Step.3

56 11 8
                                        

Emma sudah menunggu Bus menuju rumahnya lebih dari 6 menit, membuat dirinya mulai mengantuk "Emma? Kau belum pulang? " Angie dari belakang mendatangi Emma "eoh Angie, belum, kau juga, tapi dimana Kirana? ".

" Aku juga tidak tau, tadi aku melihatnya berlari kesini " Tanpa sengaja mereka melihat Kirana yang berdiri tegak dengan mobil sedan hitam di hadapannya "ayo" Ajak Emma sambil berjalan menuju Kirana, mereka harus membantunya.

Satu buku terlempar ke wajah Kirana dengan keras, membuat kedua sahabatnya itu berlari menuju dirinya "eoh Kirana, kau belum pulang?, annyeonghaseyo ahjussi" Sapa Angie seperti tidak terjadi apa apa "annyeonghaseyo ahjussi".

Ayah Kirana yang melihat kehadiran 2 remaja itu, dirinya segera tersenyum tipis lalu menutup jendela mobilnya, dan melajukan mobil sedan hitam miliknya itu.

Emma segera mengenggam tangan Kirana "you okay? " Tanya Emma khawatir sambil mengelus pipi Kirana lembut "hm im okay, kenapa kalian belum pulang? " Angie menatap Kirana "jangan lemah di depan orang kejam seperti dia anna, kau harus kuat" Kirana tersenyum memegang bahu Angie "aku sudah cukup kuat".

°
°
°
°
°

Beralih ke renjun yang sedang memasuki rumahnya dengan pelan agar tidak menganggu " Kemana saja kau pulang malam begini? " Bentak Tn. Huang yang sedang membaca koran di ruang TV bersama 1 bodyguard yang berdiri di sisi nya "perpustakaan".

Ayahnya mendirikan tubuh dengan buku yang dipegangnya "gurumu menelepon kalau nilai semester mu yang lalu, kau mendapat nilai b" Renjun menelan ludahnya kasar.

Bughhhh

Tn. Huang menumbuk wajah renjun dengan sangat kuat, membuat renjun memegang rahangnya "kerja mu hanya belajar, tapi masih mendapat nilai jelek , apakah sesusah itu mendapat ranking pertama? Kau hanya perlu belajar belajar dan belajar "

Pakkk
Pakkkk
Pakk

Tn. Huang memukul keras kepala renjun sebanyak 3 kali membuat renjun hanya menerimanya dengan pasrah "kau tidak punya mulut untuk menjawab? "

Tamparan keras mengenai pipi kanan renjun,membuat renjun sedikit pusing "bersihkan rumah ini, bodoh!".

°
°
°
°
°

Emma benci aroma ini, obat obatan yang selalu membuat dirinya mengingat masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emma benci aroma ini, obat obatan yang selalu membuat dirinya mengingat masa lalu . Ia berpikir kalau saat itu adalah terakhir kalinya pergi kerumah sakit, ternyata tidak.

Rumah sakit adalah mimpi buruk bagi nya .

"Jung Emma? " Mendengar nama nya dipanggil oleh salah satu perawat yang berdiri di depan pintu bertuliskan 'Dr.haechul', Emma segera berdiri "ne" Perawat itu kelihatan bingung dari matanya "apakah anda tidak memiliki wali? " Emma menggeleng cepat.

"Nama mu Emma? Kelas? " Dokter yang sedang duduk dibadapaan Emma itu tersenyum ramah "saya kelas 12 seonsaengnim" Balas Emma dengan senyum tipis "jadi disini tertulis kalau kamu mengeluh, sering demam, kehilangan nafsu makan, nyeri sendi, mimisan, mudah memar, muntah darah, bintik merah di bawah kulit perut mu".

" Bagus karena kamu menjelaskan semuanya, apakah berat badan mu turun drastis? " Emma mengangguk benar "ne, aku turun 8 kg dalam 3 hari, aku bahkan tidak diet ataupun berolahraga " .

Dokter itu menaruh tangan telunjuknya dibawah hidup Emma "coba bernafas seperti biasa" Emma menuruti apa yang dokter itu arahkan, dokter itu menarik kembali jari nya "dimana wali mu? " Emma menatap dokter nya itu serius "saya tidak membawa wali, aku hanya tidak ingin mereka khawatir, jadi seonsaengnim apakah aku mengidap penyakit sesuatu? ".

" Nafasmu terasa sangat pendek, bisakah kamu datang untuk pemeriksaan , lusa? "

°
°
°
°
°

Emma sudah menaiki bus yang berbeda sebanyak 3 kali, dan sekarang dirinya berada di luar kota Seoul sejak 3 jam terakhir. Dirinya sudah berjalan selama 20 menit lebih untuk menuju pemakaman.

Ia harus mengunjungi saudaranya yang lama udah lebih dari 2 bulan lebih tidak dikunjunginya. Jung Jaehyun, saudara lelaki Emma yang hanya berbeda 2 tahun dari dirinya. Jaehyun meninggal 2 tahun yang lalu, karena penyakit yang diidapnya.

Tumor diotak jaehyun membuat dirinya tidak bisa bertahan di dunia ini, setelah kehilangan jaehyun, Emma menderita, dia tidak memiliki siapapun lagi bahkan ibu nya sendiri pergi ke Amerika.

Melihat foto yang terletak diatas kuburan dengan lapisan keramik itu Emma tersenyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat foto yang terletak diatas kuburan dengan lapisan keramik itu Emma tersenyum lebar. "Hai oppa, lama tidak berjumpa. Maaf aku sangat sibuk akhir akhir ini jadi aku jarang datang".

"Bagaimana keadaan oppa disana? Apakah baik baik saja?" Emma duduk di tanah yang dipenuhi rumput hijau itu "oppa aku bawa makanan kesukaan oppa, mari kita makan bersama. Aku membuat makanannya terlalu banyak, sepertinya kita tidak bisa menghabiskannya, hahahha".

Emma tertawa dengan air mata yang ditahannya , lalu dirinya mengeluarkan gimbap, ramen, jajjangmyeon , dan sup rumput laut , tidak lupa tteokbokki.

"Aku sangat iri kepada oppa, oppa berbahagia sendiri diatas sana".

" Emma, kau datang lebih awal" Mendengar itu Emma mengalihkan pandangannya ke belakang dan mendapati Kirana dan Angie yang membawa bunga bucket berwarna putih.

"Darimana kalian tau aku ada disini?" Tanya Emma sambil menatap kedua sahabatnya itu harus "ini tanggal 13, kami selalu ingat. Biasanya kau mengajak kami tapi kali ini tidak" Ucap Kirana kecewa menatap Emma "aku kira kalian sibuk, maaf" Angie memegang pundak Emma "aku selalu meluangkan waktu untuk keluarga".

"Makasih, hm... Ayo kita makan bersama, dengan jaehyun oppa" Kirana dan Angie tersenyum lebar "of course, oppa makan yang puas ya".

Tanpa disadari ada seseorang yang tersenyum kepada mereka, walaupun tidak terlihat.

My Everything | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang