What do you think?

649 46 5
                                    

Jangan lupa teken bintangnya 👀

.

1 bulan kemudian

Mahasiswa/i yang berlalu-lalang mengenakan toga, tampak senyum bahagia menghias wajahnya. Ramai dengan suara riuh dan isak tangis oramg tua dan anaknya, akhirnya waktu yang mereka tunggu-tunggu telah tiba. Kelulusan mereka, kebahagian mereka, dan jerih payah mereka hingga berada di garis ini. Kehidupan perkuliahan mereka telah selesai digantikan dengan lembar kehidupan yang baru.

Tetapi hal itu Sepertinya pengecualian bagi perempuan dengan make up tipis, rambutnya yang bergelombang dan toga yang terpasang membalut tubuhnya memakai kebaya, karena sedari tadi ia memanyunkan bibirnya, cemberut. Walau orang tuanya sudah menenangkannya berkali-kali. Nampaknya tak berguna juga pada perempuan itu, malah ia memeriksa hp nya terus menerus, entah apa yang ia tunggu dari hpnya.

Mendengus pelan, mamahnya menepuk pundak Nauna, "mamah mau pergi sama ayah kamu di acara pernikahan anak temen mamah."

Nauna hanya mengangguk sebagai jawaban, sambil menatap sedih layar hpnya.

"Nauna jangan cemberut begitu! Rans pasti datang. Senyum sekarang! gak baik tau wajah kamu cemberut begitu." Ujar mamahnya sambil memukul pelan lengan Nauna.

Dengan terpaksa ia pun menaikkan kedua sudut bibirnya, agar mamahnya itu puas.

"Nauna!" Tegur mamahnya.

"Yaiya Nauna paham kok, iya Nauna senyum kok. Mamah pergi aja, nanti telat."

Sambil mendengus, mamahnya pun akhirnya berbalik meninggalkannya. Memerhatikan punggung mamah dan ayahnya menghilang, ia pun kembali mengkerutkan wajahnya, terdiam sambil memegang hpnya. Seraya berujar dalam hati dimana Rans berada.

"NAUNAAAAAA SELAMATT SAYANGG."

Perempuan yang bernama Nauna itu, kini menoleh ke sumber teriakan dan melihat Gege sahabatnya yang sedang membawa sebuket bunga lalu menyodorkannya tepat ke wajahnya, sontak membuat kepalanya terdorong ke belakang.

"Apa sih!? Gak usah sodorin diwajah gue! Tubuh gue disini nih," gerutu Nauna sambil menunjuk dirinya.

"Ya gausah nyolot bund, astaga." Sedetik kemudian Gege menahan tawa, "lo—ada apa dengan wajah jelek lo itu! Seharusnya lo bahagia lah."

"Ya mau gimana lagi! Rans gak ada!"

Wajahnya kembali mengkerut ketika mengingat Rans-pacarnya, akan berjanji datang tepat waktu. Selama ini setiap Rans berjanji padanya, dia akan cepat menepatinya. Ia sangat berharap kalau Rans akan hadir tepat waktu. Tetapi melihat satu pesan di hpnya. Wajah bahagianya seketika luntur. Pesan itu berisi kalau Rans ada sedikit urusan di kantornya.

Kantor itu usaha kecil-kecilan yang dirintis oleh Rans semenjak ia berhenti menjadi Hacker. Entah usaha apa tetapi dari situ Rans menghasilkan banyak uang. Yang ia dengar sih buat semacam perangkat lunak dan berbagai aplikasi. Yahh gak heran sih iQ Rans memang sangat tinggi dengan kata lain Rans cerdas kawan-kawan. Rans wisuda aja ngedahuluin dia-Nauna.

Berbicara tentang Rans, bisa dibilang lelaki itu masih sama saja. Wajahnya tenang tanpa ekspresi, yang Nauna sukai adalah Mata tenang Rans yang berubah lembut ketika berada di dekatnya. Hm mengingatnya lagi membuat Nauna tersenyum-senyum. Yah lelaki itu memang sangat memperlakukannya dengan baik dan lembut walaupun wajahnya yang seperti manekin hidup, tetapi Nauna sangat menyukainya.

Trouble Hacked ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang