Dihari minggu yang cerah itu, secerah hatiku, kulangkahkan kakiku menuju penjual bubur ayam buat sarapan pagi, makan bubur ahhh pikirku.
Setelah selesai, aku pulang dengan harapan menyantap bubur ayam yang kubawa....apa lacurr, sebuah sedan terparkir di halama rumah induk kontranku. Aku mengenal mobil itu, karena tiap hari, bertahun tahun aku lihat mobil itu kalau bekerja.Kulihat dari kejauhan, Pak Boss berdiri di depan kontrakanku sambil menikmati rokoknya.
"Eehhhh Pak Boss. Selamat pagi pak. Mau kemana ini Boss, kok ada di kontrakanku?" tanyaku spontan. Kuberdoa dalam hati ada jawaban yang lain, selaian menemuiku.
"Darimana mas?" "ini pak beli bubur buat sarapan. Boss mau? Biar saya belikan" tawaraku ke bossku. Kubukakan pintu untuk kami.
"Masuk pak. Begini nih kontrakan bujangan. Brantakan. Maaf ya pak, kalau tidak nyaman. Gak ada bangku atau kursi. Diatas tikar saja ya pak. Maaf sekali lagi"
Dia memperhatikan ruangan sempit itu. Dalam hatinya mungkin dapurnya saja melebihi luas kontrakanku. Yahh namanya ngontrak ya gaesssss. Bukan milik sendiri.
"Mau minum kopi apa teh pak" kucoba menekan rasa deg deg plus di hatiku.
"Kopi saja mas."
Kubergegas ke dapur mau bikin kopi Pak Boss ku. Ehhh...dia malah melihat lihat isi ruang tengah yang sekaligus kamarku. Isinya cuma 1 lemari plastik dan tempat tidur busa ukuran 1 orang. Dia akan menilai apa ya kira kira?
"Ayo pak, ini kopinya saya bawain"
Dia berjalan didepanku lalu duduk menselonjorkan kakinya."Diminum pak kopinya. Kira kira perlu apa ya pak datang repot repot kemari". aku masih kebingungan atas kehadirannya.
"Gak ada apa apa kok. Seperti ketakutan gitu, Ton. Santai aja. Buburnya sambil di makan dong. Nanti kamu kelaparan. Udah beli gak dimakan. Oh ya kamu betah tinggal disini"
Tatapannya itu loh bikin aku gak nyaman. Gerakan bibirnya dan wajahnya. Meleleh hati ini. Hussss jangan macam macam Ton...itu bosss lu, kata hatiku. Tadi sok nolak lu,Ton....
"Ya pak Boss, nanti saja makannya. Ngopi aja dulu. Kebetulan tadi sebelum beli bubur udah aku buatin. Kalo tinggal, betah gak betah pak. Namanya ngontrak".
Kuperhatikan, bossku seperti gelisah gitu ya...seperti ada sesuatu. Dia menutupkan sedikit pintu ( tidak rapat ) lalu seperti anak kecil merangkak mendekatiku lalu duduk di sampingku...dag dig dug dag dig dug jantungku haduuuhhh mau apa dia Tuhan. Tolong kirimkan seseorang ke mari untuk mencegah ini..kalau benar benar dia...
Aku langsung dirangkulnya dan diciumnya bibirku....
"Aku suka kamu" dooorrr. Bagai di sambar petir, aku masih terpaku menatap ke depan tanpa berkedip.
Lalu...ciuman itu semakin menggila. Aku sadar akan hal ini dan..
"Pak Boss maaf pak Boss. Jangan lakukan ini. Boss tidak tau kan apa aku menyukainya apa tidak?"
"Aku tidak mau tau. Yang aku tau aku suka sama kamu. Bertahun tahun aku pendam rasa ini. Gak kuat rasanya. Resiko apapun yang terjadi aku akan hadapi. Makanya aku datang kesini". Kilahnya. Aku takut, kalau tidak melayani aku di pecat. Kalau kulayani dia pasti ingin mengulang lagi. Tuhan ampuni aku. 2 orang laki laki telah hadir di hidupku jangan tambahkan lagi ya Tuhan.
Dia menarik tanganku untuk berdiri. Dia mencium ku dalam dan lebih dalam lagi. Yang tanpa sadar terbawa suasana, akhirnya kubalas. Semakin menjadi jadi.
"Hari ini aku tidak melakukannya, yang pasti sudah kukenalkan siapa aku sesunguhnya." sambil meremas batangku yang sudah menggeliat. "Gede banget Ton"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OLD STORY...WHEN I WAS YOUNG ( GAYSTORY )
AcakKISAH KU ( Gay, true love story ) Bila anda pecinta sejenis silhkan dibaca. Abaikan saja bila tidak suka menggambarkan kisah cinta seorang gay yang kepada 1 orang saja, walaupun sudah beberpa kali melakukaannya dengan orang lain. Banyak yang mengi...