[✔] Noona, Please Touch Me

BAB 12 - Cozy [🔞]

I can't stop thinkin' about you
5 stars every time that you come thru Oh my god,
I must be crazy Oh my god, can't get enough baby I can't stop thinkin' about you

🆘
‼

Noona, Please Touch Me

"Tidak lapar?" Eunwoo mengernyit mendengar ucapan Jiyeon, Jiyeon bertanya padanya? Seperti mimpi, atau pendengaranya keliru? "Kenapa diam? Ingin aku antar pulang? Kau bisa menyetir mobil? Mobilku semalam tertinggal disini."

Eunwoo mengangguk ia tau menyetir mobil, Pria itu menatap Jiyeon selama beberapa detik dan kemudian berdiri mengambil tangan Jiyeon, "Ayo Noona, kau ingin memasak untukku? Dirumahku".

Jiyeon mengangguk singkat dengan mengambil tas berada di meja kerjanya, Jiyeon tersenyum tipis kemudian menatap Eunwoo geli, "Jangan berlebihan Eunwoo, aku bisa berjalan tanpa kau tuntun, tanganku yang luka bukan kakiku." Jiyeon menggoda Eunwoo dengan tatapan tajam.

"Ya, aku tau, aku hanya ingin menggandeng tanganmu, Noona," bisik Eunwoo mencium sudut bibir Jiyeon singkat kemudian berlalu dari hadapan Jiyeon dengan Jiyeon yang mengekorinya.

Jiyeon menatap punggung tegap Eunwoo yang berada di depannya, Eunwoo sialan, bahkan kini beberapa pegawainya mulai menatapnya dengan penasaran, dan beberapa gadis muda menatap Eunwoo dengan pancaran minat.

"Noona, sepertinya ada sesuatu yang aneh." Eunwoo tiba-tiba menghentikan langkahnya untuk berhadapan dengan Jiyeon, Jiyeon balik menatapnya dengan mata memicing.

"Kita terlalu jauh, kenapa kau berjalan di belakangku?" Tanpa pikir panjang dan menghiraukan tatapan terkejut dari beberapa pegawai disana. Pria itu menarik tangan Jiyeon dan melingkarkan tangan nya seintim mungkin.

"Dasar bodoh!" Jiyeon memaksa melepaskan rangkulan tangan Eunwoo yang melingkar di pinggangnya. Mengabaikan senyuman miring Eunwoo yang tercetak, Jiyeon terlihat salah tingkah dan tentunya malu.

...

Jiyeon memainkan satu tangannya ragu untuk memotong sayur kol, ia berdecak marah Pria itu sangat memaksa, ia memandang Eunwoo yang tengah menikmati green tea hangat buatannya, saat mata dari Pria itu melirik padanya dengan cepat Jiyeon membuang pandangan.

"Noona."

"Cukup diam ini akan lama, tidak bisakah kau memesan makanan saja Eunwoo, menyusahkan sekali, dimana Ibumu?" Jiyeon berujar dengan urat leher yang tercentang jelas, semakin emosi kala tawa dari Eunwoo mengudara menusuk gendang telinganya.

"Ingin aku bantu?" Tawar Eunwoo meletakkan gelas green tea untuk menghampiri Jiyeon.

"Aku pembantumu?" Jiyeon berujar pelan tak berani menatap ke arah Eunwoo yang kini sudah berada di sampingnya.