bukan naruto."Eh! Allahuakbar!" Bang Hilal terkejut dan langsung mendekat ke Aisyah.
Hap. Bang Hilal langsung menghinggapkan tangannya di atas kepala Aisyah.
"Bismillahirrohmaanirrohiim, SAHA IEUUUU!?" Teriak Bang Hilal seperti merukiah Aisyah.
"Aing macan!! Aummmm!" Jawab Aisyah dengan moodnya yang terlihat membaik. "Siapa juga yang kerasukan!?" Lanjut Aisyah dengan nada suara yang berbeda lagi.
"Terus kenapa? Kamu liat setan?" Tanya Bang Hilal yang melepaskan cengkraman tangannya dari kepala Aisyah.
"Ngga," jawab Aisyah sambil menggelengkan kepala. "Gue cuman--cuman agak shock aja haha," lanjutnya.
"Iya shocknya tu kenapa, Syah!?" Tanya Bang Hilal sekali lagi.
"Ngga haha, ini.. eh--itu, ihhh!" Asiyah kesal sendiri dengan ucapanya yang tak jelas.
"Perut gua keroncongan aja, Bang," jawab Aisyah, kini dengan nada lebih tenang.
"Yakin kamu? Hahahaha. Masa takut sama suara perut sendiri?" Tanya Bang Hilal sambil tertawa - tawa kecil. "Ayo naik, aku ada tiramisu," ajak Bang Hilal seperti rayuan maut.
"Boong," jawab Aisyah yang seakan nggak percaya sama ajakan Bang Hilal.
"Serius, Syah," Bang Hilal melembutkan suaranya. "Udah, ayo!" Bang Hilal tiba tiba menyambar tangan Aisyah dan menariknya. Aisyah sontak turun dari motor dan ikut tertarik oleh Bang Hilal.
"Ih iya iya!" Sentak Aisyah sambil melepaskan genggaman Bang Hilal di tangannya. "Berasa main film bollywood tau ga si," lanjut Aisyah.
"Bole chudiyan, bole kangna
Haai main ho gayi teri saajna," Bang Hilal tiba tiba mulai bernyanyi. Berlari ke sebuah tiang, dan bersembunyi di baliknya. Lalu memperlihatkan separuh tubuhnya sambil tertawa, layaknya film bollywood. Mood Aisyah dibuat barubah - ubah begitu cepat."Apaansi lo Bang, hahahahaha!" Tawa Aisyah pecah sambil berjalan menuju kamar Bang Hilal.
Ceklek. Bang Hilal membuka kunci pintu kamarnya, lalu Aisyah masuk lebih dulu.
Bang Hilal membiarkan pintunya terbuka.
"Ga berubah ya," kata Aisyah, mencoba melawak.
"Apaan si, Syah, kaya uda 5 tahun ga kesini aja," jawab Bang Hilal, Aisyah hanya tersenyum.
Bang Hilal langsung bergegas ke ujung ruangan dimana tempat meja belajar berasa, membuka laptop dan mulai memainkan jemarinya di atas keyboard.
"Aduh!" Aisyah tiba tiba merintih sambil memegangi perut dan berjalan menuju sofa di depan kasur.
"Kenapa, Syah!?" Bang Hilal spontan.
"Lafar.." Jawab Aisyah tanpa perasaan. Bang Hilal langsung bergegas keluar kamar tanpa pamit sama Aisyah.
"Lah Bang, mau kemana?" Tanya Aisyah yang agak teriak sambil melongokkan kepalanya. Namun Bang Hilal tak menggubris dan terus berjalan. Aisyah melihat Bang Hilal jalan ke arah tangga melalui jendela kamar Bang Hilal.
"JENG JENG!" Bang Hilal tiba tiba nongol dari luar sambil mengangkat tinggi tinggi makanan yang ada di tangannya.
"As what you say, Bradaaaa!!" Kata Aisyah yang semangat menyambut kedatangan Bang Hilal.
"Kalo kurang ambil sendiri ya, aku mau nugas dulu," Kata Bang Hilal sambil meletakkan masa cake yang sedari tadi diidamkan Aisyah.
"Ya Allah, thank you!" Ucap Aisyah dengan senyum merekah. Bang Hilal langsung kembali ke mejanya dan mengetik dengan kecepatan penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon
RandomAisyah, siswi SMA yang bisa merasa paling oke atau paling hina di waktu yang sama. Sadar atau nggak, semua orang punya alasan atas apa yang mereka lakukan, begitu juga Aisyah. Banyak gelagatnya yang bikin pusing dan mencari yang mana kepribadian Ais...