WIFY 06 : Izin

191 30 0
                                    

Jisoo berdiri di ambang pintu sembari menekan bel rumahnya sendiri. Tak perlu menunggu waktu lama, Kyungbin segera membukakan pintu untuk sang putri yang baru datang. Belum sempat satu langkah Jisoo menginjak lantai rumah, Kyungbin langsung menginterogasi putri kesayangannya itu. Ayahnya memasang ekspresi serius, bahkan ia sampai tak menyadari jika Jisoo sudah berganti pakaian dan tak mengenakan gaunnya lagi.

"Tadi Jaehyun menelepon appa, dia bertanya kenapa kamu memutuskan hubunganmu dengan dirinya secara sepihak dan begitu tiba-tiba, padahal hubungan kalian baik-baik saja. Kenapa kamu melakukannya, nak? Bukankah appa sudah memberimu izin untuk menikah dengan Jaehyun? Apa yang melandasi pikiranmu hingga malah memilih mengakhiri hubungan kalian?" Tanya Kyungbin bertubi-tubi tanpa celah karena ia begitu penasaran dengan jawaban anaknya. Apalagi ditambah ia mulai menyadari kenapa pakaian Jisoo kini telah berubah dan kemana gaun yang ia kenakan saat pergi dengan Jaehyun tadi.

"Aku melakukan semua itu demi appa," Jawab Jisoo dengan lesu sambil menuju dapur untuk dan menuangkan air ke gelas serta meminumnya. Ia butuh melegakan tenggorokannya sebelum menjawab semua pertanyaan yang dikeluarkan ayahnya.

"Demi appa? Maksudmu?" Selidik Kyungbin makin penasaran.

"Appa sendiri yang mengatakan kalau Jaehyun itu orang yang berbahaya. Appa juga yang bilang bahwa keselamatanku akan terancam apabila jika terus bersama dengannya. Jika keselamatanku saja bisa terancam, tidak menutup kemungkinan kalau appa akan terkena imbasnya pula. Aku hanya ingin appa aman dari hal-hal seperti itu tanpa harus dalam bayang-bayang ketakutan. Jadi, aku memilih keputusan ini. Setiap keputusan akan ada pengorbanan, dan aku akan mengorbankan hubunganku demi keselamatanmu, appa." Bibir wanita itu berucap dengan tegas setelah meneguk habis minumannya.

"Tapi Jisoo, appa tak mengerti, kenapa kamu tak mengatakan yang sejujurnya saja kalau kamu sudah tahu mengenai hal ini, sayang? Jika Jaehyun memang benar-benar mencintaimu, dia pasti akan setuju untuk berhenti," Kyungbin kembali bertanya karena menurutnya langkah yang diambil Jisoo terlalu berlebihan.

"Tidak appa, aku ingin menjadi pasangannya, bukan bebannya. Aku ingin dia berhenti bukan karena permintaanku tetapi karena memang keinginan dan kesadarannya sendiri," Jisoo menghela napasnya panjang dan menghampiri ayahnya yang masih terdiam kaku mendengar jawabannya. Ia tersenyum dan mencium pipi Kyungbin, "Sudah, tak perlu appa pikirkan lagi tentang ini. Lebih baik sekarang kita tidur, ini sudah malam. Jisoo duluan masuk ke kamar ya, appa."

Belum Jisoo masuk ke dalam kamarnya, tiba-tiba bel rumah kembali berbunyi. Secara hampir bersamaan, Kyungbin dan Jisoo seketika menoleh ke arah pintu utama. Dengan langkah tenang, Kyungbin kemudian berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya.

Ternyata ada Jaehyun disana masih dengan setelan jasnya. Kyungbin hendak mempersilahkan Jaehyun masuk. Namun, Jisoo langsung mencegatnya dan menutup pintunya kembali serta menguncinya. Ia benar-benar tak memberikan celah bagi Jaehyun untuk masuk sedikitpun.

Jaehyun yang melihat tingkah Jisoo yang berubah lantas membuatnya berkali-kali mengetuk pintu sambil memohon, "Jisoo, saya salah apa sebenarnya sama kamu? Jika saya punya salah, tolong katakanlah agar saya bisa memperbaikinya dan kita bisa kembali bersama. Apa jangan-jangan kamu juga mulai ragu kalau saya benar-benar mencintaimu? Tolong jangan seperti ini, Ji. Tolong buka pintunya dan kita bisa bicara baik-baik."

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Mulai dari sekarang, lebih baik kita tak perlu bertemu lagi, Tuan Jung." Ringis Jisoo dari balik pintu.

"Saya tahu kamu sudah mengetahuinya," Ucap Jaehyun yang seketika membuat Jisoo tertegun hingga membukakan pintu rumah untuknya.

"Jeno memberitahu saya bahwa kamu sebenarnya sudah tahu apa yang saya sembunyikan darimu. Saya janji itu yang terakhir. Saya akan keluar dari dunia gelap itu. Saya tahu seperti apa dirimu, Jisoo. Kau ingin saya keluar karena keinginan saya sendiri, kan? Saya memang berniat untuk keluar. Saya sudah berjanji pada diri saya sendiri bahwa kerja sama yang saya lakukan dengan Tuan Lee adalah kerja sama gelap terakhir. Tolong kembalilah dengan saya, Jisoo." Jaehyun sudah menjelaskan semuanya dengan nada lirih namun terdengar sangat meyakinkan.

When I Found You [TaeSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang