4. Maaf

407 67 8
                                    

"it's a wraaaaap guys! Daah libur libuuurr. Yah walopun seminggu disyukuri ya. ini kelar dulu, kalian istirahat dulu, recovery dulu. Tugas kelarin dulu. Nanti kita ketemu lagi, kita matengin lagu  buat next comeback." Ujar Bang Hendery di dalam mobil, tangannya sibuk mengecek jadwal yang berada di ipadnya sekarang.

Walaupun udah hampir pagi—karena mereka selesai pukul 01.00 dini hari, dan biasalah masih ngobrol dulu beresin alat dulu, akhirnya pulang menuju studio baru sekarang ketika waktu menunjukkan pukul 03.34. Anggota band Empat Kosong Lima semua sudah tepar di bangku masing – masing. Haikal yang sudah menaruh bantal lehernya, menyenderkan kepalanya ke sandaran, begitu juga Jeno, Jaemin, Rendy, dan Cello semua memeluk tas masing – masing sambil menyenderkan kepalanya.

Bang Dery menoleh ke belakang, Pak Edo melihat dari kaca spion depan, "sudah pada tidur kayanya mas" ujarnya sambil tersenyum.

Pak Edo adalah supir sekaligus helper untuk Empat Kosong Lima. Diumurnya yang sudah tua, dirinya mendapat kesempatan lagi untuk bekerja setelah di PHK dari kantor lamanya karena perusahaan tempatnya bekerja sudah pailit. Hehe cerita lengkapnya keluarga Empat Kosong Lima, menyusul yaa.

"kita ke kontrakan dulu aja pak. Nanti saya aja yang turunin alat ke studio. Udah capek banget mereka, besok juga masih kuliah." Ujar Bang Dery pada Pak Edo. "Iya mas. Nanti sama saya aja nurunin alatnya."

Para anggota Empat Kosong Lima sekarang sudah sampai kontrakan, setelah memutuskan membuat band, mereka juga memutuskan untuk tinggal bersama, untuk keperluan pembuatan lagu juga kayanya, biar lebih mudah.

Mata yang sayu, badan yang benar – benar lelah, mereka memasuki kamar masing – masing. Tak lupa berterima kasih pada Bang Dery dan Pak Edo sebelumnya.

"tiati bang, pak."

"yoo. Selamat istirahat bujangs!" ujar Bang Dery sebelum menutup kaca mobilnya dan mulai meninggalkan kontrakan.

***

Dibandingkan beberapa hari lalu, sepertinya tidur mereka kali ini bisa disebut tidur paling efektif, walaupun hanya 5 jam sebelum kelas dimulai, tapi pagi ini mereka bangun dengan perasaan tenang tidak ada perasaan terburu buru dikejar waktu. Kalau bukan karena kelas hari ini yang Alhamdulillah hanya 1 matkul, mungkin mereka bisa tergeletak sampai waktu berubah gelap lagi.

"Pak Bun aja hari ini ya?"

"iya. Jangan bolos lagi lo, udah abis jatahnya. Ntar gabisa ikut UAS tau rasa"

"engga lahh, abis Pak Bun kan mau ngapel"

"bales dulu tuh chatnya" kulit jeruk yang sudah dikumpulkan dilemparkannya begitu saja ke Rendy. Tidak habis pikir, mereka sama sama lelah tapi mulut Rendy memang tidak ada ampun kalau masalah perdebatan. "jomblo diem aja!" Haikal berseru sebelum Rendy masuk kamar mandi, "nyenyenyenye."

Anggota Empat Kosong Lima semua tau, beberapa hari ini memang hubungan Haikal dan Dival merenggang. Yang biasanya Haikal tertawa ketika telepon dengan Dival, atau Haikal yang tersenyum melihat notifikasi dari Dival. Berbeda dengan belakangan ini, Haikal yang penuh suntuk, raut wajahnya hanya berbeda ketika manggung. Begitu offstage, Haikal kembali menjadi pribadi yang diam. Faktor kelelahan dari semua anggota juga tidak memungkinkan untuk menanyakan perihal hubungan mereka.

Haikal : Divaal [10.28]

                Haii! Aku udah kelar nih. Hari ini kuliah jam berapaa? [10.28]

                Dival main yuuk! Kemana aja bebass kita jajann sampe kenyang! [10.30]

                Dival selesai kelas dijemput aa yaah [11.27]

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang