangah.

Kenapa dia jadi sok imut gini sih anjing, Ucap Renjun jijik dalam hati.

"Kalau gue jahat, gue gamau ya bolos demi ngurusin lo. Makan gak lo? Sampe besok lo masi demam, gue pasangin infus lo ya!"

Perkataan Renjun membuat Haechan terduduk. "Jangan dong, ini gue makan."

Keesokan harinya suhu badan Haechan sudah normal, tapi tetap aja berdiam di kamar. Mungkin ia sembuh karena ketakutan dengan perkataan Renjun kemarin. Fyi, Haechan itu sangat takut sama jarum suntik. Saat SMA, ada waktu dimana semua murid sekolah harus di vaksin difteri. Pas giliran Haechan, dia malah kabur sampai dikejar Renjun, Jaemin dan Jeno. Akhirnya dia disuntik dengan dipegang oleh Renjun, Jaemin, Jeno.

Oke kembali ke keadaan apartemen mereka.

Keesokan paginya, Renjun sedang memasak roti bakar untuk sarapannya, sedangkan Jeno dan Jaemin sedang meminum kopi mereka sambil bermain dengan handphone masing-masing. Tiba-tiba pintu kamar Haechan terbuka dan menampilkan Haechan yang sudah rapi.

Mereka semua langsung mengalihkan tatapannya ke arah Haechan yang membuat Haechan mengerutkan dahinya. "Kenapa?"

"Lo mau kemana?" Tanya Jeno.

"Ke kampus lah." Jawab Haechan kemudian berjalan menuju Renjun yang baru datang dengan piring berisi roti ditangannya. Haechan pun langsung mengambil roti itu dan memasukkan ke dalam mulutnya.

"Makasih sayang sarapannya." Ucap Haechan kemudian berlari karena tau Renjun bakal marah.

"HAECHAN ASU!"

"Hehe love you too, baby." Balas Haechan kemudian berjalan keluar apartemen.

Jaemin yang sedari tadi diam pun menyeletuk, "Udah gila tuh anak."

Jeno mengangguk setuju. "Ini sih demam lagi dia kayaknya."

Sementara Haechan yang tadi sempat tersenyum kembali lesu saat keluar dari apartemen mereka. Ia pun menghela nafas dan berjalan menuju lift.

~~~

Setelah itu, Haechan mulai melalui harinya dengan biasanya. Ia dan Keyla masih berhubungan. Terkadang Haechan mengajak Keyla untuk makan bersama. Pada awalnya, Keyla sempat membahas masalah Quinza lagi, tetapi Haechan selalu minta untuk tidak membahas hal itu. Akhirnya Keyla pun menyerah dan tidak pernah membahas Quinza.

Untuk hubungan Haechan dengan Jaemin, ia dan Jaemin tidak berkelahi, tetapi tidak bisa juga dibilang damai. Karena sudah terhitung tiga hari ia tidak pernah berbicara dengan Jaemin.

Renjun sudah pernah menyuruh mereka berdua untuk berbaikan, tapi tidak ada yang mau memulai pergerakkan untuk berbaikan

"Dari mana lo, Chan?" Tanya Jeno. Saat ini Jeno dan Jaemin sedang bermain ps dengan Renjun yang duduk di sofa sambil bermain hp.

"Ya, kampus lah."

"Mau kemana lo?" Tanya Renjun saat Haechan berjalan menuju kamarnya.

"Ya, kamar lah."

Backstreet | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang