Sudah 10 menit lebih ketiga gadis itu menunggu kehadiran 2 pangeran yang diharapkan untuk bertampil rapi dan juga tampan.
"Jangan katakan Apapun tentang semalam pada renjun ,please?" Angie dan kirana menatap emma bersamaan "but why? Dia kekasih mu bukankah dia harus tau semua tentang dirimu?" Kirana memegang pundak emma "I know, tapi tidak sekarang".
"Hey,kalian tidak masuk?" Tanya yuna yang merupakan Ketua kelas Dari kelas Milik emma "oh hi yuna, kami menunggu renjun dan jaemin,kami akan masuk sebentar lagi" jawab emma ramah sambil tersenyum lebar "Baiklah kalau begitu,aku masuk duluan,bye".
Kedua pria yang sedari tadi di tunggu itu akhirnya datang bersamaan "astaga renjun sangat tampan" puji angie menutup mulut nya terkejut "mereka berdua seperti saudara bukan? Sedikit mirip" lanjut kirana menatap kedua sahabat nya.
Sedangkan emma hanya tersenyum menatap renjun selagi berjalan kearahnya.
"Maaf kami lama,macet " ucap Jaemin sambil merangkul kirana dekat kepada dirinya membuat angie terkekeh pelan "gwenchana" angie hanya bisa menerima nasib nya ,dimana ia datang dengan seorang diri Tanpa ada pasangan."Sebaiknya kita masuk" ajak kirana yang mendapat anggukan dari semua nya "boleh aku berbicara dengan emma berdua?" Tanya renjun menatap keempat orang itu "tentu, kami akan menunggu kalian di dalam".
Setelah melihat yang lainnya pergi dan meninggalkan mereka berdua, emma menatap renjun heran "kenapa? Kau sakit?" Tanya emma khawatir sambil beralih memegang dahi renjun yang terasa normal itu "tidak,aku tidak sakit" renjun mengambil ahli tangan emma.
"Kenapa kau tidak membalas pesan ku semalam?" Tanya renjun masih memegang tangan emma "semalam ada masalah ,maaf aku tidak memberi tahu mu. Janji aku akan menceritakan nya pada mu nanti.".
Renjun menatap emma Tanpa ekspresi membuat sang kekasih gugup "hm..hmm...kangen?" Lanjut emma agar tidak kelihatan gugup "iya" mendengar itu pipi emma berubah menjadi semerah apel.
Emma menatap renjun yang lebih tinggi dari dirinya itu "Jadi..aku harus apa?" Tanya emma sambil mengalungkan kedua tangannya di leher jenjang Milik renjun , renjun sedikit terkejut tapi ia senang bisa sedekat ini pada emma.
Renjun mendekatkan wajah nya, sampai sampai hidung mereka berdua saling menyentuh. Jantung emma berdebar lebih cepat membuat dirinya gugup setengah mati , wajah mereka sangat dekat .
"Aku ingin melakukannya tapi tidak Sekarang " renjun mencium dahi emma menahan keinginannya untuk menyentuh bibir kekasihnya itu "dasar!".
-°∆°-
1 minggu berlalu setelah pesta prom ulang tahun sekolah mereka.Hari itu adalah hari yang terbaik bagi kirana ,dirinya berdansa dengan sang pujaan hati. Dan ia bisa melihat ketulusan Jaemin dalam mencintai nya, ia tidak pernah merasakan cinta seperti ini.
Tapi terkadang dirinya tidak bisa menikmati dengan tenang, ia harus berjaga jaga agar hubungan mereka tidak diketahui oleh ayahnya.
Sekarang tepat pukul 7 malam, dimana kirana seharusnya belajar tapi dirinya memilih untuk menghirup udara Segar di balkon.
Brakk!....
Mendengar pintu kamarnya terbuka dengan kasar, kirana segera berjalan masuk dari balkonnya, "appa wa-..."
Plak...
Satu tamparan mendarat di pipi Kiri kirana, tamparan itu sangat kuat sehingga membuat pipi kirana merah seketika.
"Ini apa!?"
Bentak ayahnya sambil mencampakkan beberapa lembar foto ke arah kirana, karena penasaran kirana berjongkok lalu memungut lemparan foto itu.
Deg~
Itu adalah foto Jaemin dan dirinya saat sedang berkencan, pulang bersama dan banyak lagi.
Keringat dingin kirana bercucuran membasahi tubuhnya, Ia takut sekali sekarang, rasanya ia ingin meminta Bantuan,dirinya tidak mau masuk ke ruangan gelap itu lagi.
Membuat dirinya sesak.
Ayahnya ikut berjongkok, lalu menjambak rambut kirana "Siapa yang mengajari mu menjadi begini? Menjadi Jalang adalah masa depan mu hah!?"
"Anak Tn.Jeon, menempati urutan pertama dalam kuis kemarin, karena dia belajar keras. Sedangkan kau,apa yang kau kerjakan? Berpacaran? Itu saja yang ada di otak mu?"
"Tidak bisakah kau menjadi seperti anak Tn.jeon, hah!? Kau sangat lemah, berpacaran, tidak akan membuat mengerti apa itu cinta".
"Kau tidak punya mulut, KIRANA!?"
Jadi,cinta itu apa?
Kekerasan kah?
Seharusnya sebelum kirana merasakan jatuh cinta kepada lelaki lain, dirinya harus merasakan cinta dari ayahnya.
"Tidak ada salahnya...Hiks..untuk jatuh cinta appa!, aku ingin belajar bagaimana rasanya merasakan kasih sayang, bukan belajar kekerasan dari dirimu".
Ayahnya mengeraskan rahang nya membuat kirana ketakutan dengan tatapan iblis itu "aku bukan memberi mu kekerasan, aku memberi mu pelajaran , agar kau bisa mendapat peringkat satu, dan tidak mempermalukan ku ".
"Sini!"
Ayahnya menarik kirana kasar menuju kedalam ruangan gelap yang di maksud kirana.
"Appa! Andwe! Kumohon... Maafkan aku, Hiks...Hiks...maaf appa".
Disini kirana berpikir kalau ia harus menerima kenyataan dalam kedaan apapun. Dan dirinya harus menerima kalau hidupnya seperti Roda.
Dalam hidup nya,ia hanya Ingin merasakan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything | Huang Renjun
Fanfiction'Aku akan beristirahat untuk selamanya' 'Aku akan mencintaimu selamanya'