Step.8

29 6 9
                                    

Setelah selesai makan malam bersama kirana,Jaemin segera kembali pulang ke rumah nya yang terlihat kosong itu . Jaemin tersenyum mengingat jawaban kirana saat dirinya menyatakan perasaanya.

"Aku yakin kau sudah tau jawaban ku na Jaemin".

Langkah kaki Jaemin terhenti saat melihat ibu nya yang berjalan menuruni tangga sambil memainkan ponselnya itu , harapan Jaemin yang ingin mendapat sapaan itu tenggelam saat ibu nya,berjalan lurus Tanpa meperhatikan Jaemin sedikit pun.

Layaknya hantu yang tidak terlihat, itu adalah posisi Jaemin Sekarang. Kedua orang tuanya sibuk dengan dunia mereka sendiri ,tanpa memperdulikan Jaemin sedikit pun.

Daripada berharap terlalu tinggi, Jaemin akhirnya memilih pergi ke Kamar nya yang berada di lantai 2 .

°
°
°
°

Langit malam yang terlihat sangat cantik di tambah bintang bintang yang memenuhi langit membuat langit malam semakin menarik.

Angie yang sedang berjalan dengan earbuds di telinganya itu menendang nendang kerikil Batu di Setiap jalan yang dilaluinya. Walaupun angie sedang mendengar kan lagu, pikirannya malah berakar ke hal lain , ia harus memulai dari awal kembali.

Ia harus kembali bekerja lebih Keras, seperti awal ia Memulai bekerja paruh waktu.

Angie terkejut saat sebuah tangan meraih bahu nya "HA!?" angie melompat kecil sambil melepaskan earbuds nya "op-oppa?" Angie masih memegang dada nya yang berdetak lebih cepat akibat terkejut "lama tidak berjumpa angie".

Itu adalah taeyong ,bukan hanya terkejut karena tiba tiba disentuh itu, angie juga terkejut dengan keberadaan taeyong. Setaunya taeyong berada di canada setelah kepergian jaehyun.

Taeyong juga adalah ex-boyfriend angie ,setelah kematian jaehyun , taeyong memilih untuk putus hubungan dengan angie yang berbeda 2 tahun dari nya itu. Angie hanya bisa menerima itu,ia mengerti perasaan itu,perasaan dimana kita kehilangan orang yang kita sayangi.

Tapi pada akhirnya taeyong belum juga bisa melupakan angie yang terus mendatangi mimpinya Setiap saat.

"Taeyong oppa ,ke-kenapa kau ada disini?" Tanya angie yang langsung memasukkan ponselnya kedalam saku celananya "bisa kita duduk terlebih dahulu" Angie menatap kursi taman yang ada dibelakangnya "y-ya tentu" .

Karena sudah lama tidak saling bertemu angie semakin gugup Karena kedatangan taeyong yang tiba tiba ini "bagaimana kabarmu?" Tanya taeyong sambil melihat luka yang ada di tangan angie itu "don't lie" lanjut taeyong.

Angie menghelakan nafasnya "seperti biasa,tidak ada yang berubah" jawabnya sambil menatap keatas langit "maaf" satu kata yang dikeluarkan taeyong itu membuat angie menatapnya "maaf ,karena?" taeyong dengan mata nya yang sudah berkaca kaca itu menatap angie.

"Maaf karena tidak bisa melindungi mu dan maaf aku meninggalkan mu" taeyong mengeluarkan satu tetes air mata membuat angie merasakan kalau taeyong benar benar sedang bersedih "tidak perlu melindungi ku, lebih baik oppa melindungi dirimu sendiri dari dunia kejam ini dan bahagiakan dirimu".

Angie mendirikan tubuhnya, bukan marah kepada taeyong,dirinya hanya takut tidak bisa melupakan taeyong "ini sudah malam,aku harus seg-..." Taeyong menahan tangan angie kuat membuat sang pemilik bingung.

"Aku tidak bahagia...bisa kah kita kembali bersama?".

°
°
°
°

Hari ini adalah hari minggu, Emma yang sedang berbaring dikasurnya itu menatap jam dinding Kamar nya yang sudah menunjukkan pukul 12 siang.

Emma berpikir kalau hari ini ia akan bermalas malasan,dimana akhir akhir ini tubuh emma melemah, ia tidak tau itu karena kecapekan atau penyebab penyakit itu.

My Everything | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang