11 - Kosong

13 4 17
                                    


"Syah, ada--" Belum selesai Keysha ngomong, Aisyah buru - buru memelototkan matanya, isyarat untuk diam kepada Keysha.

Keysha ikut shock berat terhadap apa yang dia lihat. Keysha menggerakkan tangan kanannya di samping leher, seperti pisau yang memotong. Isyarat lagi kalau Aisyah berada di posisi paling mematikan dalam hidupnya. Lebay.

"Eh, Ja! Ada yang nyari ribut sama lo tuh!?" Keysha dengan sigap langsung teriak, berusaha mengalihkan perhatian Raja. Raja bahkan nggak berhenti jalan.

"Biarin, Key. Gue ga bisa berantem sama orang bodoh," jawab Raja penuh damai.

"Gue boong sih, tapi gue laper banget ga boong yuk ngantin bentar!!" Keysha mencari celah baru.

"Gue kangen soto juga sih, ayo Ja!" Aisyah langsung menolehkan kepalanya ke Raja sambil menggandeng dan menarik tangan Raja menuju kantin.

"Pelan - pelan, sayang," langkah Aisyah melambat mendengar ucapan Raja.

"Nanti jatuh bahaya, bukan masalah sakitnya, tapi malunya," mendengar lanjutan dari perkataan Raja, Aisyah menggebuk pelan lengan Raja sambil cengengesan.

Grek.

Raja menarik kursi untuk Aisyah duduk.

"Lebay lo," celetuk Aisyah sambil merapihkan rok untuk duduk.

"Orang mah makasih, diri lagi deh lo diri lagi!" Raja ngamuk - ngamuk sambil duduk di sebelah Aisyah.

"Makasih King," jawab Aisyah supaya Raja diam. "Kong," lanjutnya.

"Buahahahaha," Aisyah, Keysha dan Riski tertawa puas mendengarnya.

Sementara Keysha memesan makanan, Aisyah berpikir keras bagaimana caranya ia bisa keluar untuk menemui Bang Hilal.

"Mmm, Ja gue ke toilet depan bentar ya," pamit Aisyah sambil menepuk pelan dengkul Raja.

"Toilet warung Mbok Yem? Gue anter?" Raja menawarkan diri.

"Ngga usah, gue bentar doang, okey?"

"Okey," jawab Raja sambil menganggukkan kepala.

Aisyah berjalan perlahan menjauh dari Raja, sesekali menengok ke belakang, memastikan Raja tidak memperhatikanya. Hingga di ujung jalan, ketika Ia hampir sampai di tempat Bang Hilal menunggu, Aisyah berjalan mundur. Matanya fokus melihat Raja, memastikan Raja tidak memperhatikanya.

"DOR!" Teriak Bang Hilal sambil menangkap bahu Aisyah.

"HAH!" Aisyah terkejut sejadi-jadinya karena otaknya masih penuh kekhawatiran oleh Raja.

"Bang kok lo di sini?" Tanya Aisyah yang pura-pura terkejut.

"Ayo jemput Bang Finn, kamu lupa ya?"

"Oh iya! Maap banget Bang, tapi hari ini gue ada latihan,"

"Latihan apa? Emang lama?" Bang Hilal turun dari motornya lalu bersandar di motornya.

"Iya, Bang, lama banget. Latihan buat wisuda kelas 12!"

"Ya udah, aku tunggu disini. Atau di sebrang sana aja deh, ada warung. Nanti kalo kamu selesai, tinggal telpon aku, okey?"

"Nggak bisa, Bang! Pasti lama, yang ada Bang Finn uda nyampe rumah duluan. Mending Bang Hilal jemput Bang Finn duluan. Kasian kalo dia ngga ada yang jemput," Asiyah mulai frustasi, raut wajahnya nggak karuan saat ini.

Bang Hilal diam cukup lama.

"Bener kamu, yaudah aku pamit ya. Assalamu'alaikum, pulangnya hati - hati ya cantik!" Ucap Bang Hilal sambil mengacak - acak rambut Aisyah, lalu naik ke motornya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HalcyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang