Sebentar lagi aku akan pindah ke rumah baru, yaitu rumah MASku yang aku cintai, mas Iman.
Cinta ini semakin bersemi, rasanya ingin jumpa setiap hari. Tapi masih bisa kami tahan, karena kesibukkannya. Sepertinya biaya telponnya, habis ratusan ribu.Setiap ada waktu dia telpon, biar hanya sekedar menanyakan, udah makan atau belum, jaga matanya ya, ingat aku terus ya. Atau..pulang kerja stay di kontrakan aja. Atau, kalau mas Firmanmu telpon, tolak aja.
Haduhhhh....mas Imanku sayangku, cintaku.Aku akan selalu menjaga hati ini untuk mu masku.
Kalau dilihat dari segi fisik, gak ada yang mengalahkan Pak B. Dari segi kasih sayang, hanya bossku yang tidak terlalu menunjukannya.
Dari segi materi ( aku tidak pernah memikirkannya...ya. Cuma memberi tahu aja) gak ada yang miskin. Seandainya aku minta yang aku mau, pasti di luluskan.Sayang, dari kecil aku sudah didik supaya tidak mengadahkan tangan, kalau kita masih bisa.
Kadang mereka yang memberi walaupun tidak aku minta. Mereka memaksa untuk menerima yang mereka berikan ke aku.
Merenungkan hal hal kecil seperti ini, terbayang difikiraanku wajah wajah yang yang pernah hadir mengisi hidupku. Oh ya aku lupa, omku, adek tanteku. Semenjak aku pindah dari sana, tidak ada lago kontak dengan dia. Dia juga lumayan hidupnya. Dulu setiap ketemu di rumah, dia selalu meberiku uang yang lumayanlah.
Wajah wajah itu, terbayang dipelupuk mataku. Ahhhh sudah lah Ton. Songsong hidup mu yang baru...kata hatiku.
Sekarang, bagaimana caramu supaya bisa melupakan Om Firman....fokus Ton...fokus.
Sebelum menelpon Om Firman, aku minta izin dulu ke mas Imanku tersayang, karena sore itu aku berfikir keras mengatasi hal ini...
"Mas, aku mau memutuskan hubunganku dengan Om Firman, aku temui dia dulu, bisa mas?" begitu tulisan smsku
Kring kring kring...
"Hallo mas"
"Memang harus menemui, sayang. Gak bisa lewat sms saja, atau telpon"
"Gak sopanlah, sayang. Biar bagaimanpun aku harus ngomong baik baiklah sama dia"
"Nanti, kamu main lagi sama dia, gak usah lah"
"Main apaan"
"Ngentotin dia lah. Masa main gundu, main layangan"
"Mas..mas...otaknya jauh amat dah. Berarti mas gak percaya sepenuhnya ama aku"
Padahal di otakku emang iya. Masa mau pisah gak dituntaskan dulu hasrat ini. Habis main baru dah ngomong. Otakkk...otakkk..."Masmu ini, percaya sama kamu, sayang. Tapi Om mu?"
" Kalau aku dah ngomong duluan, apa masih ada hasrat untuk itu? Yang ada dia marah kali mas.."
"Benar ya? Awas aja nanti, kalu semburan spermamu berkurang, berarti kamu ada ngentot sama dia"
Anjir sampai segitunya....apa iya, kalo aku main nanti, semburan spermaku berkurang? Mas...mas..."Iya....berarti aku nanti kesana dulu ya."
"Iya...awasss. Cemburu nih masmu"
"Iya mas sayangku"
Aku berfikir sejenak, untuk mengambil langkah selanjutnya. Laku ku sms Om Firman...
"Om..nanti malam bisa ketemuan?. Gak nginap."
"Tunggu sebentar, Ton. Aku lihat dulu jadwalku."
Aku yakin Om ku sudah janji sama seseorang. Makanya dia mengatur waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OLD STORY...WHEN I WAS YOUNG ( GAYSTORY )
РазноеKISAH KU ( Gay, true love story ) Bila anda pecinta sejenis silhkan dibaca. Abaikan saja bila tidak suka menggambarkan kisah cinta seorang gay yang kepada 1 orang saja, walaupun sudah beberpa kali melakukaannya dengan orang lain. Banyak yang mengi...