11

77.8K 621 1
                                    

Ana kelelahan berjalan ke kamar nya. Sekarang dia berada di rumah besar keluarga Abian. Ibu Abian sangat bahagia mengetahui putra nya menikah lagi. Dia berharap anak nya memiliki keturunan.
Ana melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuh nya. Dia berjalan gontai menuju kamar mandi. Berencana untuk berendam sebentar sebelum menghadapi malam pertama nya.
Wajah ana memerah dengan jantung yang berdebar kencang saat mengingat malam ini adalah malam pertama nya. Dia menenggelamkan seluruh tubuh nya ke dalam bath up.
Dua puluh menit kemudian ana keluar dari kamar mandi dan membuka lemari pakaian. Dia menemukan banyak sekali lingerie transparan di sana. Wajah ana memerah.
"Yah, setidak nya malam ini harus di rayakan juga. Walaupun akhir dari pakaian ini akan menyedihkan."
Ana bergumam sambil mengambil lingerie berwarna putih dan memakai nya dengan g-string putih yang hanya menutupi bagian depan kemaluan nya. Bagian belakang hanya berupa tali tipis yang di jepit pantat nya.

Ana merasa sangat seksi. Dia merias wajah nya dengan riasan ringan yang menambah kepolosan nya menjadi wajah tak bersalah. Semua pria yang melihatnya sekarang pasti akan langsung menerkam nya.
Ana mematut sekali lagi di depan cermin. Dia mengamati dirinya sendiri. Tiba-tiba dia merasa sangat bergairah. Di raih nya kedua puting nya sendiri dengan tangan nya dan di giling nya. Kedua benda kecil itu menegang sempurna hingga menonjol kencang.
"Hhhhaaahhhh..."
Ana mendesah menikmati geli di payudara nya. Dia merasa begitu binal dengan perbuatan nya. Dia meraih kedua payudara nya dengan kedua tangan nya dan meremas mereka hingga tegang menjulang. Payudara nya terasa panas dan semakin sensitif di genggaman nya.
Ana mengatur nafas nya perlahan.
Mengatur nafas nya sambil menuju tempat tidur. Dia duduk di samping ranjang ekstra besar dengan kaki menggantung ke bawah.
'ranjang ini sangat tinggi dan ekstra besar.' pikir ana dalam hati.
💦💦💦

Ana bosan memainkan hp nya di kamar sendirian. Dia membalas pesan dari teman nya di asrama. Ana mengambil liburan seminggu penuh untuk menikah. Dia berencana untuk keluar dari asrama dan tinggal di rumah untuk mengurus suami nya.
Saat ana memikirkan rencana nya pintu di buka perlahan. Abian masuk sambil menghela nafas kelelahan.
'ini sangat melelahkan. Padahal acara hari ini tak ada apa-apa nya dari pada pernikahan pertama ku. Kenapa hari ini sangat lelah?!'
Pikir Abian kesal sambil membuka baju nya.
Dia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling kamar yang redup temaram. Di lihat nya peri berbaju putih transparan yang seksi di ranjang nya. Dia tak memperhatikan kehadiran suami nya. Abian melepas semua baju nya perlahan dan telanjang. Dengan tanpa suara dia menghampiri ana yang masih menunduk memandangi handphone nya tanpa menyadari bahaya mendekat.
"Apa benda itu lebih menarik dari suami mu?"
Suara Abian datar. Tapi ana terlonjak kaget mendengar suara serak dan dalam di samping telinga nya. Ana lebih kaget lagi melihat suami nya telanjang bulat. Mata nya melotot langsung tertuju pada tongkat berukuran besar yang mengacung tegak menantang kewanitaan nya untuk berdenyut nikmat.
"Kenapa om... Kamu gak pakai baju?"
Ana tergagap memanggil suami nya. Dia di peringat kan untuk tidak memanggil nya om lagi.
"Tidak di butuhkan sekarang."
Abian merebut hp ana dan membuang nya ke sofa. Ana mengernyit ngeri melihat hp nya di buang sembarangan. Abian tak memperhatikan kemana dia membuang nya. Dia sedang memperhatikan kedua puting ana yang menonjol di balik kain transparan putih itu.
"Apa kamu sengaja memakai ini sekarang?"
Kata Abian sambil membelai payudara ana dengan tangan kanan nya dan menangkap puting ana kemudian mencubit nya kencang.
"Aaahhhh...."
Ana meleguh sambil membusungkan dada nya dengan kedua tangan menyangga di balik punggung nya. Kepala nya yang mendongak membuat Abian makin tegang tak sabar untuk segera menjamah nya. Tangan kiri nya memegang bagian belakang kepala ana dan bibir nya mendekat menghisap bibir ana dengan rakus. Ana membiarkan Abian menginvasi mulut nya. Lidah mereka menari bersama. Suara serak dan basah mulai terdengar memanas. Abian mengangkat lingerie ana dan membuang nya. Dilihat nya Ana yang berbaring hanya dengan g-string dan kaki yang menjuntai ke lantai. Pemandangan yang menakjubkan. Ana dengan rambut berantakan tersebar di kasur, mata lembab menatap nya menerawang, bibir merah montok bengkak, leher putih nya yang jenjang mengundang untuk di kecup, payudara bulat sempurna dengan puting pink kemerahan tegak menantang, perut rata dengan pusar lucu dan vagina yang pasti sangat rapat menanti nya untuk di jelajah.
Abian mengatur nafas nya perlahan. Penisnya sudah ereksi maksimal meminta di puaskan. Dia melihat adik kecil nya mengangguk dengan semangat.
Abian meloloskan g-string ana kemudian mengangkat kedua kaki ana dan di tempatkan mengangkang sempurna di pinggir tempat tidur. Dia tak sabar untuk segera masuk. Tapi dia tentu masih ingat kalau ini kali pertama ana. Jadi dia harus mempersiapkan ana dengan baik agar dia tidak terlalu kesakitan mengingat ukuran adik nya yang luar biasa. Apa lagi akhir-akhir ini dia lebih sering olahraga dan ternyata itu meningkat kan ukuran nya.
Abian mulai dengan mencium puncak vagina ana. Ana meleguh nikmat. Abian meniup pelan lubang pussy ana perlahan. "Aaahhhhh...."
Dia melihat cairan ana mulai mengalir keluar. Padahal dia belum melakukan apa pun. Abian mendekatkan wajah nya pada lubang ana dan mulai menjilat cairan yang keluar. Ana bergetar hebat dan mendesah pelan.
Lidah nya menjilat bolak balik antara lubang ana dan klitoris nya. Kedua tangan nya menangkap payudara ana dan meremas nya perlahan. Menjalar ke dua puting nya dan menggiling dengan jari telunjuk dan jempol nya.
"Oouuugghhhh...."
Pantat ana semakin menghentak mengikuti ritme lidah Abian yang mulai menusuk masuk ke dalam lubang nya. Tangan nya menggapai rambut Abian dan menjambak nya pelan sebelum mendorong wajah Abian pada pussy nya agar lidah nya masuk makin dalam. Abian menekuk lidah nya ke atas di dalam lubang ana sambil tangan kiri nya membelai lubang pantat ana. Ana merasakan stimulasi yang membuat nya menggila. Ana menopang diri nya dengan satu tangan dan melihat Abian melakukan kenikmatan di pussy nya. Saat pelepasan nya tiba dia makin melebarkan paha nya dan menekan kepala Abian kuat-kuat pada vagina nya.
"Aaahhhh.... Aku sampaiiiii..."
Ana menjerit nikmat sambil masih menghentak pinggul nya melawan lidah Abian.
Abian dengan setia menghirup semua cairan cinta istri nya. Dia meneguk dengan nikmat. Abian menegakkan tubuh nya dan mulai membimbing junior nya ke rumah nikmat nya. Ana masih berusaha menenangkan diri nya saat di rasakan nya benda keras yang mulai menusuk vagina nya.
"Aahhh... Sakit..."
"Tahan sebentar...."
Ana bergetar dari rasa sakit yang membelah di lubang nya.
Abian berusaha memasukkan junior nya se pelan mungkin agar ana tidak kesakitan. Tapi ana tetap kesakitan. Ukuran nya sama sekali tidak normal. Dan ana masih sangat sempit. Saat kepala nya masuk dia berhenti sebentar. Di tatap nya wajah ana yang kesakitan. Dia mengambil botol minyak pelumas di samping nya. Dia sudah mempersiapkan hal itu sejak lama. Minyak ini selain sebagai pelumas juga sebagai perangsang. Dia bermaksud agar ana tidak terlalu kesakitan saat pertama mereka. Dia meneteskan minyak di batang nya dan juga di vagina ana sampai di lubang pantat nya.
Ana merasakan kesejukan di lubang nya. Rasa sakit nya sedikit mereda. Ana mulai merasakan nikmat saat Abian bergerak perlahan mengeluar masukkan kepala jamur itu di lubang ana. Saat di rasakan nya ana menikmati tusukan nya dia berbisik di telinga ana,
"Kamu suka?"
Ana mengangguk dan mengerang.
"Iyaahhhh....."
Cairan pelumas ana keluar sangat banyak sampai menetes di seprei.
"Tahan sebentar.."
Ana belum mengerti apa yang Abian katakan saat dirasakan nya benda tumpul panjang yang besar memaksa masuk ke dalam dirinya dengan kekuatan penuh. Vagina nya seperti dipaksa membuka. Rasa sakit yang tajam membuat nya menggigil dan menangis parah.
"Sakittt...."
Abian bernafas dengan kacau. Dia tak menyangka lubang ana sangat sempit. Penis nya seperti di peras dan di pilin kuat. Dia berusaha keras agar tidak segera menggenjot lubang surgawi istri nya dengan brutal. Di usap nya air mata ana dengan sayang. Dia mempersilahkan ana untuk menyesuaikan diri dengan junior nya. Dia tidak bisa menakuti ana. Jangan sampai dia trauma dengan sex. Dia yang akan rugi kan?! Dia tidak segila itu.
Ana mengatur nafas nya yang berantakan masih sambil menangis. Abian mencoba menenangkan nya dengan meremas payudara ana perlahan. Memberikan pijatan erotis di puting nya. Perlahan ana tenang dan menikmati pijatan Abian. Walaupun di bawah sana mengganjal, tapi pijatan Abian di payudara nya sangat nikmat.
Abian mulai menciumi wajah ana. Di kecup nya bibir ana mesra. Perlahan di lumat nya bibir ana. Lidah nya menerobos masuk ke dalam mulut ana mengabsen setiap bagian nya. Perlahan ana merasakan kenikmatan dalam ciuman dan remasan Abian di dada nya.
"Ougghhh..."
Ana meleguh nikmat sambil menggerakkan pinggul nya perlahan. Abian memicingkan mata nya merasakan pinggul ana bergerak. Dengan perlahan dia mulai menusukkan batang nya. Ana mengernyit kesakitan saat Abian bergerak di atas nya.
"Sakit...."
"Tahan sebentar sayang.... Aku sudah tak tahan lagi..."
Abian ingin menunggu lebih lama agar ana bisa lebih nyaman. Tapi apalah daya, nafsu nya sudah mengetuk otak nya. Dia sudah tak tahan lagi.
Abian mengabaikan teriakan sakit ana. Dia berusaha bergerak perlahan. Ana mulai merasakan gelegar nikmat pada sekujur tubuh nya. Dia mulai menikmati tusukan Abian.
"Aahhh...."
"Sayang.... Ini nikmat.... Aaahhhh..."
Abian kehilangan kendali. Dia menusuk kan junior nya dengan kasar. Menusuk bolak balik dan meremas pinggul ana. Menahan nya agar tidak banyak bergerak. Ruangan di penuhi dengan erangan dan teriakan panas dari kedua nya.
"Aku..... Aaaa... Cuuummm...."
"Keluarkan sayanggg..."
Abian makin mempercepat tusukan nya. Dia juga mengejar pelepasan nya. Dia ingin klimaks pertama nya bersamaan dengan ana.
"Aaaaaaahhhhhh....."
Ana berteriak nyaring saat orgasme nya datang. Di susul dengan erangan tertahan dari Abian yang memacu penis nya makin cepat merasakan klimaks nya akan segera datang.
Abian menangkap puting ana di bibir nya. Di sedot nya kasar payudara ranum itu. Ana makin menggeliat merasakan tusukan Abian. Gelombang kenikmatan menerpa nya lagi. Dia ikut memacu pinggul nya seirama dengan tusukan Abian. Abian makin bersemangat menjemput klimaks nya. Ana merasakan orgasme nya akan segera datang. Tapi dia merasakan hal yang lain dari yang pertama.
" Aaahhhh.... Ian.... Berhentihhhh.... Akui.. mauuu... Pipissss...."
Abian yang mendengar itu semakin semangat menusukkan penis nya menghentak keras. Dia berharap ana akan squirtig. Dia belum pernah merasakan penis nya di jepit dengan begini ketat oleh vagina istri nya dulu. Akhirnya ana lepas kendali juga. Cairan nya keluar seperti buang air kecil hingga mendorong penis Abian keluar dari lubang ana. Abian sampai takjub di buat nya. Sebelum ana selesai mengeluarkan semua cairan bening itu, Abian sudah kembali memasukkan penisnya dan memompa dengan keras. Dia sudah merasakan akan sampai. Akhirnya...
"Aaahhhhh...."
Abian memegang kedua tangan nya di pinggul ana dan menusuk kan penis nya sedalam mungkin ke lubang ana. Menyemburkan cairan orgasme nya sangat banyak ke dalam rahim istri nya. Ana masih menggelepar menikmati orgasme nya yang bertubi-tubi dan juga semburan hangat sperma suami nya.
Abian dengan perlahan memompa penis nya di lubang ana. Menuntas kan pelepasan nya. Di pandangi nya wajah ana yang penuh keringat sangat kelelahan. Di cium nya kening ana lama sebelum beralih ke bibir bengkak ana. Dia mencium dengan lembut dan menenangkan.
"Terimakasih sayang. Ini malam terbaik yang pernah aku miliki."
Batang nya masih di dalam ana. Dia membiarkan nya seperti itu. Abian membuat dirinya dan ana berbaring di tengah kasur raksasa dengan saling berpelukan tanpa melepaskan penyatuan mereka. Dia ingin setiap malam nya berada di dalam ana.

my tutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang