Mencari

389 47 2
                                    

"APAAA SKRIPSI LO HILANG!?" Teriak Gege secara histeris.

Nauna menganggukkan kepalanya pelan. Ia sudah menceritakan segala yang terjadi pada Gege sahabatnya dari ia pulang membersihkan kamarnya, dan saat ia membuat Ppt di laptopnya, mulai kejadian kecil yang terjadi di laptopnya hingga kejadian yang besar.

Untung dia dimaafkan dari kejadian ingus tadi. Jika tidak mana mungkin Gege mau mendengarnya dengan sabar hingga saat ini.

Gege masih tidak percaya dengan apa yang dialami sahabatnya, pantas aja dia menangis seperti tadi. Itu tidak mengherankan sih dengan keadaan Nauna yang ia lihat.

"Bisa gue liat laptop lu gak?" Tanya Gege langsung.

"Hm...bisaa, gue ambilin dulu," Nauna bangkit perlahan dari ranjang dan mengambil laptopnya yang berada di nakas lalu memberinya pada Gege. "Nih Ge."

Gege pun mengambilnya lalu memeriksa laptop Nauna.

'Tidak ada yang rusak'

Melihat keadaan laptopnya yang baik-baik saja dan tidak cacat, Gege langsung membuka laptop tersebut lalu menekan tombol power. Beberapa detik kemudian layarnya bercahaya, menampilkan foto jungkook yang berpose sedang tidur.

"Hm gk heran sih," Gege sempat melirik sahabatnya yang duduk melamun dengan mata yang menyipit meratapi nasib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm gk heran sih," Gege sempat melirik sahabatnya yang duduk melamun dengan mata yang menyipit meratapi nasib. Kasihan Nauna. Ia pun mengalihkan kembali fokusnya pada laptop Nauna.

'Tampilan layarnya gk ada yang rusak, kata Nauna foldernya hilang, coba kita cek.'

Dan betul foldernya berwarna putih, Gege mengeceknya kembali dengan meng-klik folder tersebut hasilnya tidak dapat diakses atau terbuka.

'Wah parah sih.' Pikirnya

Tapi dipikir-pikir kejadian yang dialami Nauna sepertinya tidak asing.

'Ah gue tau.'

Gege menoleh cepat pada Nauna, dan mengatakan, "Aun keknya laptop lu ter-hack deh, kejadian ini sama persis yang dialami kakak gue. Dan sepertinya ada yang ngirim virus di laptop lu," ujar Gege hati-hati.

Tetapi terlambat walaupun Gege mengucapkannya dengan hati-hati. Mata Nauna sekarang sudah terbuka lebar, membelalak dan berwarna merah menyala. Sepertik rubah yang mendapatkan mangsa.

"Jadi maksud lu ada hacker yang sengaja memasukkan virus di laptop gue!?" Ucap Nauna dengan suara yang nyaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi maksud lu ada hacker yang sengaja memasukkan virus di laptop gue!?" Ucap Nauna dengan suara yang nyaring.

Gege hanya terpaku diam seribu bahasa tanpa ekspresi memperhatikan wajah Nauna yang sangat aneh.

Gege hanya terpaku diam seribu bahasa tanpa ekspresi memperhatikan wajah Nauna yang sangat aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jawab Gege, beri gue jawaban!" Teriak Nauna maju mendekat pada Gege.

"Sebelum itu mata lu nyeremin Aun, berenti! Lebih baik mata lu masih menyipit tadi!" Ucap Gege sambil mencolok mata Nauna.

"Aaaargh," teriak Nauna, "sakit goblok."

Gege berdesis, "siapa suruh mata lu membelalak kek tadi nyeremin tau."

"Kalau gue buta gimana? Mau tanggung jawab lu?"

"Lebay lu, makanya jangan kebanyakan nonton sinetron."

"Yaa jawab aja pertanyaan gue Ge." Paksa Cici dengan mata yang kembali menyipit.

"Begitu deh," jawab Gege cuek.

Giliran Nauna menatap datar Gege, "jawaban apa itu? Ge apa lu gak liat kondisi gue kek gimana, jawab yang bener dong."

"Iya jadi gitu...kemungkinan ada yang nge-hack laptop lu bawa-bawa virus juga." Ucap Gege lesu, sebenarnya dia gak mau bilang, takut Nauna bakalan benci sama hacker itu, ia sangat tahu bagaimana Nauna jika dalam mode membenci. Nauna pasti akan mencari hacker itu hingga ke ujung dunia. Bagaimanapun Nauna adalah sahabat yang ia sayang, tapi melihat keadaan Nauna sekarang ia jadi gk tega.

"..."

Karena tidak ada suara balasan dari Nauna, Gege menoleh untuk melihat kondisi Nauna, betapa kagetnya dia dengan apa yang ia lihat sekarang.

Karena tidak ada suara balasan dari Nauna, Gege menoleh untuk melihat kondisi Nauna, betapa kagetnya dia dengan apa yang ia lihat sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Nauna yang sekarang lebih menggenaskan dibanding pertama kali ia datang. Antara mau ketawa tapi tertahan dengan melihat kondisi sahabatnya.

"BAJINGAN," teriak Nauna, "Akan gue cari Hacker goblok itu, biarpun sampe ke ujung dunia. Hiks....Berani-beraninya kirim virus babi ke laptop gue, hiks. Hacker brengsek itu, gue benci! Benci! Benci!" Nauna mengepalkan tangannya kuat, "Gara-gara dia data skripsi gue hilang, hiks...." Emosi Nauna diakhiri dengan menangis tersedu-sedu. Lehernya seperti tercekik ingin rasanya dia membantai peretas itu. Tapi Nauna tau itu tidak berguna, masalahnya adalah bagaimana folder skripsinya kembali seperti sedia kala.

Gege yang menatap Nauna yang sedang emosi, merasa wajar jika Nauna bersikap seperti tadi. Gimana tidak skripsi yang dikerjakan pagi-siang-malam dengan begadang, menguras tenaga dan pikiran, hilang menjadi file kosong yang tidak bisa diakses.

Gege mengangkat tangannya bermaksud memeluk Nauna berusaha menyemangati.

Nauna terperosot lesu dipelukan Gege, air mata masih membanjiri wajahnya, "bagaimana nih Ge...2 bulan lagi gue sidang, skripsi gue hilang, gue pusing kek mau mati saja rasanya. Marah-marah gk jelas seperti tadi tidak bakalan menghasilkan apa-apa, gue harus gimana Ge...hiks." Ucap Cici pelan.

"Bagaimana kalau kita bawa dulu laptop lu ke ahli di bidang IT? Bisa aja kan file-file lu kembali. Fakultas kita kan berdekatan dengan fakultas IT. Dan bisa aja lu bisa tau siapa yang nge hack laptop lu." Ucap Gege sambil menenangkan sahabatnya.

Mendengar itu senyum terbit di bibirnya hingga memperlihatkan dua lesung pipitnya.

.
Pict: As Nauna Rosengel

Trouble Hacked ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang