5

115K 607 3
                                    

Hari berlalu cepat. Abian tidak melampaui batas selain hal yang rutin dia lakukan pada ana. Seperti pagi ini saat membangunkan ana di pagi hari. Abian mengetuk kamar ana. Ini adalah hari kelulusan ana dari SMP. Tadi malam dia mengatakan akan ada malam perpisahan di sebuah hotel. Dan ana meminta Tante Adinda untuk membelikan nya gaun pesta. Tapi sayang nya hari ini Tante nya ada rapat penting. Jadilah Abian menawarkan diri untuk mengantar ana berbelanja. " Biar aku yang antar. Lagian hari ini enggak ada jadwal penting di kantor".

Adinda sangat bersyukur Abian bisa mengantar ana ke mall untuk belanja. Adinda tersenyum pada suaminya.
" Terimakasih mas, tolong sekalian bawa ana ke tempat pakaian dalam. Kayak nya dia kehabisan pakaian dalam. Udah pada kekecilan. Biar ana pilih sendiri aja. Aku heran, dia cepet banget besar nya".
" Oke".
Abian menjawab singkat sambil makan sarapan nya. Dia tidak mau bicara terlalu banyak. Takut adinda akan curiga.
Dan jadilah Abian di depan kamar ana setelah mengantar Adinda berangkat kerja. Abian dengan sabar mengetuk pintu kamar ana.

Lama kelamaan Abian tidak sabar juga. Dia mendorong pintu dan melihat keindahan tidur gadis kecil nya. Ana tidur hanya menggunakan celana dalam dan kaos kebesaran warna putih transparan. Abian sampai melongo melihat nya. Kejantanan nya langsung ber reaksi. Detak jantung nya sangat cepat. Nafas nya jadi tidak teratur.
" What the fuck"
Abian menutup pintu di belakang nya pelan. Dia berjalan tenang menuju tempat tidur. Di singkap nya selimut ana pelan. Ana terbaring telentang dengan kaki terbuka lebar.

Abian melihat payudara ana yang sudah makin besar. Karya tangan nya di setiap kesempatan. Puting nya juga menjiplak di kaos ana yang transparan. Membuat Abian menelan ludah nya dengan kasar. Pandangan Abian makin ke bawah. Menelusuri perut rata ana dengan mata nya, Abian sampai di lembah ana. Dia bisa melihat rambut halus ana mengintip di pinggir celana dalam putih nya.

Abian tak tahan lagi. Di loloskan nya celana dalam ana pelan -pelan. Ana masih belum sadar. Abian meregangkan kaki ana lagi. Di lihatnya lembah labirin berlipat ana yang masih Semerah darah. Masih sangat rapat. Telunjuk dan jempol tangan kiri nya membuka bibir vagina ana. Telunjuk tangan kanan nya menelusuri vagina ana dari atas ke bawah. Lama kelamaan lembah ana makin lembab. Ana meleguh nikmat dalam mimpi nya.
" Aaahhhh...."
Abian tersenyum mendengar lenguhan nikmat ana.
' ayo ke tahap selanjutnya dari teori mengenal sex kita sayang'.

Abian meneruskan permainan tangan nya. Dia sengaja menggusrak klitoris ana terus menerus sampai ana terbangun dengan bingung.
" Aahhh..... Om... Apaahh.... Yang om lakukanhhh....."
"Apa ini enak sayang?"
" Enak ommm...."
" Nikmati saja..."
Abian sedikit memasukkan jari nya ke lubang ana. Ana sedikit berjenggit.
" Sakit om..."
" Sebentar sakit nya. Ntar enak kok. Tahan sebentar."
Abian terus memasukkan jari telunjuknya ke dalam lubang ana. Melihat ana masih mengernyit kesakitan, tangan kiri Abian membuka bagian atas vagian ana dan membuat klitoris ana yang masih mungil menyembul. Abian menjilat klitoris ana sambil terus mengeluar masukkan jari nya di lubang ana.
Ana kaget saat merasakan lidah om nya di klitoris nya.
" Oohhhh..... Kok di jilat ommm..... Ahhh..."
Abian mengocok lubang ana makin kencang. Ana merasakan perasaan yang sangat berbeda. Geli dan nikmat membuat ana hilang kendali. Ana sampai mengangkat pantat nya untuk menyambut tusukan jari Abian yang sangat nikmat. Jilatan dan hisapan dari lidah dan bibir Abian di klitoris nya juga membuat ana mabuk akan kenikmatan.
Tanpa sadar ana melepas kaos nya dan meremas payudaranya sendiri. Hal itu membuat Abian kaget bukan main. Dia tak menyangka ana akan sangat binal jika sudah terstimulasi. Abian makin semangat mengocok lubang ana.
" Ommm.... Sudahhh.... Ana mau pipisss...aaahhhhh...."
Ana tak tahan lagi. Dia memegang kepala Abian yang sedang mengoral nya dengan kencang dan menekan nya ke vagina nya. Abian melepaskan jarinya dan menggantinya dengan mulut nya untuk menerima cairan cinta ana yang pertama secara langsung. Ana keluar sangat banyak. Bahkan sampai mengangkat pantat nya dan menyatukan wajah Abian dengan vagina nya. Abian juga tak tinggal diam. Dia masih menjilat, menyodok klitoris ana dengan ujung lidah nya dan menghisap seluruh cairan ana dengan rakus.
Sampai gelombang kenikmatan berhenti, ana masih memegang kepala Abian kuat kuat di selangkangan nya.

Setelah gelombang klimaks pertama ana selesai, dia melepaskan kepala om nya. Ana mengatur nafas nya yang tak beraturan. Abian merangkak di atas tubuh ana. Dia mencium payudara ana gemas dan menyedot puting ana dengan rakus. Tak lupa meninggalkan cupang ungu di kedua puncak kembar ana. Setelah puas dengan karya nya, dia memandang wajah ana yang merah padam. Di cium nya bibir tebal seksi itu bersemangat.
Abian kagum dengan kelincahan lidah ana. Dia benar belajar mencium dari nya. Abian tersenyum dalam ciuman nya. Jantung nya berdebar kencang. Dia tau, ini bukan perasaan antar anggota keluarga. Apa yang dia rasakan sekarang adalah perasaan antara laki -laki dan perempuan dewasa. Tapi dia bingung pada dirinya sendiri. Wanita dalam pelukan nya ini masih kecil. Jarak usia nya sangat banyak. Bisakah gadis ini menerima nya kelak. Dia yakin bisa memiliki gadis ini kelak. Karena apa yang di katakan istrinya semalam. Memungkin kan dia untuk bisa bersama gadis ini suatu saat nanti.

Abian menyudahi ciuman nya. Dipandang nya wajah cantik ana.
" Lelah?"
" Sedikit" jawab ana sambil mengerjapkan matanya.
" Ayo bangun dulu. Kata nya mau belanja baju buat pesta nanti malam?"
Ana kaget, pasalnya Tante nya tadi tidak bisa mengantar nya karena ada rapat. Mata nya berbinar memandang Abian kaget.
" Om antar?"
Abian terpukau dengan mata bening ana. Dia sangat gemas. Sambil tersenyum dia meraih belakang kepala ana dan mencium bibir ana gemas.
" Jangan menatapku seperti itu, aku akan lepas kendali"
" Kenapa om sangat suka mencium ku?"
" Karena kamu manis dan sangat lucu. Om gemes banget kalau liat kamu. Sudah, ayo bangun dan mandi. Om tunggu kamu di mobil. Cepetan."

Abian mengecup bibir ana singkat. Dia harus cepat - cepat keluar dari kamar ana. Kalau tidak, dia takut tidak akan kuat menahan nafsu bejat nya. Pasal nya ana bicara dengan nya dalam keadaan duduk telanjang bulat tanpa penjagaan terhadap nya. Payudara nya yang menggantung dengan puting merah kecoklatan itu menggodanya sedari tadi untuk di hisap. Dan jangan lupakan vagina nya yang baru saja dia garap yang masih merah merekah itu. Jantung nya masih berdetak sangat cepat sampai di tiba di kamar nya.
' sialan. Aku harus mandi lagi'
Batin Abian jengkel. Dia menghirup nafas dalam- dalam dan masuk ke dalam kamar mandi. Dia tidak meandi air dingin. Tapi menuntaskan hasrat nya sambil membayangkan kalau jari yang menusuk lubang ana adalah junior nya. Bayangan seperti itu membuat nya keluar dengan sedikit mudah.

my tutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang