Jisoo langsung turun dari mobil meninggalkan Jaehyun begitu saja yang masih belum berkutik di kursi kemudinya. Wanita itu berlari sekuat yang ia bisa dan masuk ke dalam rumah Taeyong yang ternyata pintu utamanya sudah terbuka lebih, seakan sudah bersiap untuk menyambut kedatangannya. Hal itu sengaja Chaeyoung lakukan agar Jisoo dapat segera masuk ke dalam tanpa ia perlu membukanya terlebih dahulu. Karena kini, Chaeyoung tak berkedip sama sekali ke arah sesuatu yang belum Jisoo lihat.
Dengan rasa ketakutan bercampur khawatir yang tak dapat dikontrol, Jisoo mendekati Chaeyoung yang berdiri di ambang pintu kamar Taeyong. Wanita itu ikut melihat apa yang dilihat wanita dengan rambut blonde tersebut. Seketika Jisoo merasa jantungnya tergores saat melihat pemandangan yang sudah Chaeyoung lihat sedari tadi.
Sebuah pemandangan mengerikan ketika Taeyong berdiri sambil memegangi pistol dengan raut wajah pasrah tetapi penuh kemarahan. Dia menempatkan mulut pistol pada pelipisnya dengan jari telunjuk yang sudah melengkung manis pada pelatuk, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika sedikit saja pria itu menekan telunjuknya.
Jisoo berinisiatif untuk mendekati Taeyong sehalus yang ia bisa. Namun kini dirinya dicegat Jaehyun dengan memegangi lengannya erat.
"Jangan, itu berbahaya." Jaehyun menggeleng pasti, ia tak mau sampai Jisoo terluka karena hal ini.
Jisoo melepaskan genggaman Jaehyun dengan perlahan sambil tersenyum tipis. Dirinya ingin Jaehyun yakin dengan apa yang akan ia lakukan, "Aku janji, tidak akan ada yang terluka."
Dengan deru napas yang sebenarnya sudah sedari tadi memburu dengan cepat, jujur ia juga takut. Tetapi melihat apa yang terjadi dihadapannya sekarang, dirinya juga tidak ingin melihat Taeyong mengakhiri hidupnya dengan sia-sia. Jisoo perlahan mendekati Taeyong dengan langkah hati-hati. sekujur tubuhnya berkeringat, takut pria itu sudah berpikiran buntu dan menarik pelatuk pistolnya hingga kejadian yang tak pernah Jisoo harapkan akan terjadi, "Tae ... Ini aku, Kim Jisoo. Hei sadarlah, apa yang kamu lakukan ini adalah sebuah kesalahan fatal. Tolong taruh pistolmu dan mari ceritakan semua yang terjadi padamu, keluh kesahmu, dan kesedihanmu kepadaku. Apapun itu, katakan semuanya."
"Kumohon dengar diriku kali ini ... Kalau perlu aku akan menginap di sini jika itu maumu, Taeyong. Aku tahu kamu hanya butuh teman untuk menceritakan semua hal yang sudah lama kamu pendam. Aku akan selalu ada di sisimu." Jisoo berupaya untuk membuat Taeyong sadar dengan terus membuat pandangan pria itu dapat mempercayainya sambil berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah. Dirinya hanya takut jika Taeyong sampai kalap untuk menarik pelatuknya.
Jarak keduanya kini semakin dekat walau terkadang Taeyong memundurkan diri, Taeyong terlihat masih bersikeras untuk membunuh dirinya sendiri. Ia pikir dengan kematiannya, maka ia bisa ikut pergi bersama dengan Sooya yang sudah terlebih dahulu berpulang.
Wajah Taeyong benar-benar berantakan, pria itu terlihat sangat frustasi, "Kalau begitu temani aku selama seminggu. Tinggal di sini, tidur sekamar denganku. Berani kamu menyanggupinya?"
Jaehyun mendengar hal itu sontak mengerang, Jisoo yang mendengarnya langsung menoleh pada sang kekasih dan menempatkan jari telunjuknya pada bibir, meminta Jaehyun untuk diam sementara. Karena jika sampai pendekatan Jisoo kepada Taeyong gagal, maka semua yang sudah Jisoo lakukan akan sia-sia.
Jisoo mengangguk, persetan dengan permintaan aneh Taeyong. Yang dirinya inginkan saat ini hanyalah agar Taeyong berhenti berpikir untuk membunuh dirinya sendiri, "Baik, itu yang kamu inginkan, Tae? Akan aku melakukannya untukmu."
Pendekatan Jisoo berhasil. Wanita itu saat ini tepat berada di depan Taeyong sambil perlahan mengambil pistol dari tangan pria kacau itu. Setelah didapatkan sepenuhnya pistol dari tangan Taeyong, Jisoo menggeser pistol tadi di atas lantai ke arah Chaeyoung dan Jaehyun, meminta mereka untuk dengan segera mengamankan senjata api tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Found You [TaeSoo]
Fiksi PenggemarTentang kembali dengan masa lalu atau menciptakan kehidupan baru. ..... Kim Jisoo hanyalah wanita biasa, seperti terlihat tidak ada yang spesial dari dirinya. Meskipun begitu, wanita itu memiliki hati yang lembut bak seorang dewi. Dan entah bagaima...