8 - tembakan

80 50 55
                                    

Clue nya dapet banget.

'BRAK BRAK!!' Suara pintu kelas di gedor kasar. Seisi kelas diam seketika.

"KE MUSALA! NGAPAIN KALIAN MASI DISINI!?" Teriak Pak Fikri dengan matanya yang dikit lagi keluar. Nggak lama, Pak Fikri berlalu meninggalkan kelas.

"Apaansi galak amat!" Kesal Ara yang langsung berdiri dan jalan duluan menuju musala diikuti teman teman lainnya. Mereka berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya karena kesal.

'BRAK!' Suara itu lagi lagi mengejutkan. Tapi bukan Pak Fikri, melainkan Ilham yang menunjukkan kekesalanya sekaligus meledek Pak Fikri yang sedang berdiri diambang pintu kelas sebelah.

Memang jika dipikir pikir, nggak biasanya Pak Fikri galak seperti ini, mungkin belom mandi.

"Serem euy, dahlah yok berangcut," ajak Keysha ke Aisyah dan Ziya dengan nada melas. Aisyah mulai bangkit dari zona nyamannya, alias duduk di lantai.

"Pak Fikri napa sih? Ya tapi kita emang salah sih," keluh Ziya yang masih duduk santai di lantai.

"Nah itu tau, ayo buruan!" Pinta Keysha yang sudah gatal ingin berlari ke musala.

-

"Kopi, Ja?" Tawar Bima yang sedang duduk disamping Raja.

"Duluan," jawab Raja, lalu menyuapkan sesendok bubur ayam ke mulutnya. Melainkan salat duha, Raja malah bolos ke warung diseberang sekolah.

"Halo, yang, kamu nggak sekolah?" Tanya Agam ditelponnya.

"Bucin bener dah!" Ledek Raja sambil membenarkan posisi duduknya.

"Gam, itu si Bella risih lu rangkul mulu, lepas kali!" Lagi lagi Raja teriak sambil mengunyah bubur ayamnya. Ledekan Raja cukup membuat Agam mendelik.

"Eh Bella ngapain pegang pegang pipi Agam!? Bukan mahram, Bella," teriakan Raja kali ini nggak cuma bikin Agam mendelik, tapi juga berhasil membuat goyah hubungan Agam dengan pacarnya, karena saat itu juga telponnya terputus.

"Anji**!" Teriak Agam. Sambil menggebrakkan hp nya ke meja.

"Tanggung jawab lo, Ja. Cewek gue ngamuk. Baru dua hari jadian, Ja. Iri bilang bos!" Rengek Agam, menendan pelan meja didepanya.

"Ampun, Bang," jawan Raja yang sedikit terkekeh karena ucapan Ilham

"Nih! Ngomong lu ama cewek gua! Yang bener!" Suruh Agam sambil menyodorkan tangannya yang memggenggam hp ke depan wajah Raja.

"Jangan ah, ntar cewek lu demen ama gua," elak Raja bahkan setelah telponnya terhubung.

"Bacot, buru!" Ucap Agam, emosi. Agam menempelkan hp nya ke telinga Raja dengan kasar.

"Haloo, Cin," sapa Raja melalui hp sambil senyam senyum.

"APALAGI? KAMU MAU BILANG KAMU GA SELINGKUH!? KITA BARU 2 HARI JADIAN KAMU UDA BEGINI, APALAGI SEMINGGU!? SEBULAN KAMU BAKAL TINGGAL AKU NIKAH!?" Omelan Cindy membuat Raja menjauhkan hp dari telinganya.

"Ini Raja, Cin," seketika Cindy terdiam.

"Oh, Raja," suara Cindy mereda dan nggak ngegas lagi.

"Agam anak baik kok, Cin. Dia ga pernah ganjen ke cewek laen, paling langsung rangkul-rangkul. Tapi boong! Lagian Bella cuman karangan gua doang buat godain si Agam," jelas Raja disana lalu mengembalikan telponnya tanpa jawaban dari Cindy.

"Semoga Aisyah seposesif itu, nanti," gumam Raja saat Agam mengambil hp nya dari tangan Raja.

"Ngomong apa lo barusan?" Tanya Agam yang sedikit mendengar gumaman Raja.

HalcyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang