2

133K 627 3
                                    

Ana mulai sekolah lagi. Bertemu teman - teman baru yang membuat nya sedikit khawatir. Perbedaan cara berteman di kampung dan di kota sangat besar. Dia sedikit risih bila ada teman laki-laki yang duduk terlalu dekat dengan nya. Karena itulah, ana melamun di dekat kolam ikan koi sambil memandang ikan dengan pandangan kosong. Bahkan dia tidak tau kalau Abian sedang menatap nya lekat.
" Apa ikan itu lebih menarik dari pada om, Ana!"
Ana kaget tiba-tiba mendengar suara om nya. Ana menoleh dan melihat Abian hanya memakai bokser untuk berenang. Ana segera menoleh ke samping, menghindari melihat tubuh om nya yang nyaris telanjang.
" Om kenapa gak pakai baju?"
Wajah ana memerah sampai ke telinga. Abian tersenyum miring melihat telinga ana yang merah padam.
" Om mau renang. Siang ini panas banget An. Masa renang pakai jas rapi? Kamu ada-ada saja."

Abian langsung menceburkan tubuh nya ke kolam renang di dalam ruangan. Ana bisa melihat om nya jago berenang. Jantung ana hampir copot tadi. Bagaimana tidak?! Bayangkan saja, lagi enak-enak melamun. Tiba-tiba Dateng cowok ganteng gak pakai baju. Apa lagi ini pertama kalinya Ana melihat tubuh Laki-laki dewasa. Dan jangan lupakan tonjolan besar di balik celana bokser itu. Meskipun ana tau semua laki-laki punya hal yang sama, tapi ana merasa ukuran om nya ekstra besar. Wajah ana terasa lebih panas memikirkan hal itu. Ana sangat malu, dia berdiri dan lari ke kamar nya.

💦💦💦
Abian POV

"Sialan!!"
Runtuk Abian untuk kesekian kalinya. Sejak dia melihat Ana sebulan yang lalu, pikiran nya tak mau lepas dari wajah cantik dan polos ana. Apalagi tadi waktu Ana di samping kolam ikan, wajah melamun nya sangat cantik di mata Abian.
" Ini akan jadi bencana kalau terus berlanjut, tapi kenapa hatiku berdetak sangat cepat setiap kali aku melihat nya. Padahal dia masih sangat muda. Tubuh nya saja belum terbentuk sempurna. Kalau saja..."

Gumaman Abian terputus begitu bayangan Ana dalam versi dewasa berkelebat di benak nya. Kejantanan nya langsung menegang sempurna. Pandangan Abian langsung menajam.

" Sialan, sepertinya aku tak bisa menghindari ini kali ini. Bahkan di bawah air yang dingin seperti ini adik ku masih tegang maksimal!!!"

Abian mengusap wajahnya gusar. Dia tak habis pikir, bagaimana bisa junior nya tegang hanya karena melihat sedikit belahan dada ana yang belum terbentuk sempurna. Padahal selama ini banyak sekali wanita yang berusaha untuk merayunya, datang padanya dengan dandanan sempurna. Bahkan dengan telanjang sekalipun, tapi dia sama sekali tak tergerak.
Tapi sekarang, hanya dengan melihat Ana, tubuh nya bereaksi sangat berlebihan.
Akhirnya Abian menyerah, junior nya sudah tak mau di ajak kompromi lagi. Dia melorotkan celana bokser nya sampai junior nya bebas di dalam kolam. Abian berdiri sambil menyandarkan diri di tepi kolam.  Di genggam nya adik kecil nya. " Aaarrrggghhhh....."

Abian membayangkan jari kecil ana mengurut junior nya. Mata Abian terpejam dengan bibir di gigit sambil memanggil nama ana lirih.
" Yes ana.... Kocok terus junior Ku dengan jari mungil mu itu. Ouchhhh....."
Abian mengocok junior nya semakin cepat. Dia tak tahan lagi. Tangan nya bergerak makin cepat. Pegangan nya makin di erat kan pada adik kecil nya. Dia menengadahkan kepala nya bersandar di tepi kolam dengan menggigit keras bibir bawah nya sambil menggeram dan menutup matanya. Membayangkan wajah cantik Ana sedang memandang nya melakukan masturbasi dengan wajah memerahnya tadi. Detak jantung nya makin memburu. Kejantanan nya tegang maksimal hampir meledak. Akhirnya cairan kental putih itu keluar sangat banyak. Bercampur dengan air kolam yang jernih.
"Anaaaa.... Arrrggghhhhh....."
Abian menggeram kan nama ana.
Nafas Abian masih memburu sehabis klimaks tadi. Matanya masih terpejam. Wajahnya sangat puas dan rileks. Sudah sangat lama dia tidak bisa merasakan kepuasan seperti itu. Akhirnya mata nya terbuka dan pandangan nya langsung tertuju pada jendela kamar ana yang kebetulan berseberangan lurus dengan tempat Abian berdiri di kolam sekarang.
Mata nya langsung melotot. Pasalnya sepintas dia melihat Ana tadi berdiri di depan jendela menghadap nya dengan wajah cengo.
" Dia pasti melihat apa yang aku lakukan tadi "
Abian bergumam sambil mengusap wajah nya gusar. " Shit!!"

my tutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang