Part.12

37 5 9
                                    

Setelah pulang sekolah,emma tidak tau harus kemana. Pikirannya berakar kemana mana, dimulai dari kemoterapi, renjun, dan kirana.

Dirinya merasa sangat lelah , dan ia sempat muntah darah saat disekolah tadi. Emma merasa kalau penyakitnya semakin parah,ditambah rambut nya yang mulai rontok membuat dirinya semakin yakin.

Emma sedang berjalan di taman kota yang sepi itu, ayahnya sudah meneleponnya berkali kali tapi dia tidak peduli lagi.

Kring....

Ponselnya berbunyi, emma segera melihat nama panggilan itu dan langsung mengangkatnya .

"Renjun?"

"Kamu lagi dimana?"

"Lagi di...di taman, kenapa?"

"Bisa tunggu disana? Aku ingin bicara"

"Ya,tentu. Aku akan menunggu mu"

Setelah memutuskan panggilan itu, emma tersenyum hangat mendengar suara renjun yang sudah mulai tenang itu.

Dirinya segera duduk di kursi taman itu menunggu renjun yang segera datang kepada dirinya.




Setelah 10 menunggu,akhirnya renjun datang sambil membawa 2 susu pisang untuk emma dan dirinya.

"Hai!" Sapa emma hangat sambil menatap renjun yang langsung duduk disebelahnya "ini,minumlah. Maaf lama" .

Emma meneguk susu pisang itu pelan sambil mendengar renjun yang sedang berbicara "maaf, maafkan aku. Aku sedang berantem dengan ayah jadi aku masih merasa kesal".

'Ayah renjun adalah orang yang sangat keras, ayahnya berpikir kalau kematian istrinya salah renjun. Setelah beberapa bukan melahirkan renjun,istrinya jatuh sakit'.

Mengingat perkataan lia tadi saat dikantin,emma sekarang tau kenapa renjun sering mendapat memar. Ayahnya melampiaskan kemarahannya pada renjun.

"Aku banyak mendengar tentang mu dari anak anak lain. Aku tau susah untuk mengatakan itu, aku juga sama, aku merasa sangat susah untuk bercerita pada orang lain"

"Karena aku berpikir, tidak ada yang bisa membantu ku keluar dari masalah ini".

Renjun menatap emma yang hanya menaruh pandangan nya ke depan.

"Ayahmu...ayahmu melakukan apa saja padamu?" Tanya renjun serius "terkadang dia berbuat kasar padaku, tapi perkataannya lebih menyakitkan".

"Jika kau bertanya padaku itu sakit? Itu sakit. Aku lelah? Aku memang lelah. Aku sangat lelah, aku hanya ingin beristirahat ,tapi aku yakin kita semua merasa seperti itu"

Renjun menggangam tangan emma kuat "aku akan menjaga mu" emma tersenyum mendengar kata kata lembut itu .

"Aku sakit"

"Dia memperlakukan mu sangat buruk" renjun mengeras kan rahangnya pertanda kalau dirinya sedang marah.

"Bukan...bukan itu"

"Leukemia"

Emma meneteskan air matanya, dia takut, dia sangat takut untuk menghadapinya.

"Ap-apa maksud mu?"

"Kau bercanda ?"

Emma menggeleng menatap renjun yang matanya mulai berkaca kaca.

Renjun menarik emma kedalam pelukannya, emma memuaskan tangisannya sambil memeluk kekasih nya itu kuat.

"Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?"

"Maaf,aku merasa sangat takut. Aku bahkan belum memberi tahu appa dan eomma".

My Everything | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang