1. Pagi Yang Suram

4.3K 360 20
                                    

Jennie menatap bangga dirinya dari pantulan cermin. Dengan setelan formal untuk berangkat kerja. Dia langsung pergi ke ruang makan, disitu ada seorang wanita parubaya yang sedang menyiapkan sarapannya.

"Pagi".

"Pagi juga Jen, ayo sini sarapan dulu baru langsung berangkat". Ucap Hasnah—ibunda dari Jennie.

"Iya Bun". Jawab Jennie. Dia langsung mendudukkan dirinya ke salah satu kursi yang ada disana. Jennie melihat ke sekitar ada sesuatu yang kurang, karena ayahnya tidak ada disana.


"Ayah mana Bun?". Tanya Jennie.

"Ayah lagi lari pagi". Jawab Hasnah. Jennie hanya mengangguk kan kepalanya. Jennie pun sudah selesai memakan sarapannya dan pamit kepada orang tuanya.


"Bun, Jennie berangkat dulu ya, do'ain semoga lancar". Ucap Jennie sambil mencium tangan bunda tercintanya itu.

"Pasti, Bunda sama Ayah kamu selalu do'ain yang terbaik buat anak kesayangan Bunda sama Ayah ini, semangat kerjanya". Ucap Hasnah sembari memeluk tubuh mungil anak semata wayangnya itu.

"Yaudah kalau gitu Jennie berangkat ya. Assalamu'alaikum". Jennie melambaikan tangannya kearah Hasnah yang juga ikut membalas lambaian anaknya itu.

"Waalaikumsalam".

Jennie selalu berangkat memakai cerry, wait.. cerry? Iya itu adalah nama dari sepada motornya.

° ° °

Jennie memakirkan cerry ditempat parkiran motor, setelah dia sudah melepaskan helm yang tadi dia kenakan kini dia tengah merapikan rambut dan memakai wewangian di tubuhnya.

Jennie beranjak dari motornya untuk memasuki gedung bertingkat itu. Lalu dia bertukar sapa dengan orang kantor yang lain, Jennie ini termasuk orang yang humble dan juga ceria.

Dan sampai lah di tempat dulunya dan disitu juga ada tiga sahabatnya.

"Pagi Mbak". Sapa mereka.

"Pagi juga". Sapa Jennie dengan tersenyum manis menampilkan gummy smilenya. Jennie langsung mendudukkan dirinya di kursi nya dan mulai mengerjakan pekerjaan nya.

Tapi perkerjaan nya terhenti kala ada suara teriakan keras dengan suaranya yang khas.

"JENNIE NAZEEF!". Teriak seseorang siapa lagi kalau bukan atasannya. "Ck. teriak mulu nih orang lama lama budek nih telinga gue, mending itu suara buat bangunin orang sahur aja kan lumayan dapet pahala. Lah ini teriak teriak pada orang yang ga tau apa kesalahan nya".  Umpat Jennie.

"Sabar Mbak, palingan Mbak Jennie mau dapet bonus. Sok gih samperin Sang Pangeran". Ucap Diana dengan cekikikan tanpa dosanya.

"Sang Pangeran? Panggilan Pangeran terlalu bagus untuk si dugong kayak dia!".

Jennie beranjak dari duduknya, baru duduk beberapa detik sudah dapat panggilan dari bosnya. Dia segera pergi menuju keruang bosnya, bukannya pagi hari diawali dengan kecerahan dimana-mana, ini malah teriak teriak. Ingin sekali Jennie membukam itu mulut sama kaos kakinya. Jennie ingin paginya diawali dengan damai dan tentram malah menjadi suram seperti hati nya.

Baby BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang