Part.11

31 5 5
                                        

Renjun yang sedang bersiap siap untuk pergi kesekolah, menatap ponselnya terlebih dahulu .

Tok
Tok
Tok

Pintu kamarnya terbuka pelan menampakkan sok-sok pria dengan baju lengan panjang berwarna putih "renjun?" , renjun segera membalikkan tubuhnya saat mendengar panggilan lembut itu.

"Ayo turun, kita sarapan terlebih dahulu sebelum kamu pergi kesekolah"

Renjun mengernyit kan dahi nya bingung, kenapa ayahnya berubah? Kenapa suasana nya tidak seperti yang lalu?

"N-nde appa" renjun segera menutup tas sekolahnya dan mengikat ayahnya jalan menuruni tangga yang tidak terlalu banyak .

Sesampainya di meja makan ,mereka langsung menyantap sarapan yang sudah disediakan oleh asisten rumah tangga mereka.

Sedari tadi tidak ada percakapan diantara renjun dan ayahnya mereka hanya menikmati sarapan nya dalam hening. Tapi karena penasaran Akibat sifat ayahnya yang berbeda ,renjun memberanikan diri untuk membuka suara.

"Ada apa dengan appa?" Tn.huang menatap putranya sambil meletakkan sendok Makannya "hm? Maksud kamu apa?" Renjun beralih menatap ayahnya "sifat appa berbeda dari sebelum nya".

"Hanya saja, kemarin appa bermimpi karena itu appa sadar kalau selama ini appa menyakiti dirimu"

Entah kenapa renjun kurang suka dengan jawaban ayahnya itu.

"Jadi appa sadar melalui mimpi? Bukan dari kenyataan?"

Ayah renjun terdiam sejenak putranya yang kelihatam sedikit kesal.

Akhirnya renjun segera bangkit lalu beranjak meninggalkan ayahnya yang terdiam di dusuknya.

°
°
°

Suasana di lorong sekolah tidak terlalu ramai membuat angie dan emma tidak terlalu terganggu saat berbuicara di dekat loker mereka.

"Kenapa kirana lama sekali datang ya?" Angie melihat sekikiling dan belum juga melihat kirana dimana pun "mungkin dia terlambat bangun karena kelelahan" emma hanya menjawab dengan pikiran positif nya tapi disatu sisi ia juga khawatir.

Mata emma menangkap renjun yang baru saja datang ,membuat nya dirinya tersenyum lebar. Tapi renjun hanya melewati emma dan berjalan lurus  dengan tatapan yang kosong.

Senyum emma luntur dirinya ingin memanggil kekasihnya itu tapi ia merasa tidak enak karena mungkin renjun sedang tidak dalam keadaan yang bagus.

Tapi bukan kah sebagai kekasih emma juga harus tau?

"Kirana!" Mendengar teriakan angie emma langsung menatap kearah kirana yang tidak jauu dari mereka.

Angie dan emma segera mendatangi kirana yang berjalan sambil membaca bulu itu "kenap-..." Omongan angie terpotong saat kirana mulai membulat suara "bukankah kita harus masuk kelas? Kita tidak boleh telat hari ini ada kuis matematika".

Kedua sahabat nya itu terdiam menatap kirana bingung.

Sebelum melangkah pergi kirana berkata lagi "jika kalian akan mengajak ku pergi setelah pulang sekolah,aku menolak ,itu hanya akan membuat nilai ku jelek".

"Aku ingin mempunyai masa depan"

Kirana beranjak pergi membuat emma dan angie bingung terdiam di tempat nya, Jaemin datang dari arah belakang mereka lalu berkata.

"Ada apa dengan kirana? Dia juga berkata begitu dengan ku" angie menatap Jaemin "Aku juga tidak tau, aku akan menyusulnya,sampai jumpa nanti" angie berlari menyusul kirana yang sudah jauh dari mereka.

Emma menatap Jaemin yang terlihat khawatir itu ,lalu menepuk pelan pundak Jaemin yang lebih tinggi dari dirinya "jangan khawatir" emma tersenyum hangat lalu beranjak pergi menuju kelas nya.



Emma menatap renjun yang hanya menatap bukunya kosong , emma berjalan lalu duduk dikursinya yang berada disebelah renjun.

"Hai,kamu kenapa?" Tanya emma lembut sambil menatap mata renjun dalam , tetapi renjun malah menatap emma dingin.

Membuat emma sedikit takut untuk bertanya lagi "aku baik baik saja,kenapa?" Emma kekasih nya Jadi dia harus tau apa ada masalah atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuat emma sedikit takut untuk bertanya lagi "aku baik baik saja,kenapa?" Emma kekasih nya Jadi dia harus tau apa ada masalah atau tidak.

"Kamu marah? Kamu melewati ku begitu saja di lorong tadi" renjun hanya menatap buku nya Tanpa beralih menatap emma "maaf,aku tidak lihat kamu tadi".

"Ada apa denganmu?" Emma sedikit kesal akibat renjun yang menjawab tanpa ekspresi dan tanpa melihat dirinya sedikitpun .

Nada bicara emma sedikit tinggi membuat renjun semakin kesal dengan keadaan ini "sudah kubilang aku tidak apa apa, kau tidak mengerti?" Bentak renjun.

Emma sedikit terkejut dengan itu sama seperti dengan teman sekelasnya yang langsung menatap mereka berdua bingung.

Melihat guru matematika mereka sudah masuk kedalam kelas,emma langsung memperbaiki duduknya dan menatap ke depan dengan keadaan yang masih bingung,marah,takut.

Sedangkan renjun hanya bisa melihat kebawah.

°
Setelah pelajaran matematika selesai jam istirahat dimulai,semua siswa dalam kelas segera keluar dan sebagiannya masih didalam kelas.

Emma dan renjun tidak ada berbicara sedikitpun setelah pertengkaran tadi , emma langsung berdiri mendatangi meja salah satu teman sekelasnya.

Chaewon dan yujin yang didatangi oleh emma itu langsung mengalihkan pandangannya "eoh..emma wae?" Tanya yujin dengan senyum manisnya "apa kalian tau dimana lia dan eunbi?".

Mengingat kalau yang membicarakan tentang renjun kemarin adalah mereka berdua.

Salah satu caranya adalah mencari tau ,apa masalah yang sering menimpa renjun.

"Mereka ada di kantin" sambung chaewon menatap emma yang sedang tersenyum "apa kalian baik baik saja?" Tanya yujin sambil melihat kearah renjun sekilas "ya,kami baik baik saja" .

°
°
°

Angie berlari menuju kirana yang berjalan sangat cepat menuju gerbang  sekolah.

"Kirana tunggu!" Teriak angie sambil menarik lengan kirana untuk berhenti "apa lagi?" Kirana menatap sahabat nya itu dingin "ada apa dengan mu? ".

Mereka saling menatap, angie tau kirana sedang dalam masalah dan kirana tau kalau angie benar benar mengkhawatirkan dirinya.

'Kau harus mendapati tempat pertama, pertama kirana! . Aku memberimu pelajaran agar kau tau appa menyanyagi mu, oleh karena itu kau harus mendapat tempat pertama'.

Mengingat perkataan ayahnya ,kirana melepaskan genggaman kirana dari lengan nya.

"Ayahmu melakukannya lagi bukan? Karena itu menjadi seperti ini"

"Eoh...benar, Dia memukul ku karena dia sayang pada ku ,Dia ingin aku punya masa depan Nanti nya"

"Kalau...kalau dia benar benar menyayangi putrinya, dia tidak akan pernah membiarkan seseorang menyakiti mu termasuk dirinya sendiri".

Kirana diam menahan tangisnya.

"Kau tidak tau apa apa angie".











My Everything | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang