Happy sunday everyone, kali ini author kembali dengan part yang baru. So jangan lupa untuk vote, comment, dan share teman-teman. Happy reading :)
-Kita semua sempurna dimata orang yang tepat-
"AAAAA" *Teriak arin
"Kenapa sih gue? Nangis mulu kerjanya "*ucap arin
"Gue takut"
"Gue takut" *ucap arin sambil berlutut di pinggir jalan
"Gue capek dengan pikiran gue"
"Gue capek ingat masa lalu gue"
"Gue takut"
"Takut"
"Tuhan, kenapa begini? Kenapa nggak ada yang bela gue? Nggak ada yang sayang? Gue nggak cantik? Apa gue harus secantik cewek tadi biar di kata nggak salah? Apa gue harus secantik itu biar gue nggak ditinggalin?" arin menangis
"Aaaa dunia nggak adil" *teriak arin
"Dunia emang nggak adil" *ucap cowok dibelakang arin
Sontak arin berbalik dan betapa terkejutnya melihat farhan ada dibelakangnya. Secepat kilat Arin menghapus air matanya dibalik kacamatanya. Ia paling benci dilihat sedih oleh orang lain. Prinsipnya kesedihankan Cuma milikku sendiri
"Ayo berdiri" *farhan sambil mengulurkan tangannya
"Gue bisa sendiri" *arin berdiri dan lansung melanjutkan jalannya
Farhan terus mengejar arin sambil memanggilnya
FARHAN POV
"Rin"
"Arin"
Capek dengan arin, Farhan langsung menarik tangan arin membuat arin langsung berbalik ke arah farhan
"Lo kenapa sih?!" *ucap farhan dengan emosinya
"Kalau lo gini terus, lama-lama lo jadi gila, lo kenapa? Siapa yang buat lo sedih? Cowok yang tadi? Si Bima? Dia? Atau perlu gue samperin kasih dia peringatan jangan gangguin lo?"
Bertubi-tubi pertanyaan farhan ke arin, farhan jadi emosi sendiri melihat arin dalam keadaan seperti ini, sedih dan diam. Satu sisi ingin membantu tetapi yang ingin dibantu hanya diam.
Mendengar pertanyaan dari farhan, arin tak sanggup membuka suara. Dari tadi dia hanya sekuat tenaga menahan air matanya untuk jatuh. Tak ingin seseorang melihatnya sedih untuk kesekian kalinya
"Lo apansih rih! Gue tuh muak sama lo, gue capek hadapin lo. Gue Cuma mau bantu rin itu aja, gue capek bertahan dekat lo kalau lo kayak gini" *ucap farhan melemah
Pertahanan arin hancur, air matanya langsung jatuh secara deras
Ya, arin menangis. Terlalu sedih melihat mantan pacarnya dulu yang sudah mengukir kenangan pedih datang kembali dengan muka tak ada dosa sambil membawa selingkuhannya.
ARIN POV
Dunia memang tak adil, giliran kemarin saat aku dengan penuh rasa sayang kepada seseorang tetapi dibalas dengan rasa pedih dengan alasan gue dapat yang jauh lebih cantik dari lo.
Sekarang saat ingin membuka lembaran baru semua hancur, orang itu malah sudah ingin pergi dan sudah terlanjur muak denganku
Arin menangis sejadih-jadihnya, mengeluarkan suara pun sulit tapi ia berusaha sambil menangis arin berkata
"Gue nggak sanggup juga, lo bisa pergi tinggalin gue juga. Gue udah terbiasa ditinggalin" *ucap arin sambil menangis dengan menutup wajanya
Melihat hal tersebut, hati Farhan terasa teriris, ia tak mengira bisa melihat orang yang ia sayangi bisa seperti ini
Tangan farhan lansung bergerak membawa arin dalam pelukannya
"Maaf rin" *ucap farhan
"Aaa lepasin! Gue kira lo muak sama gue, lepasin "*ucap arin memberontak dalam pelukannya arin
"Maaf rin" *farhan sambil memeluk erat arin walaupun arin terus memberontak
"Maaf rin, udah bentak lo tadi, udah gagal jagain lo dulu, maaf karena tadi nggak datang pas lo dimarahin sama cewek bima" *ucap farhan dengan lembutnya sambil mengusap kepala arin
Mendapat perlakuan tersebut, arin tak lagi memberontak tapi tangisannya lebih deras lagi
"Kenapa han? Gini amat hidup gue!"
"Gue capek diginiin terus, gue capek ditinggalin han tapi kalau lo mau pergi juga, silahkan han! gue nggak tahan bahkan gue aja klau bisa ninggalin diri gue sendiri gue mau" *ucap arin dengan tangisannya dan berusaha lepas dari pelukan farhan
Farhan masih tetap memeluk arin dengan kuat, berusaha menenangkan arin dengan hal tersebut entah hal itu berhasil atau tidak
"Nggak akan gue tinggalin lo rin" *ucap farhan
"Kenapa semua orang muak sama gue? Apa gue salah han? gue capek banget hidup dalam kondisi seperti ini, gue muak juga sama diri gue sendiri, gue nggak cantik han jadi ditinggalin, gue nggak se perfect mereka han, gue Cuma wanita jutek dengan kacamata sebagai pelidung gue. Gue capek banget" *ucap arin dengan lemah dengan tangisan yang mereda
"Lo perfect rin" *ucap farhan melepas pelukannya dengan arin
"Lo cantik, lo pintar, lo baik, intinya lo perfect di mata gue" *ucap farhan sambil menatap mata arin dengan lekat
"Bima salah udah ninggalin lo, dan gue berterima kasih banyak karna udah beri gue kesempatan sekali lagi untuk bisa lebih dekat dengan lo" *ucap farhan sambil tersenyum
"Jadi jangan sedih lagi, lo perfect lebih dari yang sekedar lo pikir Arinulfa."
"Tapi, gue ditinggalin han. Ditinggalin han gue nggak tau salah gue apa! Kalau gue sempurna nggak bakalan ditinggalin han" *ucap arin sambil menunduk
"Semua orang akan sempurna dimata orang yang tepat, kemarin lo bersama orang yang nggak tepat rin." *ucap farhan dengan lembutnya
Semua orang memiliki versi menyukai yang berbeda-beda. Bukan tugas kita untuk menyanggupi versi semua orang karena itu akan membuat kita sakit. Tugas kita hanya satu berikan yang terbaik menurut versi kita sendiri yang buat kita bahagia. Urusan belakang mereka suka atau tidak tapi intinya kita bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking or Good Attitude
SaggisticaArin : Apa semua laki-laki memandang wajah terlebih dahulu untuk mulai mengakrabkan diri kepada seorang wanita? Atau kalimat dari goodlooking lebih utama dari pengetahuan atau attitude benar adanya? Farhan :Jangan menyamakan semua laki-laki itu sama...