Step.2

85 12 9
                                    

Sekolah kembali dimulai dengan semester baru,membuat sebagian siswa semangat memulai hari mereka dengan senyuman.

Lelaki yang sedang membaca buku sambil berjalan menuju gerbang sekolahnya itu mendapat tambarakan dari siswa lainnya "jalan pakai mata nerd! " Teriak lelaki yang menabrak renjun itu dengan langkah mereka yang tetap berjalan.

Renjun tidak memiliki tempat nyaman dimana pun ia berada, selalu saja ada tekanan yang membuat dirinya selalu ingin pegi dari dunia kejam ini.

Bruuk...

Lagi lagi renjun ditabrak, tapi kali ini tidak sengaja. "Astaga, maaf, aku tidak sengaja. Aku tidak melihat jalan, maaf" Ternyata itu adalah emma yang tidak sengaja menabrak renjun karena ia terlalu fokus bermain ponselnya.

"E-eoh, gwenchana" Kejut renjun karena baru kali ini ia bertemu seseorang yang meminta maaf akibat kesalahan mereka "kau yakin? Aku yakin tadi aku menabrak mu dengan kuat, maaf ya. " Emma tersenyum tipis menatap renjun hanya bisa terdiam.

"Aku tidak pernah melihat mu, apa kamu anak baru? " Tanya emma penasaran "ani" Jawab renjun singkat membuat emma sadar kalau renjun adalah anak yang pendiam. "Kalau begitu, aku emma, jung emma, 12-A1".

Renjun menatap Emma yang mengulurkan tangannya "Huang Renjun, 12-A2" Lalu membalas uluran Emma dengan lembut.

Pagi ini semua siswa mendapat pengumuman kalau kelas mereka akan dirombak dan akan disusun menjadi acak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini semua siswa mendapat pengumuman kalau kelas mereka akan dirombak dan akan disusun menjadi acak. Mereka di arahkan untuk melihat kelas dimana tepatnya mereka duduk, di papan pengumuman dekat ruang guru.

"Emma kita berpisah" Ucap Kirana karena melihat nama Emma yang berbeda tempat dengan mereka "aku akan mengunjungi kelas mu setiap hari" Lanjutan Angie dengan senyumnya yang lembut itu "its okay ana, dan kalian tidak perlu mendatangi ku setiap waktu, fokus saja belajar, aku... Tidak ingin kalian kecewa karena nilai".

Ketiga sahabat itupun saling melambaikan tangannya, walaupun hanya berbeda kelas mereka berdua sudah cukup sedih untuk itu.

Angie dan Kirana memasuki ruangan kelas mereka yang sudah terlihat sedikit penuh, tapi tanpa disangka mereka mendapat 2 kursi kosong untuk mereka duduki bersama. "Baru kali ini kita duduk berdua" Ucap Angie sambil tersenyum hangat menatap sahabatnya "hm, kita selalu duduk terpisah".

Tanpa sengaja Angie melihat bahu Kirana yang diperban didalam hoodie hitamnya itu " Dia melakukannya lagi? " Tanya Angie sambil mengeluarkan kotak pensilnya "m-mwo? Oh ini, ini hanya terluka sedikit" Jawab Kirana yang tidak sesuai dengan yang dirasakan oleh dirinya.

Angie mengenggam tangan Kirana lembut "maaf aku tidak bisa melindungi mu, maaf." Mendengar itu setetes air mata berhasil keluar dari mata Kirana.

Di lain sisi, emma yang sedang berdiri di depan kelasnya bersama semua siswa menatap wali kelas mereka bingung, ini pertama kalinya tempat duduk mereka disusun tidak bebas seperti biasa.

My Everything | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang