"jadi, Bayu yang lo maksud itu, kakak Lo?"
Dinda mengangguk mendengar pertanyaan yang di lontarkan Bayu. Belakangan ini Dinda sangat merindukan Saudara kandungnya-Bayu yang sudah meninggal dunia sejak lima tahun yang lalu. Entah bagaimana nama mereka bisa sama, hingga Bayu salah sangka seperti ini.
"Sabar yaa Din, kan ada Gue." ujar Bayu dengan senyum lebar. Sesekali perhatiannya mengarah ke jalan, karena Bayu sedang menyetir.
'Jujur Gue ngerasa nggak enak karena dia cerita gini, dan Gue ngerasa canggung. Gue jadi bingung harus gimana' batin Bayu.
"Ngomong-ngomong, lo sekarang nggak pake bahasa jawa lagi?" tanya dinda.
"Ehhh, enggak. Gue cuma kebiasaan aja pake bahasa Jawa, soalnya Gue dulu dari jogja kebiasaan gitu." Ih apaan sih Gue gak jelas banget.
Bayu menghentikan mobilnya di depan supermarket. "Tunggu bentar yaa?, Gue mau cari sesuatu." pamit Bayu dan di balas anggukan oleh Dinda.
Tak butuh waktu lama Bayu kembali ke mobilnya dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah Dinda.
"Rumah Lo dimana?" tanya Bayu.
"Didepan belok kanan, turunin Gue disitu aja." ujar Dinda.
"Gue nggak suka nganterin temen cuma depan gang, masa cakep-cakep gini turunin cewek depan gang. Cepet dimana rumah lo?" tanya Bayu sekali lagi.
"Belok kanan, rumah nomor 110."
Mobil Bayu pun berhenti tepat di depan rumah berwarna putih nomor 110. "Udah sampe."
"Makasih yaa..." Dinda segera keluar dari mobil Bayu, dan disusul oleh Bayu.
"Buat Lo," Bayu menyodorkan plastik berwarna hitam.
Dinda menerimanya, dan melihat di dalam plastik itu ada beberapa makanan yang bisa Dinda makan.
"Sekali lagi makasih," kata Dinda. "Gue masuk dulu yaa..."
"Gue nggak di ajak masuk?" tanya Bayu.
Dinda terlihat bingung harus menjawab apa, "Ini udah sore."
"Oke, kalo gitu besok Gue mampir ke rumah Lo." ujar Bayu.
"Tapi-"
"Enggak ada tapi-tapian. Pokoknya besok sebelum berangkat sekolah Gue jemput jam tujuh," tegas Bayu.
"Tapi besok hari Minggu."
Bayu terdiam sejenak memikirkan apa yang harus di ucapkan, "kalo gitu, besok Gue mampir ke rumah Lo."
"Ngapain?" Dinda bingung dengan tingkah Bayu.
"Mau ngajak Lo jalan," ucap Bayu sambil cengengesan.
Tanpa sadar Dinda mulai tersenyum dengan ucapan Bayu.
"Cieee senyum-senyum," goda Bayu.
Dinda segera menetralkan wajah nya kembali "Kenapa? Nggak boleh? Besok-besok kalo ngomong nggak usah pake bahasa Jawa, Gue nggak ngerti." ucapnya dan bergegas masuk ke dalam rumah.
Di dekat mobil terdapat Bayu yang sedang berbunga-bunga dan tanpa sadar dirinya menari-nari tidak jelas akibat terlalu bahagia.
"Yes... Yes... Yes... Akhirnya Gue bisa deket juga sama Dinda. Gue besok bisa jalan sama Dinda, uhuuuyyyy..." Bayu segera menaiki mobilnya dan menuju ke rumah.
***
Bodok amat dah pendek, yang penting publish hehe...^^
Jangan lupa vote yaa⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Foolish
HumorKang Bayu panggilannya, memiliki badan yang ideal, rambut hitam pekat, kulit putih dan senyum yang manis semanis yang lagi baca. Dan ada satu ciri khas Kang Bayu yang bikin para kaum hawa terkesima yaitu, cara bicara yang super medok. Di dalam hati...