Part 17

2.2K 258 1
                                    

"Quinza?" Ucap Jaemin saat melihat orang yang tadi membunyikan bel.

Quinza pun melihat Jaemin dan ia kaget dengan apa yang diliat didepannya. Ia pun langsung berbalik.

"Lo gila ya!!"

Jaemin pun bingung mendengar perkataan Quinza. Ia baru membuka pintu kenapa langsung dikatain gila?

"Pake baju lo!!" Perintah Quinza.

Fyi, Jaemin tadi baru selesai mandi saat Quinza membunyikan bel apartemen. Jadi ia hanya menggunakan handuk di pinggangnya.

Jaemin pun terkekeh saat melihat reaksi Quinza

"Kenapa lo balik gitu. Bagus ya badan gue?" Tanya Jaemin sambil berusaha membalik tubuhnya Quinza.

Quinza berusaha menahan badannya agar tidak menghadap Jaemin. Tentu saja tenaga Quinza kalah dan ia pun jadi berbalik kembali kehadapan Jaemin. Tapi ia segera menutup matanya menggunakan kedua tangannya.

"Pake baju lo Jaemin!!" Ucap Quinza

Jaemin pun tertawa. "Iya, iya. Masuk dulu gih."

~~~

Quinza pun mengeluarkan makanan yang ia bawa diatas meja makan.

"Harum juga." Kata Jaemin yang sudah datang dengan keadaan sudah menggunakan bajunya.

"Iyalah gue yang masak." Balas Quinza

"Haechan mana?" Lanjut Quinza

"Gatau juga. Tumben-tumben juga tu anak udah kelayapan pagi-pagi." Balas Jaemin sambil membantu Quinza mengeluarkan makanan yang udah dibawanya.

"Yang lain?" Tanya Quinza

"Jeno ada kelas, si Renjun masi tidur tuh kemaren begadang belajar dia. Anak kedokteran biasa." Kata Jaemin.

"Lo, mau nungguin Haechan pulang di kamarnya? Dia bilang bentar lagi nyampe." Kata Jaemin kepada Quinza.

Quinza pun berfikir sebentar. Dia belum pernah masuk ke kamar Haechan sebelumnya.

"Gapapa. Haechan ga marah kok kalo ada yang ke kamarnya." Kata Jaemin

Quinza pun menyetujuinya dan Jaemin pun mengantar Quinza ke kamar Haechan.

Quinza hanya bisa terdiam melihat isi kamar Haechan.

"Rapi banget." Ucap Quinza tidak percaya. Bahkan kamar Haechan lebih rapi dari kamarnya.

Ia pun berkeliling mengitari kamar Haechan. Ia pun tidak sengaja menatap figura yang berada di meja belajar Haechan.

Ia melihat Haechan, Renjun, Jeno, Jaemin dan seorang cewe yang tidak ia kenal. Tapi yang buat dia penasaran adalah dimana Haechan merangkul cewe tersebut sambil tersenyum sangat lebar.

Ketika Quinza ingin mengambil figura itu untuk melihat lebih jelas, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Haechan menampakkan dirinya.

"Za? Ngapain kesini?" Tanya Haechan

"Oh enggak, tadi aku cuman antarin masakan aku. Nanti kamu makan bareng yang lain ya." Kata Quinza.

Haechan pun mengangguk.

"Yaudah, aku pergi dulu ya, aku ada kelas."

"Za, maaf aku gabisa antar." Kata Haechan kepada Quinza.

Quinza hanya mengangguk dan tersenyum tanpa bertanya alasan Haechan tidak bisa mengantarnya.

Setelah itu Quinza pun keluar dari kamar Haechan. Setelah pintu tertutup ia berbalik kembali menghadap pintu.

Bahkan gue ga diantar sampe ke depan pintu

Quinza pun berjalan menuju pintu keluar tanpa menyadari Jaemin yang sedari tadi ngeliatin dia dari meja makan

"Woy!" Panggil Jaemin yang membuat Quinza menoleh

"Cepet banget mainnya." Kata Jaemin kepada Quinza

"Gue ada kelas" Kata Quinza kepada Jaemin.

"Gak diantar Haechan?" Tanya Jaemin.

"Enggak, gue naik gojek aja." Ucap Quinza sambil mengeluarkan hpnya

Tiba-tiba Jaemin menarik hpnya. "Gue antar aja."

Quinza pun berusaha merebut hpnya. "Ga usah, gue naik gojek aja."

"Lo ga bisa ambil hp lo gimana mau naik gojek." Kata Jaemin sambil mengambil kunci motornya dan langsung pergi kearah pintu.

Merasakan Quinza tidak mengikutinya, ia pun langsung berbalik dan menarik tangan Quinza. "Ayo mba ratu."

Saat mereka sudah didepan lift, Jaemin pun berkata "Gengsi amat naik motor sama gue."

Quinza yang tangannya dipegang Jaemin pun langsung melepas tangannya untuk memukul kepala Jaemin. "Bukan gitu. Gue ga enak aja."

"Halah najis sok ga enak." Kata Jaemin

Setelah itu lift didepan mereka berbunyi dan mereka pun memasuki lift tersebut.

~~~

HAI SEMUANYAA

Jangan lupa vote komen yaa❤️❤️❤️🥺

Backstreet | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang