Pukul 11 malam tepat Emma dan angie sampai di apartemen tempat biasa mereka bertemu satu sama lain. Mereka bertiga,angie,kirana dan Emma membeli salah satu apartement dengan cara saling bekerja sama dalam menghasilkan uang.
Alasan mereka membeli apartemen ini adalah...bisa dibilang untuk tempat persembunyian mereka.
Angie membantu Emma berjalan menuju Kamar mandi ,karena Luka di lututnya itu Emma sedikit perih untuk berjalan "sedikit lagi..." Gumam angie sambil membuka pintu Kamar Mandi itu cukup kuat "pelan Emma" Emma memegang sisi wastafel itu agar dirinya tidak jatuh.
"Mandi lah terlebih dahulu, aku akan menyiapkan obat dan makan malam mu,okay? Bisa sendiri?" Tanya angie yang tatapan nya masih kearah keran air bathtub itu "hm...b-bisa" Jawab Emma dengan isakan karena dirinya sedari tadi tidak bisa berhenti menangis.
"Stop crying,okay? Aku akan bermalam bersama mu disini, kirana tidak bisa datang." Angie melepaskan ikat rambut Emma pelan membuat rambut sahabat nya itu terherai "aku akan keluar ,tidak usah terburu buru" .
Setelah angie keluar Emma segera melepaskan pakaiannya .
Satu sisi angie yang sedang berada di dapur itu mulai cemas melihat keadaan emma , apa yang akan terjadi setelah kejadian ini? .
Apa dia harus menelepon taeyong? Ia bahkan menjadi lebih gugup mengingat taeyong "akh...sepertinya harus" gumam angie sambil meletakkan pisau yang digunakannya untuk memasak sop Emma .
"Oppa"
"Kau sudah mendengar nya?"
"Kami sedang di apartemen"
"Dia sedikit terluka, Hiks..."
"Apa yang harus kulakukan? Hiks... Hati ku sakit melihat nya".
"Baiklah".
Angie mengeluarkan air matanya yang mengalir dengan deras itu. Walaupun orang tua mereka Bertiga tidak dekat sama sekali, tapi mereka bertiga sangat dekat bagaikan saudara , mereka saling mengerti dengan keadaan satu sama lain dan juga saling membantu.
Setelah selesai memasak makan malam emma, angie beralih menatap Emma yang baru saja keluar dari Kamar mandi setelah 30 menit. Angie berjalan kearah sahabat nya "aku akan mengobati mu?".
Angie segera membersihkan luka di tangan dan lutut Emma menggunakan alkohol,lalu mengoleskan salep. "Aku minta maaf" Emma menatap angie tanpa ekspresi sedikit pun "jangan meminta maaf,jika itu memang bukan salah mu angie, aku tidak apa apa. Seperti yang kau bilang,jaehyun oppa akan selalu ada di hati ku....".
"Selesai,ini makan" ucap angie sambil menaruh nampan berisi semangkuk sop panas itu "makasi,makanan mu selalu enak" kekeh Emma agar angie tidak khawatir lagi pada dirinya .
"Hm..besok adalah acara ulang tahun sekolah kita,aku sudah memesan baju melalui aplikasi,aku mendapat gaji lebih cepat minggu ini."
"Apa aku harus datang?" Tanya Emma yang terlihat tidak bersemangat "harus Emma,bagaimana dengan renjun? Kau membiarkan dia pergi sendiri" Emma mengernyitkan dahinya "dari mana kau tau tentang kami?" Maksud Emma adalah dirinya dan renjun .
"Taeyong oppa,kami bertemu semalam. Dan kirana juga sudah tau. Renjun,pria yang baik cocok untuk mu" angie menatap senang menatap Emma yang makan dengan lahap itu "selera ku bagus" mereka berdua terkekeh kuat.
"Omong omong...akhir akhir ini dirimu terllihat sangat kurus,apa kau sakit? atau sedang diet?" Pertanyaan angie membuat Emma terkejut, tidak mungkin ia harus memberi tahu angie tentang penyakit itu ,ini bukan saat nya.
"Akhir akhir ini,selera makan ku berkurang,jadi aku makan sedikit".
°
°
°
°
Kirana menatap langit langit Kamar nya ,setelah mendengar kabar dari angie itu dirinya tidak bisa tidur dengan tenang,entahlah ia merasa khawatir dengan keadaan Emma, yang ia tau hanya lah kalau jaehyun adalah orang terpenting Emma .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything | Huang Renjun
Fanfiction'Aku akan beristirahat untuk selamanya' 'Aku akan mencintaimu selamanya'