Dua

47 3 0
                                    

"mana yang kau pilih?
Perhatian atau tak peduli?"

****

Alena mengumpat sepanjang jalan, ia tak habis pikir baru kali ini ada laki laki yang mengajaknya berdebat. Bahkan laki laki itu tak menunjukan wajah tertarik padanya seperti laki laki pada umumnya.

"Apa mungkin dia tak suka wanita? Tapi sungguh sial sekali nasib ku harus memiliki pembimbing sepertinya", ucapnya sambil menendang angin.

"Hayooo loh, muka lu kusut banget", teriak seseorang menepuk pundaknya.

"Ih Arga ngangetin lu setan", teriak Alena balik.

"Lagian kenapa cemberut begitu?",

"Gila gw dapat pembimbing sadis banget masa iya mau geledah tas gw. Yang ada dia jantungan pasti"

"Emang tas lu isinya apa na?", Tanya Arga, sahabat yang ia kenal masih beberapa tahun semenjak dia pindah ke tempat ia menuntut ilmu. Meski bukan keinginan Alena untuk bersekolah disini.
Arga adalah salah satu teman akrab Alena meski usia mereka terpaut sepuluh tahun tapi Arga yang notabene nya adalah laki laki kardus keliling. Masih betah membujang di usianya yang sudah kepala tiga ini.

"Ini", jawab Alena sambil mengeluarkan sebungkus rokok.

"Waaah rokok mahal ini bagi Na", jawab Arga langsung mengambil sebatang tanpa permisi.

"Makanya Ga, kerja sono nyari duit. Rokok aja minta mulu. Malu sama umur", kata kata pedas yang keluar dari mulut anak berusia dua puluh tahun ini memang terkadang tidak suka di filter.

"Sekate kate ya lu kaleng susu", balas Arga sambil menjitak kepala Alena.

"Aww sakit, gile lu sama cewek main jitak jitak aja",

"Salah sendiri mulut kaga ada filternya",

"Salah mulu deh idup gw", balas Alena berusaha sok melas.

"Jangan pasang tampang muka begitu, Gw jadi mikir ingin milikin elu tau gak?", goda Arga.

"Enggak. Wleek!!!", Jawab Alena sambil berlari meninggalkan Arga yang coba mengejarnya.
"Awas ya lu, kalau kena gw pacar tau rasa".

Mereka sedang asik berlarian sampai akhirnya ia berhenti di depan tempat kost nya.
"Kena kan lu", ucap Arga sambil memeluk Alena dari belakang tapi yang di peluk tak menyahut atau mengumpat seperti biasanya.

"Itu ada anak baru ya sebelah kamar gw?", Tanya Alena.

"Iya, dari kota sebelah baru juga hari ini dia kesini",

"Kok lu gak ngomong sih?"

"Orang gw baru taunya juga tadi pagi. Dia pemegang saham SWA grup katanya". Jelas Arga panjang lebar.

"Mampus Ga, kita tukeran kamar yuk". Ucap Alena panik.

"Ogah lah, sayang banget sebaris cewek semua masa iya tukeran. Dah lah mending lu mandi siap siap gih, nanti kita nongki di angkringan sebrang balai kota", jelas Arga.

"Tapi lu yang traktir kan?"

"Iye, gw yang bayar kopinya tapi. Hehehe"

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang