Part 47

5K 359 75
                                    

"Lo ngapain di apart Quinza?" Kata Haechan yang tidak bisa menyembunyikan raut kagetnya dengan keberadaan Jaemin.

"Lah gue mah sudah biasa kesini. Lo ngapain?" Saut Jaemin.

Haechan hanya tersenyum kecut mendengar perkataan Jaemin. Sudah biasa?

Bahkan ini adalah pertama kalinya Haechan berdiri didepan pintu apartemen Quinza, tetapi Jaemin sudah biasa?

"Yaudah, Za. Gue balik ya."

"Eh bentar!!" Tahan Jaemin yang membuat Haechan tidak jadi berbalik.

"Lo kalau mau balik, McDnya ditinggalin dong." Kata Jaemin karena melihat kantong McD ditangan Haechan.

Haechan makin kesal mendengar perkataan Jaemin. Tampak dari mata Haechan yang menatap sinis kearah Jaemin.

Jaemin pun hanya tertawa melihat wajah kesal Haechan.

"Hehe chill dong bro. Yok masuk. Kita lagi nobar penthouse." Ajak Jaemin yang membuat Quinza menatapnya dengan dahi mengerut kebingungan.

Bisa-bisanya Jaemin ngajak orang lain masuk padahal ini apartemennya.

"Kenapa?" Tanyanya melihat ekspresi Quinza. "Haechan nonton penthouse juga kali."

"Masuk, Chan" Ajak Jaemin kemudian ia berjalan meninggalkan Quinza dan Haechan.

Kemudian Quinza menatap Haechan yang sedang menatapnya meminta izin.

Quinza pun mengambil kantung McD ditangan Haechan dan berjalan masuk kedalam apartemennya.

Ia berbalik karena merasa Haechan tidak mengikutinya.

"Masuk." Katanya, kemudian berjalan lagi.

Haechan langsung tersenyum. "Gue boleh masuk?" tanyanya yang tidak dijawab Quinza yang berjalan meninggalkan Haechan

Haechan pun melebarkan senyumannya kesenangan. Ia segera menutup pintu dan berjalan masuk

Sesampainya di ruang tengah, langsung saja ia mendudukkan dirinya disamping Jaemin.

Haechan melihat ke arah dapur dimana Quinza sedang mengeluarkan makanan yang dibawa Haechan.

Lalu ia menyenggol lengan Jaemin. "Lo serius sudah gak suka sama Quinza?" Tanyanya dengan tatapan menyelidik.

Jaemin menghela nafas mendengar pertanyaan Haechan. "Kalau lo nanya gitu karena ngeliat gue di apart Quinza, lo salah paham anjir. Gue ke apart Quinza pure buat nobar ya anjir."

Jawaban Jaemin sebenarnya tidak membuat Haechan puas.

"Sudah lo tenang aja. Gue gak sesampah itu bakal ngerebut cewe yang teman gue suka."

"Lo memang sudah biasa banget kesini?" Tanya Haechan lagi

"Kenapa? cemburu lo? Pas pacaran lo ga pernah kan main kesini."Jawab Jaemin dengan tatapan mengejek

"Jawab aja sih anjing." Kata Haechan merasa kesal dengan perkataan Jaemin.

Jaemin pun tertawa. "Bisa dibilang gue kesini setidaknya sekali seminggu."

Percakapan Jaemin dan Haechan berhenti disitu karena Quinza datang dengan membawa piring yang sudah berisi kentang goreng dan burger yang dibawa Haechan, serta kantong McD yang berisi tiga minuman.

"Lo mau ayamnya, Jaem?" Tanya Quinza yang dijawab iya dengan senang hati oleh Jaemin.

"Wow pas banget lo bawa 3 minuman." Kata Jaemin ke Haechan  saat membuka kantong yang berisi minuman.

Quinza kemudian duduk diatas sofanya, sedangkan Jaemin dan Haechan duduk dibawah.

Mereka pun menonton episode terakhir penthouse dengan emosi.

"Anjing? Bunda gue mati??"
"WOY DANTAE DAKJALL!!"
"Gila ni drakor."
"BANGSAT BANGSAT."

Begitulah kira-kira beberapa umpatan yang keluar dari mulut mereka.

"Duh ga sabar season 2 nya." Ucap Jaemin

"Anjing banget joo dan—"

"ssttt.." Ucap Haechan sambil menutup mulut Jaemin.

Matanya melirik ke arah Quinza yang sudah tertidur di sofanya. Jaemin langsung memukul tangan Haechan "bau ayam anjing." Kata Jaemin sambil berbisik.

"Gimana nih?" Tanya Haechan

"Ya gimana. Gendong ke kamarnya sana." Kata Jaemin.

Haechan terdiam tanpa bergerak yang membuat Jaemin mengerutkan dahinya. "Kenapa? Jangan bilang gak kuat. Ya udah gue aj—"

Gerakan dan ucapan Jaemin harus terhenti karena Haechan tiba-tiba menahan tangan Jaemin.

"Kuat ya gue anjing." Jawab Haechan tidak terima. Ia langsung mengangkat Quinza kemudian berjalan menuju kamar Quinza.

Sesampainya di kamar, ia langsung menaruh Quinza perlahan dikasurnya, takut Quinza terbangun.

Quinza langsung menggeliat dikasurnya mencari posisi. Haechan mengelus rambutnya agar Quinza kembali tertidur nyenyak.

Haechan tersenyum melihat wajah Quinza yang sedang terlelap. Entah dorongan dari mana, Haechan memajukan dirinya kemudian mencium dahi Quinza.

"Maafin gue. I love you." Ucapnya kemudian mengelus kepala Quinza lagi.

Setelah itu, Haechan berbalik dan berjalan keluar dari kamar Quinza.

Tepat saat Haechan menutup pintu kamar Quinza, mata Quinza terbuka perlahan.

Ya.

Ia tau Haechan mencium dahinya dan ia juga dengar ucapan Haechan barusan.




"Sudah?" Tanya Jaemin setelah Haechan menutup kamar Quinza.

"Yok balik." Ajak Jaemin kemudian mereka berjalan keluar apartemen Quinza dan kembali ke apartemen mereka.





HAI HAI HAIII!!!

ini out of topic tapi boleh gak doain aku lulus snmptn😭😭

semangat juga buat yg ngejar snmptn. Aku doain kita lulus bareng yaa😽

JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA TETAP HEHE❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Backstreet | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang