Hayy, author kembali lagi.
Typo bertebaran!HAPPY READING!!
Hujan mengingatkanku akan dia, tapi bukan berarti aku ingin kembali kepadanya.
Hai hujan kamu tau
Hadirmu membawa sejuta rasa kenangan
Pergimu membuatku sadar kesedihan akan berlangsung sementara
Airmu yang berjatuhan mengajarkan ku untuk tetap bangkit walau jatuh berkali kali
Embun yang kau bawa, seperti tidak terlihat tapi nyatanya dia akan selalu ada saat kau datang dan terjatuh
Disini aku mulai mengenalmu, dan belajar apa saja tentangmu
Pernah ku pikirkan
Aku ingin berkata "lelah", tapi aku sadar kadang lelahku sungguh menyakitkan
Ingin ku akhir i semuanya
Tapi aku sadar semua membutuhkan ku, tapi jarang aku membutuhkannya
Hujan temanku, embun sahabatku, awan gelap kawanku
Kalian yang mengajarkanku
"Lelah itu mengistirahatkan bukan memberhentikan!"
- Aviola Mieta Putri Venus.------------------
Setelah pembagian jadwal pelajaran, penentuan ketua dan wakil kelas, serta beberapa hal lagi yang disampaikan wali kelas Viola. Bel pulang sudah berbunyi artinya kegiatan disekolah sudah selesai kecuali para guru dan osis, yang masih sibuk menjalankan rapat masing masing.
"Kuy pulang yok!" Ajak Keyla.
"Hooh, ayok pulang udah mendung njirr, ayo bang pulang. Eh tapi Vi lo pulang sama siapa? Belum dijemput ya lu keliatannya?" Dita ragu untuk meninggalkan Viola karena melihat supir Viola yang belum datang.
"Iya Vi lu pulang nya gimana?" Tanya Dito.
Keyla canggung sekali ingin bertanya karena mengingat kejadian dikantin tadi.
"Gak papa kalian duluan aja, gw naik ojol nanti gampang, Pak ucup sama Bi Inah pulang kampung tadi. Keyla udah dijemput ayahnya tuh keliatannya ada acara, dan lo Ta, To kalian bawa motor kan? Geh cepet pulang sana nanti kehujanan." Ujar Viola, mereka sekarang berada di parkiran sekolah dekat dengan gerbang sekolah, jadi bisa melihat suasana sekitar.
"Tapi lo gimana Vi?" Tanya Keyla ragu.
"Udah pulang aja cepet, itu Ayah lo udah manggil manggil lo tuh." Ucap Viola meyakinkan
"Yaudah gw pulang duluan ya." Ucap Keyla lesu, lalu beranjak pergi menuju ayahnya.
"Gue tunggu lo aja deh Vi." Ucap Dita.
"Iya, gue tunggu lo aja." Ucap Dito.
"Nggak usah, sana lu pulang sana. Ini mau hujan kalian berdua kan nggak pernah bawa mantel, pulang sana gue gpp." Ujar Viola meyakinkan.
"Yaudah duluan kalau gitu gue sama Dita, hati hati lu pulangnya nanti." Ujar Dito, sambil pamit pulang dan menggandeng tangan adeknya itu.
"Gue males pulang anjir, bangs*t kenapa dia pulang setelah sekalian lama." batin Viola
Ya memang kondisi viola sekarang kacau bi Inah dan pak ucup yg pulang kampung, capek karena aktivitas tadi, kejadian dikantin, hujan yg mengingatkannya akan suatu kenangan, ditambah seseorang yg slalu dia anggap pahlawan dulunya kembali pulang. Iya papa nya.
------------------
"Woy ngab lu pulang sekarang, bawa mobil kan lo?" Tanya Ryan.
"Hooh, kenapa mau nebeng? Mau hujan juga, tadi pagi gue jadi jaga jaga akhirnya bawa mobil." Jawab Alvin.
"Kagak sih yang lain bawa motor, gue juga, gue taroh di warbin sih. Niatnya tadi mau nongki dulu, eh mau hujan yaudah gak jadi." Jelas Alex yang duduk disebelah Kelvin yang sedang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN KELABU || [on going]
Teen FictionWARNINGG! [INI CERITA BELUM DIREVISI JADI BANYAK TYPO!] Follow dulu ya kalo bisa sebelum baca xixixi :) "gue gk bisa hiks lagi nahan hiks perasaan ini, hiks gue ngga b-bisa. Hiks dia terlalu b-berarti buat gue kak hiks"- V Hujan lah penuntun sekalig...