6 - Dasi

176 103 92
                                    

Minggu 17.18

Aisyah lagi duduk di sofa kamar sambil nonton tv, matanya terlihat kosong.

"Gue harus gimana!?" tanya Aisyah tiba tiba kepada dirinya sendiri.

"Aduhh!" Aisyah menepuk jidatnya.

"Argh!" Aisyah juga meremas rambutnya hingga kusut.

"Fuhh.. tenang Syah. Walaupun Bapaknya Ziya yang punya kostan yang ditempatin Bang Hilal, nggak mungkin kan Bang Hilal cerita macem macem ke Ziya, apalagi tentang tadi pagi. Nggak mungkin banget." Aisyah terus berbicara sambil mengelus dadanya.

"Nggak apa apa, Syah, lo harus percaya sama Bang Hilal. Lo tau kan dia dewasa, dan ini udah tahun ke 5 lu kenal dia. Santai Syah, tenang aja!" Aisyah mencoba meyakinkan dirinya untuk tenang.

--

"Assalamualaikum! Aisyah ayo hari ini upacara!" teriak Keysha dari depan pagar.

"Waalaikumsalam, masuk dulu, Key. Aisyah lagi pake baju." jawab Ibu dari dalam rumah. Keysha membuka pagar lalu masuk ke dalam. Nggak lupa, Keysha salim ke Ibu.

"Keysha ke Aisyah ya Bu." ijin Keysha yang langsung berlari ke atas. Ke kamar Aisyah.

"Aisyahhhh!" teriak Keysha dengan napas berderu karena lari-larian.

"Keyy! Aduh bentar bentar kaos kaki putih gue kemana ya?!" Aisyah mencari kaos kakinya di lemari dengan wajah frustasi.

"Emang nggak ada yang laen?" tanya Keysha sambil melihat sekitar, mata Keysha mendapati kaos kaki hijau di sebelah meja belajar Aisyah. Keysha langsung menghampiri kaos kaki dan memberikanya ke Aisyah. "Nih," kata Keysha.

"Ini ijo, Keyyy!" Jawab Aisyah.

"Nggakpapaaaa! Udah telat Aisyaaah!" kata Keysha sambil merengek. Aisyah pasrah dan memakai kaos kaki itu.

--

Selain kaos kaki putih yang nggak jadi dipakai Aisyah ke sekolah, waktu juga nggak mau menunggunya. Aisyah dan Keysha tetap telat hari ini.

"Ehem!" Keysha berdehem saat mereka berdua menempati baris paling belakang untuk murid murid yang telat.

Hari ini hukumanya hanya menyiram bunga di lantai 2 gedung sekolah.

"Hanya kata lo? Nyiram bunga sesekolahan lo bilang hanya!?" teriak Keysha setelah mendengar kata hanya dari mulut Aisyah.

"Iya ampun mak, becanda sayang," Aisyah cengar cengir untuk meredakan emosi Keysha.

"Cinta alam dan kasih sayang sesama manusya," bisik seseorang dari belakang Aisyah yang membuatnya terkejut.

"HAH!?" Aisyah tersentak dan teriak.

"Rajaaaa!?" teriak Aisyah lagi, kali ini terdengar seperti memperingati Raja untuk nggak seperti itu.

"Hehe.. ampun tante," lagi lagi dia mengatupkan kedua telapak tanganya.

"Mending lo bantu gue nyiram, apa lo aja yang gue siram!?" Aisyah lagi lagi teriak dan mendelik.

"Ampun tante.." sekali lagi Raja seperti itu, lalu tersenyum hingga matanya sisa segaris.

Aduh manis banget - batin Aisyah.

Raja berbalik badan, dan berlalu menjauh dari Aisyah.

"Aisyaaaah!" teriak Keysha dari belakang tempat Aisyah berdiri.

"Apaaaaa," jawab Aisyah.

"Buruan siram ihh!"  pinta Keysha.

"Ah uda ah, capek, jajan aja yuk!" ajak Aisyah yang langsung menarik tangan Keysha untuk mengembalikan gayung ke kamar mandi, dan langsung berlari ke kantin.

HalcyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang