4 - Demam

170 110 90
                                    

"Sadar Jaaa!" Teriak Aisyah yang udah nggak tahan melihat Raja.

"HEH TAMPOL NIH!" Aisyah yang udah kadung nggak sabar, mengambil ancang-ancang untuk nampol Raja.

"Ett!" Kata Raja seperti menahan apa yang hendak Aisyah lakukan. "Ampun tanteee!" Lanjutnya.

"Rajaaaaa!" Aisyah lagi lagi hanya mengancam, mana mungkin dia benar benar menggampar Raja.

--

"Jam berapa nih," tanya Aisyah kepada dirinya sendiri. Aisyah mencari cari handphone di meja samping kasurnya

"Masih jam 00.00, kepala gue kenapa sakit banget gini sih?" Kata Aisyah.

Aisyah memiringkan badanya ke kiri. "Masih sakit juga," Aisyah mencoba lagi untuk miring ke kanan, telentang dan tengkurap.

Aisyah terus berputar mencari posisi wenak untuk kepala pusingnya ini.

"Sakit banget." Aisyah mulai menahan kepalanya.

"Sakit banget kenapa sih, Astaghfirullah." Aisyah terus merintih menahan sakit dikepalanya.

Tak sadar, Aisyah mulai menangis saking sakitnya. "Ini kenapa sih. Ya Allah.. perasaan tadi nggak salah makan." Aisyah mencoba mengingat apa kesalahan yang telah ia buat hari ini.

"Minum aja kali ya? Atau ada yang belum beres dibawah?" Aisyah menapakan kakinya dilantai. Berjalan perlahan sambil memegangi kepalanya yang masih sakit seperti di tekan.

"Ceklek," Aisyah membuka pintu kamar Ibu, Ibu sudah larut dalam mimpinya. Aisyah menuruni tangga dan mencari apa yang belum selesai di bawah.

Ada gelas bekas jus jeruk yang belum di bawa ke bak cuci piring.

"Ga mungkin gue kebangun cuman gegara gelas satu ini, terus ini pala kenapa dong?" Aisyah mengeluh lagi dan tanganya juga tak lepas dari pegangan di kepalanya.

"Minum air putih kali ya?" Aisyah bergegas mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih hingga penuh. Tak lama, air habis di telan Aisyah. Aisyah kembali ke kamar dan mencoba untuk tidur, akhirnya Aisyah menemukan posisi nyamanya. Berbalik badan, kepala di kaki dan kaki di kepala.

--

Pagi ini Aisyah sarapan, dan telat seperti biasa.

"Syah, lo sakit?" tanya Keysha di ambang pagar, Keysha sudah siap untuk berangkat sekolah, dia duduk di atas motornya.

"Nggak, kenapa emang?" Jawab Aisyah yang kembali bertanya.

"Lo kayak sakit, Syah, kalo sakit gue ijinin aja, Syah." Jawab Keysha mencoba meyakinkan Aisyah untuk masuk sekolah atau tidak.

"Nggakpapa Key, yuk sekolah." jawab Aisyah yang meyakinkan Keysha bahwa dia akan masuk sekolah.

"Yaudah, yuk."

--

Tempat duduk di rolling, Aisyah dan Keysha duduk paling depan, belakang mereka, ada Ziya dan Fanya. Belakangnya lagi Hilal dan Alena, dan paling belakang ada Ilham dan Rega

Lagi lagi pagi ini kelas XI IPS 3 jam kosong, ini benar benar mempererat tali persaudaraan mereka yang sedari kelas X sudah bersama. Mereka hanya pindah kelas saja, teman tetap sama.

Kini kursi Aisyah dan Keysha berada di tengah jalan antara bangku Aisyah dan bangku Shila. Mereka merapatkan bangku-bangku, ini memang lebih sempit daripada biasanya.

Karena Ilham dan Rega ada dikursi belakang, otomatis mereka juga menutup jalan dan berhadapan dengan Aisyah dan Keysha.

Mereka asik berbincang, hingga Aisyah merasa risih dan salah tingkah. Ilham menyorotkan pandanganya ke Aisyah, cukup lama. Dan Aisyah sadar itu.

HalcyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang