Where are u?

278 36 5
                                    

Jangan lupa teken bintang 👀

.

"Hiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat."

Didi yang sedang makan dikantin dengan nikmat, samar-samar mendengar suara yang tak asing baginya.

Ia pun ingin melihat pemilik suara itu, tetapi belum sempat menolehkan kepalanya, seperti kilat, wajahnya dengan kuat sudah terlempar kesamping hingga meghasilkan suara tamparan yang nyaring bunyinya. Hasil tamparan tersebut membuat si pemilik wajah meringis kesakitan memegang wajahnya.

"Satu dendam, sudah terbalaskan hehe."

Dengan cepat, Didi yang setengah meringis menoleh, kesumber suara dari orang yang telah menamparnya.

"NAUNAAAAA, SAKIT GOBLOK."

Si sumber masalah hanya mengendikkan bahunya acuh tak acuh. "Makanya jan main-main sama gue."

"Emang gue salah apa sama lo!?"

"Pikir sendiri, nanya lagi." Sambil berlalu meninggalkan Didi yang menggeram marah. Bagaimana tidak ia sedang makan dengan nikmat sambil menghayati makanannya. Eh si Nauna tiba-tiba datang menamparnya. Si gorilla betina itu, perasaan dirinya dan Nauna baik-baik saja kemarin, ia mengantarnya pulang sambil menangis dipelukannya. Kurang baik apa coba dirinya.

Melirik sekitarnya ternyata dirinya telah menjadi bahan omongan.

'Sial'

Tamparan Nauna sangat dahsyat sampai meninggalkan denyutan yang sakit sampai sekarang.

Mendengus kasar, ia pun melanjutkan dan menikmati makanannya, sesekali ia meringis.

Ia juga tak bisa membalas perbuatan Nauna karena Ia sangat sayang dengan adik sepupunya itu.

Sambil melahap makanannya ia menerawang apa kesalahannya hari ini dan kemarin yang ia perbuat pada Nauna.

"Perasaan gak ada, gak usah pikirin deh, tuh si gorilla betina emang suka nampar sana-sini."

.

"Mau kemana lo?"

Gege bertanya bingung, karena baru saja pulang sehabis kuliah, Nauna sudah bergerak gelisah melempar barangnya semua ditempat tidur, lalu merapikan pakaiannya, berlenggak-lenggok di depan cermin.

Tanpa menatap si penanya, Nauna menjawab, "ada deh." Sambil memperhatikan penampilannya di depan cermin,

Mendengus pelan, Gege menutup buku bacaannya. "Kemarin lo juga tinggalin gue. Oh gue tau, lo mau nganterin makanan kan? Makanan siapa sih?"

"Kepo bat dah." Nauna kini melirik, "bukannya lo mau kesebelah, lihat pacar dungu lo?"

"Dia gak dungu yaa. Hati-hati kalau ngomong."

"Bucin mah bebas," hingga ia terkekeh pelan, "lo kesebelah gih lihat tatoo baru di pipi Didi." Ia kemudian memegang perutnya, lalu tertawa terbahak-bahak.

"Tato apa?"

"Ciuman," jawab Nauna sambil mengambil hoodie hitam pemberian Rans semalam, lalu mengantonginya. Ia memang bermaksud mengembalikan hoodie milik Rans.

Trouble Hacked ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang