Sudah tiga hari Jisoo menghabiskan waktunya di rumah sakit sampai dokter akhirnya mengizinkan Jisoo untuk pulang. Setelah berhari-hari hanya mencium udara kamar yang terkadang bercampur dengan berbagai macam obat yang terkadang membuat Jisoo mual, akhirnya ia bisa menghirup udara luar kembali dengan leluasa, membiarkan paru-parunya terisi oleh angin segar sore hari ini.
Terik sore matahari kali ini terlihat sangat baik. Tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan dan udara yang tak terlalu panas, cuaca yang tepat untuk melihat sunset di pantai. Jisoo menarik-narik kecil lengan pakaian Jaehyun saat pria itu sedang menyetir untuk mengantarnya pulang, "Jae. Boleh kita ke pantai dulu? Aku ingin melihat matahari tenggelam sekarang."
"Udara sore serta debu pasir dari angin pantai tak baik untuk kesehatanmu mengingat kamu--"
"Ayolahh ..." Rayu maut Jisoo seketika muncul kembali, membuat Jaehyun hanya bisa menggeleng menyerah dan mengikuti keinginan kekasihnya itu.
"Hanya 15 menit. Setelah itu kita pulang. Lagipula ada-ada saja, tak biasanya kamu suka melihat sunset, Ji." Jaehyun berdecak kesal sambil memutar kendali mobilnya menuju pantai terdekat yang ia ketahui.
"Entahlah, mungkin ngidam?" Jisoo menjawab asal.
"Kamu hamil?" Jaehyun malah bertanya dengan serius tentang gurauan Jisoo. Benar-benar pria yang tak bisa diajak bercanda.
"Jae, tak mungkin aku hamil. Kamu saja bahkan belum menyentuhku," Jisoo geram melihat kepolosan Jaehyun dan menyesal membuat gurauan soal ngidam dengannya.
"Kalau begitu aku akan membuatmu mengalami ngidam yang sebenarnya," balas Jaehyun lalu tersenyum sekilas ke arah Jisoo hingga membuat wanita itu sedikit membuat jarak.
"Jangan gila. Aku bahkan belum menghitung jam keluar dari rumah sakit." Jisoo mencoba mengingatkan pria itu sambil memicingkan mata. Matanya terus berwaspada pada Jaehyun dan hanya membuat Jaehyun tertawa melihat tingkahnya.
Tak butuh menunggu waktu lama, keduanya kini tiba di sebuah pantai yang terlihat sederhana. Pantai yang tidak terlalu ramai akan pengunjung karena memang bukan wisata terbaik di daerah tersebut. Jisoo tidak peduli akan hal itu, yang dia inginkan hanyalah dapat menikmati tenggelamnya matahari dengan deburan ombak serta hembusan angin yang menemaninya. Sensasi seperti itulah yang ingin Jisoo dapatkan sekarang.
Jisoo segera keluar dari mobil dan meninggalkan Jaehyun begitu saja. Jaehyun turun dari mobilnya dan tersenyum sambil bersandar pada sisi mobil dengan pandangannya yang mengawasi Jisoo berlari untuk mendekati pantai. Langkah kecil wanita itu berhasil membuat kecacatan yang indah pada pipi Jaehyun terlihat semakin jelas. Ia tersenyum manis melihat keinginan sederhana Jisoo, bahkan hanya dengan diantar ke pantai untuk melihat sunset, Jisoo bisa terlihat sesenang ini. Nyatanya kesederhanaan Jisoo membuat Jaehyun semakin yakin jika Jisoo adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai pasangan hidup. Melihat Jisoo tertawa dan tersenyum lebar seperti itu membuat hati Jaehyun terasa tenang. Sudah lama sekali setelah banyak kejadian yang terjadi, dan baru kali ini ia dapat melihat tawa lepas itu.
Jaehyun kemudian berlari mendekati Jisoo dan menangkap tubuh mungil wanitanya serta memeluknya dari belakang. Ia mengecup pucuk rambut Jisoo beberapa kali sambil mencium harum rambut wanita itu, masih wangi meski beberapa hari mendekam di rumah sakit.
"Senang, hm?" Jaehyun berbisik.
Jisoo mengangguk lucu dan tersenyum. Tetapi tatapannya tetap terfokus pada matahari yang sebentar lagi akan menghilang di ujung laut.
"Boleh belikan aku es krim, Jae?" Jisoo merengek seperti anak kecil pada sang kekasih.
"Baiklah, tunggu disini sebentar. Aku akan kembali." Jaehyun segera melepas pelukannya dan berlari menuju toko minimarket terdekat di seberang jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Found You [TaeSoo]
Fiksi PenggemarTentang kembali dengan masa lalu atau menciptakan kehidupan baru. ..... Kim Jisoo hanyalah wanita biasa, seperti terlihat tidak ada yang spesial dari dirinya. Meskipun begitu, wanita itu memiliki hati yang lembut bak seorang dewi. Dan entah bagaima...